AWS Bersinergi dengan Ekosistem Lokal Hadirkan Program Edukasi dan Pemberdayaan AWS Bersinergi dengan Ekosistem Lokal Hadirkan Program Edukasi dan Pemberdayaan ~ Teknogav.com

AWS Bersinergi dengan Ekosistem Lokal Hadirkan Program Edukasi dan Pemberdayaan

Teknogav.com – Amazon Web Services (AWS) menggandeng Dicoding, Nahdatul Ulama (NU) dan sekolah-sekolah untuk menyediakan pelatihan teknololgi cloud. Pelatihan dikemas dalam program donasi dan edukasi bertajuk Laptop for Builders. Selain itu digelar juga kompetisi untuk menciptakan solusi-solusi baru berdasarkan pengetahuan yang diperoleh. AWS juga menyediakan beasiswa dan kurikulum baru bagi developer yang belajar bersama Dicoding.

Hasil riset AWS dan AlphaBeta mengungkap bahwa 59% angkatan kerja digital di Indonesia belum memiliki kecakapan di bidang komputasi awan. Berdasarkan riset tersebut juga diperkirakan kebutuhan 110 juta SDM digital dengan kecakapan tersebut di Indonesia pada tahun 2025. Demi memenuhi kebutuhan ini, perlu adanya kolaborasi dan sinergi dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelaku industri teknologi.  

Sebagai salah satu penyedia infrastruktur dan solusi cloud, AWS memahami kebutuhan untuk mengembangkan talenta digital. Upaya memenuhi kebutuhan tersebut diwujudkan AWS dengan menggandeng Dicoding, NU, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA).

Gunawan Susanto, Country Leader PT. Amazon Web Services, Indonesia

AWS memiliki tiga prinsip yang berkaitan dengan komitmennya mengedukasi SDM Indonesia. Gunawan Susanto, Country Leader Indonesia, AWS pun memaparkat tiga prinsip tersebut, yaitu:

  1. AWS dapat meningkatkan kompetensi builders dan SDM digital Indonesia melalui investasi yang dilakukan
  2. Pentingnya kedalaman dan kualitas konten yang disajikan. Kualitas materi merupakan hal yang utama, bukan sekadar jumlah materi yang disediakan
  3. AWS tak dapat bekerja sendiri, sehingga akan terus memperluas kerjasama dengan ekosistem pemangku kepentingan.

Perluasan kerja sama terus dilakukan AWS dengan ekosistem pemangku kepentingan, termasuk Dicoding, Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdatul Utama dan sekolah-sekolah. AWS yakin dengan kerja sama tersebut dapat mencapai Indonesia Emas 2045. Berikut ini adalah beberapa program edukasi yang diselenggarakan AWS bersama dengan ekosistem.

Program Beasiswa bagi Pengembang Cloud dan Back-End

AWS bekerja sama dengan Dicoding yang merupakan perusahaan rintisan di bidang edukasi untuk menyelenggarakan program beasiswa dan kurikulum baru. Beasiswa disediakan bagi 100.000 peserta didik pertama yang bergabung, mereka mencakup pengembang cloud dan back-end. Jumlah peserta sendiri sudah mencapai 50 ribu sejak program ini berjalan selama lima bulan. Harapannya program ini dapat diperpanjang dan bisa mendidik lebih banyak talenta digital.

Selain itu AWS dan Dicoding juga membuat kurikulum pengembangan back-end yang menyeluruh, yaitu Back-end Developer Learning Path. Kurikulum ini diselenggarakan dalam bahasa Indonesia dengan materi-materi yang dirancang agar mudah dipahami pengembang Indonesia. Materi-materi tersebut diharapkan dapat membekali peserta untuk menjadi pengembang profesional Indonesia.

Back-end Developer Learning Path terdiri dari enam macam kursus yaitu:

  • AWS Cloud Practitioner Essentials
  • JavaScript Fundamentals
  • Architecting on AWS
  • Back-end App for Beginners
  • Back-end App Fundamentals
  • Becoming a Back-end Developer Expert

Seri pembelajaran tersebut dilengkapi konten digital untuk mempercepat proses pembelajaran sehingga meningkatkan kecakapan dan kompetensi pengembang dalam mengembangkan back-end. Penilaian hasil pembelajaran dilakukan oleh instruktur dan pakar dari Dicoding dengan memeriksa kode pemrograman yang dikumpulkan peserta. Pembelajaran ini direkomendasikan bagi pengembang profesional, pengajar mata pelajaran atau mata kuliah Teknologi Informasi (TI), sampai mahasiswa.

