Sayurbox Dukung Petani Jangkau Konsumen dengan Teknologi Digital Sayurbox Dukung Petani Jangkau Konsumen dengan Teknologi Digital ~ Teknogav.com

Sayurbox Dukung Petani Jangkau Konsumen dengan Teknologi Digital

Sumber: congerdesign (Pixabay.com )

Teknogav.com - Indonesia merupakan negara agraris, sayangnya kesejahteraan petani masih rendah karena adanya praktik yang dilakukan tengkulak. Sayurbox merupakan perusahaan rintisan yang berusaha mengatasi masalah tersebut dengan memotong jalur distribusi dari petani langsung ke konsumen. Cara mengatasi masalah tersebut tentu saja membutuhkan pemanfaatkan teknologi. Yuk simak cara Sayurbox memanfaatkan tekologi digital untuk bisa meningkatkan taraf hidup petani.

Sayurbox didirikan pada tahun 2017 yang diprakarsai Amando Cole atas kepeduliannya terhadap kesejahteraan petani Indonesia. Platform Sayurbox menghubungkan ribuan petani dengan konsumen memanfaatkan teknologi digital, sehingga dapat memotong jalur distribusi yang panjang. Konsumen pun bisa mendapatkan nilai tambah karena bisa memperoleh sayuran segar dan berkualitas langsung dari petani.

Baca juga: Belanja Patungan di Kecipir, Bantu Petani Kurangi Sampah Pangan

Penggunaan Teknologi Digital pada Sayurbox

Saat awal didirikan, Sayurbox memanfaatkan platform Firebase yang sederhana dan mudah diterapkan. Seiring pertumbuhan perusahaan dan muncul kebutuhan skalabilitas akibat  lonjakan pemesanan saat pandemi melanda Indonesia. Masalah skalabilitas tersebut  berusaha diatasi dengan melakukan migrasi ke infrastruktur ke AWS.

 Listiarso Wastuargo VP of Engineering, Sayurbox

Peninjauan penggunaan teknologi cloud pun dilakukan oleh tim TI Sayurbox yang dikepalai Listiarso Wastuargo VP of Engineering, Sayurbox. Pilihan pun jatuh untuk menggunakan AWS karena ketersediaan edukasi yang baik dan antarmuka AWS pun lebih mudah digunakan dan dikelola. Proses migrasi pun dilakukan Sayurbox ke AWS. Solusi AWS diterapkan Sayurbox dari hulu ke hilir, mulai dari petani, logistik, sampai aplikasi yang digunakan pelanggan untuk mengakses Sayurbox.

Baca juga: Adroady Manfaatkan Teknologi Cloud AWS untuk Hadirkan Inovasi Iklan OOH

Sayurbox menggunakan Amazon Elastic Cloud Compute (EC2) untuk layanan yang dikelola sepenuhnya (managed services) agar bisa menyesuaikan komputasi dengan trafik. Sementara itu penyimpanan file dilakukan dengan solusi Amazon Simple Storage Service (S3). Penyediaan file yang cepat haya dalam hitungan 60 milidetik untuk menjamin kepuasan pelanggan pun dilakukan dengan Amazon CloudFront. Solusi ini berfungsi sebagai content delivery network (CDN).

Beban kerja analitis data pun dilakukan Amazon Relational Data Service (RDS) untuk My SQL dan PostgreSQL. Semua proses dijalankan secara digital oleh solusi-solusi dari AWS, sehingga tidak perlu lagi melakukan pengaturan secara manual. Pemodelan data juga digunakan Sayurbox untuk melakukan agregasi yang mempertemukan petani, mitra pengemudi, dan konsumen, serta mengefisienkan pemetaan jalur distribusi. Teknologi AWS memungkinkan Sayurbox untuk menghemat biaya TI sampai 20% dibandingkan teknologi yang digunakan sebelumnya. 

Sayurbox menjalin kemitraan dengan berbagai pihak seperti petani dan driver pengiriman, tetapi pengintegrasian sistem dikendalikan oleh Sayurbox. Langkah ini dilakukan untuk menjaga kualitas. 

Baca juga: Solusi Lynx Dukung Distribusi Makanan dan Vaksin Tetap Aman

Layanan Sayurbox dan Ekspansi

Amanda Cole, co-founder dan CEO Sayurbox mengatakan bahwa visi awal Sayurbox adalah untuk membantu petani dan memotong jalur distribusi. Visi tersebut diwujudkan dengan menghubungkan langsung petani ke konsumen. Saat ini jumlah petani yang bekerja sama ada sekitar 1000an. Selain sayur dan buah-buahan, Sayurbox juga menyediakan aneka bahan makanan lain seperti daging dan susu. Ada sekitar 2000 produk yang dikurasi sesuai keinginan konsumen.

Amanda Cole, co-founder dan CEO Sayurbox 

Konsumen dapat melakukan pemesanan sebelum pukul 10 malam untuk pengiriman di esok hari menggunakan layanan next-day delivery. Beberapa produk juga bisa dikirim secara instan sekitar 30 menit sampai 1 jam dengan instant delivery untuk lokasi tertentu. 

Saat ini Sayurbox telah beroperasi di Jabodetabek, Surabaya dan Bali. Jumlah konsumen Sayurbox ada ratusan ribu yang mayoritas berasal dari Jabodetabek, lalu diikuti dengan Bali. Rencananya Sayurbox akan melakukan ekspansi ke wilayah lain tahun ini, di antaranya adalah Bandung.

Ekosistem Sayurbox Didukung Perempuan

Sayurbox memiliki visi pemberdayaan, khususnya pemberdayaan perempuan. Perempuan dalam ekosistem Sayurbox ini mencakup perempuan petani yang didukung Sayurbox dan juga pelanggan yang wanita. Sekitar 90% pelanggan Sayurbox adalah perempuan dari berbagai usia, ada yang 25 tahun, 50 tahun dan 60 tahun. Mereka mencakup wanita karir, ibu rumah tangga, perempuan yang baru memulai rumah tangga, sampai paruh baya.

Tim di Sayurbox pun mayoritas perempuan, bahkan posisi pimpinan pun ditempati perempuan yang kompeten. Amanda Cole sendiri merupakan CEO Sayurbox dan salah satu pendiri Sayurbox.

“Sebelumnya, para perempuan petani hanya bisa menunggu dagangan mereka dibeli pelanggan, kini mereka dapat langsung terhubung dengan konsumen. Ini menjadi motivasi kami untuk berusaha lebih keras, agar para petani tersebut dapat meningkatkan keuangan keluarganya masing-masing. Teknologi dapat digunakan untuk menciptakan dampak positif yang lebih besar. Peluang ini patut dijelajah lebih lanjut oleh para wanita Indonesia yang bercita-cita untuk menghadirkan solusi-solusi atas permasalahan yang ada. Saya berharap cerita Sayurbox dapat menjadi inspirasi bagi banyak perempuan lainnya untuk menjadi pemimpin di dunia teknologi,” ucap Amanda.

Share:

Artikel Terkini