Pemanfaatan Cloud Optimalkan Kontribusi Startup dalam Mendukung UMKM Pemanfaatan Cloud Optimalkan Kontribusi Startup dalam Mendukung UMKM ~ Teknogav.com

Pemanfaatan Cloud Optimalkan Kontribusi Startup dalam Mendukung UMKM

Teknogav.com - Jumlah perusahaan rintisan atau startup di Indonesia begitu banyak sampai ribuan. Kontribusi startup ini cukup signifikan dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjalankan bisnis mereka. Contoh startup tersebut adalah SiCepat yang mendukung UMKM dalam hal logistik atau pengiriman barang dagangannya. Selain itu ada pula Mamikos yang mendukung usaha kos-kosan dengan digitalisasi. Baik SiCepat maupun Mamikos memanfaatkan teknologi cloud computing untuk membangun infrastruktur teknologi mereka dalam mendukung digitalisasi.

Teknologi cloud computing memungkinkan untuk membangun infrastruktur teknologi yang andal, fleksibel dan memberikan keleluasaan dalam berinovasi. Pemanfaatan teknologi tersebut dipaparkan oleh Reynaldi Oeoen, Chief Technology Ofiicer SiCepat dan Maria Regina Anggit, pendiri Mamikos. Pemaparan kedua contoh kasus tersebut akan memberikan gambaran cara cloud computing mengoptimalkan kontribusi startup dalam mendukung UMKM.

Pentingnya Cloud Computing untuk Digitalisasi UMKM

Selama tahun 2020, ekonomi digital Indonesia meningkat 10%. Sementara itu sampai Juni 2021, lebih dari 12 juta UMKM telah melakukan digitalisasi. Lebih dari 60 juta UMKM berkontribusi lebih dari 60% pendapatan domestik bruto (PDB). Peran UMKM tersebut tentu saja menjadi kunci pertumbuhan ekonomi.

Gerakan Bangga Buatan Indonesia yang dicanangakn pemerintah telah membantu hampir 11,7 juta UMKM melakukan digitalisasi. Sampai tahun 2024 nanti, masih ada sekitar 30 juta UMKM yang perlu dibantu. startup sangat berperan dalam mempercepat digitalisasi di kalangan UMKM yang masih banyak menerapkan praktik-praktik bisnis tradisional. Cloud computing merupakan penggerak digitalisasi agar UMKM dapat memanfaatkan peluang yang besar.

“Pemanfaatan teknologi cloud merupakan tren yang akan terus berlangsung. Saya percaya di masa depan, setiap data, operasional, dan beban kerja akan dikelola di cloud. AWS memainkan peran penting sebagai penyedia infrastruktur dan juga layanan berbasis cloud. startup harus turut memberdayakan segenap lapisan masyarakat, termasuk UMKM, dan membantu mereka naik kelas lewat pemanfaatan teknologi digital. Niscaya, kita akan bersama mencapai visi Indonesia Emas 2045,” ucap Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca juga: Berca Paparkan Keandalan Cloud untuk Pengembangan Bisnis Berbagai Sektor Industri

Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pun mendukung ekosistem startup Indonesia melalui berbagai program. Beberapa program tersebut adalah Baparekraf for startup (BEKUP) , Baparekraft Developer’s Day dan Baparekraf Game Prime 2021.

Platform Mamikos Dukung Pengusaha Kos-kosan

Mamikos didirikan oleh Maria Regina Anggit yang biasa dipanggil Anggit pada tahun 2015. Kini setiap bulannya Mamikos mempertemukan sekitar 6 juta pencari kos dengan 150 ribu pemilik kos di 300 kota seluruh Indonesia. Upaya ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi machine learning agar pencarian lebih optimal dan efisien.


Awal pandemi, hampir seluruh kos-kosan memang mengalami penurunan tingkat okupansi secara serentak. Kendati demikian, hasil analisis menggunakan teknologi analitik AWS menunjukkan adanya pangsa pasar yang cukup besar untuk dilayani. Kesadaran dalam melihat peluang ini menunjukkan peningkatan literasi pemilik kos mitra Mamikos terhadap digitalisasi.

Salah satu mitra pemilik kos di Yogyakarta bahkan dapat mengembalikan tingkat okupansi dari 20% ke 100% hanya dalam waktu sebulan. Hal ini dilakukan berdasarkan data di platform Mamikos yang menunjukkan kelebihan penawaran untuk kos wanita, sedangkan kurangnya penawaran kos pria. Pemilik kos pun dapat melakukan transformasi berkat dukungan Mamikos.

