Berca Paparkan Keandalan Cloud untuk Pengembangan Bisnis Berbagai Sektor Industri Berca Paparkan Keandalan Cloud untuk Pengembangan Bisnis Berbagai Sektor Industri ~ Teknogav.com

Berca Paparkan Keandalan Cloud untuk Pengembangan Bisnis Berbagai Sektor Industri


Teknogav.com – Pasar cloud computing di Indonesia diperkirakan akan terus berkembang di tengah digitalisasi yang masif. Perkembangan ini juga dipicu pandemi yang memaksa pelaku industri mengalihkan strategi konvensional mereka ke teknologi canggih seperti cloud. Penyedia solusi TIK dan pelaku industri tentu saja harus mengantisipasi berbagai tantangan dari kebutuhan infrastruktur dan kesenjangan pengetahuan. Bintoro Yuwono, President Director PT. Berca Hardayaperkasa berbagi wawasan mengenai pasar cloud di Indonesia dan manfaat mengadopsi teknologi cloud tersebut.

Pada sesi media briefing, Bintoro Yuwono berbagi wawasan baru tentang pasar cloud di Indonesia, terutama di tingkat enterprise. Pembahasan mencakup berbagai tantangan dan peluang yang berkaitan dengan adopsi cloud dan teknologi canggih lainnya. Selain itu dipaparkan juga mengenai program AWS Partner Network (APN) yang dihadirkan AWS sebagai salah satu penyedia layanan cloud. Ia memaparkan mengenai manfaat program APN tersebut bagi PT. Berca Hardyaperkasa dan konsumen dalam mewujudkan transformasi digital di Indonesia.

Bintoro Yuwono, President Director PT. Berca Hardayaperkasa

PT. Berca Hardyaperkasa (Berca) berdiri pada tahun 1973. Perusahaan ini awalnya menghadirkan produk dan layanan Hewlett Packard (HP) ke Indonesia. Kini Berca berperan sebagai sistem integrator yang melayani pelangggan dari yang paling kecil sampai yang besar bahkan perusahaan global. Bidang industri yang diladeni pun beragam, ternasuk industri layanan keuangan, telekomunikasi, media, stasiun televisi, perusahaan minyak dan batubara, serta retail.

Kolaborasi Berca dan AWS

Sejak tahun 2018, Berca merupakan bagian dari program APN dengan berperan sebagai Consulting Partner dan Public Sector Partner. Program ini terdiri dari para mitra global yang memanfaatkan AWS untuk membangun solusi dan layanan bagi pelanggan.  Para mitra global tersebut didukung AWS untuk membangun, memasarkan dan menjual penawaran AWS mereka. Dukungan mencakup dalam hal bisnis, teknis dan pemasaran.

Banyaknya variasi layanan cloud yang dihadirkan AWS membuat Berca bergabung dalam APN dan menjadi mitra AWS. Berca sudah memiliki gelar Associate Consulting Partner di awal, kini predikat Select Consulting Partner pun sudah disandangnya. Targetnya, Berca dapat meraih gelar Premier Consulting Partner di masa depan dengan memperdalam kerja sama dengan AWS.

Tim konsultan Berca dibekali kompetensi dan sertifikasi agar bisa mengembangkan solusi paling optimal dan menyeluruh bagi para pelanggan. Sebagai sistem integrator, Berca menyediakan data center yang aman dari layanan tradisional seperti on-premise sampai ke cloud di berbagai lingkungan. Penerapannya bisa di perangkat lunak sistem sampai perangkat lunak aplikasi, dari aplikasi monolitik hingga layanan microservices di berbagai jenis API. 

Layanan yang disediakan termasuk penggunaan cloud untuk mengelola model operasi bisnis. Sesuai namanya, pengembangan microservices bisa dalam bentuk kecil-kecil, sehingga peluncuran ke market bisa cepat. Berbagai solusi cloud yang dikembangkan Berca dengan teknologi AWS memungkinkan pelanggan mengatur beban kerja, baik dari infrastruktur cloud maupun on-premises.

“Kami berharap solusi yang dihadirkan Berca bersama AWS mampu mendorong transformasi digital di Indonesia. Harapannya solusi yang dihadirkan juga dapat mendorong bisnis agar menjadi lebih kompetitif dengan pemanfaatan teknologi digital. Robotik dan otomasi akan menjadi teknologi utama masa depan. Kami percaya bahwa AWS mampu menunjang bisnis Berca ke depannya melalui kapabilitas AI dan machine learning,” ucap Bintoro. 

Berca menyediakan local support sebagai first layer untuk menangani masalah jika pelanggan menghadapi kendala. Jika kendala cukup berat, maka AWS berperan sebagai second layer yang akan mendukung penanganan masalah.

Keandalan Layanan Cloud

Penggunaan cloud mempersingkat waktu dan mengurangi biaya karena teknologi informasi dapat digunakan langsung berdasarkan kebutuhan. Biaya yang harus dibayar pun cukup yang digunakan sesuai kebutuhan. 