Narenda Wicaksono, CEO Dicoding

“Kami melihat bahwa back-end developer menjadi posisi yang paling dicari di industri. Kami bekerja sama dengan AWS dalam mengembangkan kurikulum yang terus diperbarui untuk mengikuti perkembangan terkini. Harapannya kami dapat mencetak talenta-talenta baru dengan keahlian yang relevan dengan kebutuhan industri pula,” ucap Narenda Wicaksono, CEO Dicoding.

Program Laptop for Builders

Sejak tahun 2021, AWS meluncurkan program Laptop for Bulders yang merupakan pelatihan dasar-dasar cloud dengan bahasa pengantar bahasa Indonesia. Program ini dapat diikuti secara gratis oleh siswa-siswi SMA atau sekolah vokasi. AWS juga melatih instruktur di organisasi-organisasi setempat mengenai cara menjalankan program edukasi cloud yang efektif bagi peserta dididik. 

Baca juga: BelajarAWS.com Tawarkan Solusi Belajar AWS dengan Pilihan Format yang Fleksibel

Demi menunjang infrastruktur pendidikan setempat, AWS juga mendonasikan sejumlah laptop bagi sekolah-sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu penerima manfaat dari program Laptop for Builders adalah Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdatul Utama (RMI NU). Organisasi tersebut menaungi pesantren yang berafiliasi dengan PBNU di seluruh Indonesia. 

Hatim Gazali, pengurus RMI NU

“Para santri di pelosok negeri berkesempatan sama dengan pelajar di kota besar untuk memiliki pendidikan yang berkualitas dan mengembangkan kompetensi. Kami percaya, tidak boleh ada pihak yang tertinggal dalam pembangunan nasional. AWS patut diapresiasi sebagai lembaga yang menggerakkan edukasi teknologi di kalangan pesantren,” ucap Hatim Gazali, pengurus RMI NU yang akrab dipanggil Gus Hatim.

Gus Hatim juga mengungkapkan bahwa laptop yang diterima ibarat cangkul yang hanya bermanfaat jika berada di tangan ahlinya. Jika cangkul dapat digunakan membacak lahan sawah, maka laptop dapat menggarap lahan yang sangat luas tak terbatas. Lahan tersebut merupakan lahan teknologi digital masa depan. Alat, pengetahuan dan keahlian yang diberikan AWS tentunya akan sangat bermanfaat bagi RMI NU dan sekian banyak pesantren.

Kompetisi Santri 4.0

RMI NU dan AWS juga berkolaborasi menggelar kompetisi ‘Santri 4.0’ yang bertema ‘Dari Santri untuk Pesantren dan Umat Islam’. Kompetisi ini wajib diikuti guru yang menjadi instruktur dalam program Laptop for Builders. Selain itu para santri juga didorong untuk ikut serta dalam kompetisi tersebut. Peserta kompetisi harus mengumpulkan proposal yang berisi analisis dan solusi dari masalah yang dihadapi pesantren.

Kompetisi tersebut menuntut kepekaan para guru dan santri terhadap berbagai masalah yang ada dan mencari solusi yang tepat memanfaatkan teknologi. Dalam waktu singkat sudah terkumpul 40 proposal, ini pertanda kemajuan yang signifikan dari program Laptop for Builders. Saat ini tahap kompetisi ‘Santri 4.0’ sudah memasuki tahap wawancara untuk menentukan proposal terbaik.

Kolaborasi dengan Yayasan Sagasitas Indonesia

AWS bekerja sama dengan Yayasan Sagasitas Indonesia untuk melakukan pelatihan dasar-dasar cloud computing bagi siswa-siswi dan guru. Pelatihan ini diselenggarakan di lebih dari 200 sekolah di hampir 30 kota di seluruh Indonesia. Salah satu sekolah tersebut adalah SMA Negeri 1 Semin, Gunung Kidul, Yogyakarta. Sekolah tersebut juga mendapat donasi laptop dari AWS untuk mendukung anak-anak giat belajar teknologi.

Baca juga: Website Instan Niagahoster Persingkat Langkah Membuat Website Bagi UMKM

Ibu Sri Suharyanti, guru di SMA Negeri 1 Semin pun ikut serta dalam pelatihan dasar-dasar cloud tersebut. Awalnya beliau asing dengan cloud computing, kini dia dapat meneruskan ilmu mengenai teknologi masa depan tersebut bagi anak-anak didiknya. Pengetahuan yang dapat diajarinya mencakup alur pembuatan situs web, fitur-fitur di AWS, sampai pembuatan aplikasi dan layanan berbasis teknologi canggih. Contohnya teknologi canggih AWS yang dapat dimanfaatkan adalah kecerdasan buatan dengan Amazon Lex dan IoT dengan Amazon Alexa.