Pemanfaatan teknologi analitik AWS, termasuk database berbasis cloud Amazon Redshift memungkinkan Mamikos menjaga rata-rata tingkat okupansi bagi pemiliki kos. Selama pandemi, Mamikos mampu menjaga rata-rata tingkat okupansi tersebut sekitar 70%-75%. Analisis data di kategori yang mendalam pun dieksplorasi Mamikos, seperti pengaruh kebijakan dan vaksinasi pemerintah terhadap tren pencarian kos.

Mamikos juga menggunakan solusi content delivery network (CDN) Amazon CloudFrount untuk memastikan akses layanan yang cepat dan bisa diandalkan. Skema pembayaran Savings Plans yang ditawarkan AWS memungkinkan Mamikos untuk menghemat biaya sampai 30%. Selain itu Mamikos juga telah mengikuti program AWS Activate yang ditujukan AWS bagi startup yang berada di fase awal. Program tersebut menyediakan AWS credit untuk bereksperimen mulai dari skala kecil sampai besar sampai menemukan infrastuktur paling optimal sesuai kebutuhan.

“Kami sangat mengapresiasi tim AWS, khususnya tim Solutions Architect yang sangat responsif dan secara rutin berkorespondensi untuk membantu engineering kami. AWS memberikan dukungan berupa edukasi, dukungan teknis, dan credits. Tanpa dukungan tersebut, rasanya sulit membayangkan jumlah tenaga, waktu, dan biaya yang terbuang untuk menyelesaikan beberapa beban pekerjaan kritikal kami. Beban pekerjaan tersebut mencakup migrasi database dan implementasi CDN,” ucap Anggit.

Dukungan SiCepat bagi UMKM dengan Pemanfaatan Cloud Computing

SiCepat didirikan pada tahun 2012 dan kini sudah memiliki 6.600 cabang di seluruh cabang. Sekitar 50 ribu armada SiCepat melayani sekitar 6 juta pelanggan dengan total volume pengiriman 40 juta per bulan. Selama pandemi, SiCepat dapat mencapai target setahun hanya dalam tiga bulan pertama. Jika dibandingkan awal tahun, total pengiriman per bulan ppun mengalami peningkatan dua kali lipat.

Tantangan yang dihadapi bisnis logistik adalah ketika platform e-commerce mengelar promo besar-besaran. Sementara itu ketika PPKM diberlakukan, banyak jalanan ditutup padahal terjadi lonjakan permintaan pengiriman. SiCepat memanfaatkan infrastruktur teknologi untuk dapat memenuhi kecepatan dan harga yang murah sesuai tuntutan utama pelanggan. 

Dukungan teknologi AWS memungkinkan SiCepat untuk mengolah 50-60 juta data points setiap hari. Hal ini demi meningkatkan layanan dan kepuasan pelanggan terhadap UMKM yang dilayaninya.Teknologi AWS yang digunakan SiCepat mencakup Amazon Redshift, AWS Glue dan Amazon Athena untuk memantau kinerja data secara real-time.

Baca juga: Platform SaaS Quincus Dukung Logistik Berbagai Sektor Usaha

“AWS Activate mendukung kami di awal perjalanan SiCepat. Program tersebut memungkinkan kami bereksperimen dan fokus pada pengembangan terlebih dahulu, lalu memikirkan biaya kemudian. Kegesitan ini merupakan ciri khas penting yang harus dimiliki perusahaan startup,” ucap Reynaldi Oeoen, Chief Technology Officer SiCepat.

Kiprah AWS

Manfaat AWS Activate telah dirasakan ratusan ribu perusahaan startup di seluruh dunia sejak tahun 2013. Beberapa manfaat yang disediakan program AWS Activate ini mencakup AWS Credits, dukungan teknis dan pelatihan. Amazon telah menyediakan AWS credis yang nilainya lebih dari USD1 miliar selama tahun 2020 untuk mempercepat pertumbuhan startup.

Baca juga: AWS Bersinergi dengan Ekosistem Lokal Hadirkan Program Edukasi dan Pemberdayaan 

Baru-baru ini AWS meluncurkan AWS Activate Console yang merekomendasikan pelatihan teknis, pertumbuhan bisnis, layanan AWS yang tepat dan optimalisasi biaya. AWS berusaha memahami karakteristik dan kebutuhan setiap kelas usaha dan industri, kemudian melakukan pendekatan yang tepat.

“Di Indonesia khususnya, AWS sangat bangga karena dengan mendukung startup lokal. Kami secara tidak langsung juga turut menyumbangkan solusi-solusi kami bagi negeri, terutama para pelaku UMKM yang harus dimampukan berinovasi dengan teknologi. Bersama, kita akan mengawal visi Indonesia Emas 2045,” ucap Gunawan Susanto, Country Leader Indonesia, AWS.

Share:

Artikel Terkini