Di sistem tradisional, perusahaan harus membeli perangkat lunak bisnis terlebih dahulu, lalu dievaluasi, melakukan tender dan menentukan pemenangnya. Kemudian setelah infrastruktur diterapkan, perangkat lunak harus dikustomisasi lagi, sehingga prosesnya lama. Pada sistem tradisional, perusahaan harus membeli infrastruktur di awal 100%, sementara penggunaan awal mungkin masih 20%.

“Selama pandemi, arus kas harus tetap dijaga, terlepas dari naik atau turunnya kondisi bisnis. Faktor efisiensi biaya membuat pelanggan tertarik menggunakan cloud, karena biaya OPEX (operating expenditures) lebih ringan dibandingkan biaya CAPEX (capital expenditures). Biaya CAPEX tersebut bisa mencapai miliaran untuk membeli infrastruktur,” ucap Bintoro.

Kecepatan implementasi cloud ini juga memungkinkan perusahaan lebih cepat berinovasi. Ini karena proses penambahan kapasitas bisa lebih cepat dibandingkan on-premises, baik penambahan untuk komputasi maupun beban kerja lain. Jika kecepatan merupakan faktor yang penting bagi bisnis, maka menurut Bintoro wajib untuk mempertimbangkan penggunaan cloud.

Baca juga: AWS Prediksi 8 Cara Teknologi Terus Mengubah Kehidupan Manusia

Pemanfaatan Layanan Cloud AWS

Berbagai solusi-solusi seperti Archiving, Backup/Restore, Blockchain, migrasi cloud, kontainer, content delivery, Database, Data Lake and Analytics, DevOps, E-Commerce, Edge Computing, Front-end Web & Mobile Developments, Hybrid Cloud Infrastructure, Internet of Things (IoT), Machine Learning, Modernization Application Development, Remote Work, Scientific Computing, Serverless Computing, dan situs web dapat dikembangkan menggunakan teknologi cloud AWS.

Lebih dari 100 layanan cloud dihadirkan oleh AWS, termasuk komputasi, penyimpanan, database, analitik, AI, ML dan lain-lain. Perusahaan dapat memanfaatkan solusi-solusi tersebut untuk beradaptasi dan menjalankan strategi bisnis mereka di era Industri 4.0. Salah satu contoh pemanfaatan cloud adalah solusi Digital Workspace yang memastikan karyawan dapat bekerja dari mana saja, termasuk dari rumah.

Baca juga: AWS Terus Berkomitmen Dukung Bisnis Hadapi Pandemi

Salah satu contoh penerapan teknologi cloud yang dilakukan Berca pada pelanggannya adalah pengembangan aplikasi pest management di perusahaan rokok. Pada aplikasi tersebut, teknologi AWS digunakan untuk memantau dan mengelola kualitas tanaman tembakau. Contoh lain adalah perusahaan di sektor logistik dan transportasi yang memindahkan beban kerja ke cloud AWS. Setelah pemindahan beban kerja tersebut, perusahaan berhasil meingkatkan laba sekitar 12% dan mengurangi pengeluaran sebesar 47%.

Tren Adopsi Cloud di Indonesia

Secara umum tren adopsi cloud di Indonesia dapat dibagi menjadi dua kategori. Pertama adalah kategori perusahaan rintisan, dan kedua merupakan enterprise sebagai perusahaan yang lebih matang. Perusahaan rintisan cenderung lebih memahami teknologi terkini dan membangun aplikasi-aplikasi baru berupa microservices menggunakan infrastruktur cloud. Penggunaan cloud ini dilakukan hampir di semua perusahaan rintisan, termasuk di ranah teknologi keuangan karena kebutuhan untuk bergerak cepat.

Pelanggan di kategori enterprise cenderung lebih memilih model hybrid cloud. Model ini memindahkan beban kerja aplikasi ke cloud, tetapi sebagian besar data masih disimpan di on-premises. Kendati demikian adopsi cloud dari di setiap perusahaan beragam sesuai kesiapan aplikasi dan kebutuhan perusahaan. Banyak perusahaan di Indonesia sudah memandang cloud sebagai teknologi alternatif yang menarik. 

Dari segi keamanan, AWS mengusung model keamanan yaitu Model Tanggung Jawab Bersama. Pada model ini, AWS bertanggung jawab atas keamanan infrastruktur, sedangkan pelanggan atau pengguna layanan bertanggung jawab atas keamanan data di cloud.

Baca juga: AWS Tekankan Kesadaran Akan Keamanan Cloud pada Transformasi Digital  

Cloud sangatlah aman, bahkan bisa dikatakan infrastruktur cloud lebih aman ketimbang on-premises. Keamanan pun menjadi salah satu ranah perhatian terbesar penyedia cloud seperti AWS. Kita juga tidak perlu memusingkan keamanan infrastruktur milik sendiri,” lanjut Bintoro.

Berca menghadirkan solusi TI dengan solusi hybrid cloud yang diharapkan dapat mendorong adopsi cloud di Indonesia. Harapannya solusi tersebut dapat mendukung bisnis di Indonesia bisa berkembang lebih cepat dan bersaing.

Share:

Artikel Terkini