“Di daerah kami yang memiliki karakteristik perbukitan, akses jaringan internet yang tidak merata menjadi kendala utama. Namun, hal tersebut tidak menghalangi anak-anak kami untuk belajar teknologi dengan antusiasme yang luar biasa tinggi. Mereka akan bertamu dan belajar di rumah yang memiliki akses internet lebih baik. Anak-anak yang sudah mendapatkan pelatihan juga akan mengajarkan teman-temannya. Kami berterima kasih kepada AWS serta sumbangsih dan nilai-nilai positif yang telah dibagikan. Harapannya, dari pelatihan ini, anak-anak kami dapat memiliki skills yang luar biasa. Semoga mereka kelak menjadi tokoh-tokoh bangsa hebat dengan pemanfaatan teknologi termutakhir,” ucap Ibu Sri.

Poyek Very Second, Pemenang Cloud Computing Clup Competition Yogyakarta

Yayasan Sagasitas Indonesia dan AWS juga menyelenggarakan kompetisi cloud computing salah satunya adalah Cloud Computing Club Competition Yogyakarta. Kompetisi ini juga didukung oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta. Bima Mukhlisin, siswa SMK Negeri 2 Pengasih, Kabupaten Kuloprogo Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil memenangkan kompetisi tersebut untuk kategori SMK. Keberhasilan tersebut diraihnya dengan menghadirkan proyek Very Second, yaitu situs interaktif yang membuat kegiatan belajar sejarah menjadi lebih menyenangkan.

Bima Mukhlisin, siswa SMK Negeri 2 Pengasih, Kabupaten Kuloprogo Daerah Istimewa Yogyakarta

Bima mengungkapkan bahwa turunnya minat publik, khususnya anak muda sebayanya terhadap sejarah justru memicunya membuat program tersebut. Artikel dan buku sejarah yang biasanya ditulis dengan bahasa dan istilalh sangat padat menurutnya membuat pembaca awam tak tertarik. Bima pun mentransformasi konten sejarah menjadi situs web yang interaktif.

“Cloud computing adalah masa depan internet. Bekal ilmu cloud computing yang kami dapatkan ibarat bekal abadi yang tidak akan pernah habis walaupun dibagikan ke semua orang. Sebagai siswa TKJ (Teknik Jaringan Komputer) yang bercita-cita menjadi engineer, saya pribadi berterima kasih kepada AWS. Pelatihan membekali saya dengan ilmu dan keterampilan untuk melanjutkan kehidupan saya dan menyongsong masa depan yang lebih baik,” ucap Bima.

Program-program Pelatihan AWS

AWS juga memiliki berbagai program untuk mengantisipasi kebutuhan industri terhadap tenaga kerja cakap ditital. Program AWS tahun ini folus pada peningkatan kapasitas peserta didik di Indonesia dan pengembangan penawaran-penawaran AWS. Pengembangan penawaran tersebut juga sudah disesuaikan dengan muatan lokal dalam bahasa Indonesia selama tahun 2021.

Lebih dari 130 pelatihan dan kursus digital mengenai AWS dapat diakses saat dibutuhkan. Peserta didik dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan secara gratis dengan melakukan perambahan ke Pustaka milik AWS. Konten pelatihan tersedia dalam berbagai pilihan topik dan tingkatan sesuai kecakapan yang mencakup tingkat dasar, menengah dan mahir. Modul pelatihan mengenai pembangunan cloud terdiri dari berbagai topik ulasan mengenai dasar-dasar cloud, keamanan, machine learning, data analytics dan IoT.

Baca juga: AWS Paparkan Contoh-contoh Penerapan Machine Learning Pada Transformasi Digital

AWS Cloud Practitioner merupakan salah satu program pelatihan digital yang banyak peminatnya. Program tersebut diharapkan dapat memberi pengetahuan baru bagi peserta didik yang semula awam terhadap teknologi cloud. Pada program ini dijelaskan mengenai konsep-konsep AWS Cloud. Kemudian pengetahuan tersebut diperdalam dengan serangkaian pembelajaran mengenai layanan, keamanan, arsitektur, pola pembiayaan dan dukungan AWS Cloud.

Pelatihan virtual yang dipandu instruktur dapat dihadiri peserta didik yang ingin mulai menggunakan AWS Cloud. Topik-topik pelatihan mencakup AWSomeDays, AWS Essentials, AWS Cloud Practitioner Essentials dan AWS Technical Essentials. Semua program webinar tersebut dapat diikuti peserta didik secara gratis dan dipandu oleh pakar-pakar AWS sebagai instrukturnya.

Organisasi-organisai yang sedang fokus mengembangkan kecakapan dan kapasitas karyawan mereka pun bisa memanfaatkan program kelas pelatihan secara virtual. Kelas ini dipandu oleh instruktur yang merupakan pakar-pakar di bidangnya dalam bahasa Indonesia.

Share:

Artikel Terkini