Gelar Kelas Finansial, Jenius Beri Tips Pintar Kelola Uang Gelar Kelas Finansial, Jenius Beri Tips Pintar Kelola Uang ~ Teknogav.com

Gelar Kelas Finansial, Jenius Beri Tips Pintar Kelola Uang


Teknogav.com – Sejak pandemi COVID-19 melanda, keterbatasan ruang gerak justru membangkitkan semangat masyarakat untuk berinvestasi. Hal ini pun diiringi oleh pertumbuhan berbagai platform digital yang memudahkan berinvestasi dengan praktis tanpa harus keluar rumah. Kendati demikian, dalam berinvestasi harus bijak, jika sembarangan malah bisa terjerumus ke investasi bodong. Bisa juga salah menerapkan strategi dalam memilih investasi yang sesuai. Demi meningkatkan literasi masyarakat dalam berinvestasi, Jenius pun menggelar Kelas Finansial bertajuk ‘Pengelolaan Keuangan yang lebih Smart pada Tahun 2022’.

Kelas Finansial tersebut diselenggarakan Jenius secara virtual pada 4 Maret 2022 pukul 15.00 WIB. Berikut inni adalah para pembicara yang memaparkan tips-tips dalam berinvestasi:

  • Waasi B. Sumintardja, Digital Banking Business Product Head Bank BTPN
  • Ghita Argasasmita, Financial Consultant and Founder & CEO of Integrita Financial

Instrumen investasi ada beragam, termasuk saham, obligasi, reksa dana, emas dan juga kini ada aset kripto. Saat memutuskan untuk berinvestasi, juga harus memperhatikan profil risiko. Ghita mengungkapkan bahwa terkadang masyarakat ingin cepat untung besar. Padahal justru instrumen yang memberikan imbal hasil terbesar justru memiliki risiko investasi yang juga besar. Kesalahan terbesar lain adalah menggunakan uang kuliah, atau bahkan fasilitas pinjaman online untuk berinvestasi.  Hal ini cukup berbahaya jika ketika waktunya uang tersebut harus dikembalikan atau  waktunya mengembalikan pinjaman, nilai aset investasi sedang turun.

tips Ghita Argasasmita, Financial Consultant and Founder & CEO of Integrita Financial dalam menghitung dana darurat

Berikut ini adalah beberapa kesalahan umum investor pemula menurut Ghita:

  • ingin cepat untung
  • tidak mau belajar
  • terlalu banyak informasi tanpa sumber jelas

Baca juga: Tips Berinvestasi dengan KoinWorks

Kasus yang belakangan ini terjadi juga adalah investasi di asuransi. Ghita menjelaskan bahwa ada tiga jenis asuransi, yaitu sebagai berikut:

  • Asuransi masa depan, biasanya ini sifatnya seperti tabungan masa depan yang bisa digunakan untuk biaya pendidikan anak
  • Asuransi murni yang ditujukan untuk perlindungan, baik perlindungan jiwa, kesehatan, rumah, kendaraan dan lain-lain. Pada asuransi ini ada premi yang harus dibayarkan untuk perlindungan tersebut
  • Asuransi unit link yang dikemas seolah-olah merupakan investasi, padahal tetap ada premi rutin yang harus dibayar untuk perlindungan. 

Kasus yang sering dikeluhkan karena merasa investasinya turun adalah asuransi unit link yang di dalamnya memang mengandung instrumen investasi. Pilihan komponen pada  unit link mencakup saham, campuran, pendapatan tetap, dan pasar uang seperti reksa dana. Tentu saja nilai investasi ini bisa naik dan turun, tetapi tetap harus dipotong secara rutin untuk membayar premi perlindungan. Terkadang agen asuransi yang menjual produk unit link ini pun tidak mengungkapkan risiko atau juga tidak mengerti. 

Ghita Argasasmita, Financial Consultant and Founder & CEO of Integrita Financial

Biasanya mereka tidak menganalisa komponen unit link yang paling cocok untuk dipilih dan menyarankan masuk ke saham. Akibatnya jika nilai saham sedang turun, maka nilai investasi pada asuransi tersebut pun turun. Nilai investasi bahkan bisa habis karena harus dipotong premi secara rutin.

Di awal pun biasanya nasabah dibebani oleh biaya akusisi asuransi yang cukup besar.
Jadi sebaiknya jika ingin investasi jangan di asuransi, karena asuransi lebih untuk perlindungan. Sebaiknya pilih asuransi murni jika memang ingin mendapat manfaat perlindungan. Sedangkan jika ingin investasi, sebaiknya masuk ke instrumen investasi yang sesungguhnya.

Jenius Mudahkan Pengelolaan Uang dan Investasi

Jenius kini pun telah menyediakan fasilitas untuk berinvestasi, salah satunya di reksa dana. Sejak awal Jenius sendiri sudah dibekali oleh fitur-fitur untuk mengelola uang. Jadi sebelum berinvestasi, pengelolaan uang pun sudah teratur dengan kemudahan membuat pos-pos untuk setiap pengeluaran dan pendapatan. Fitur untuk membuat pos-pos tersendiri ini sangat memudahkan untuk mebuat anggaran rutin.

Baca juga: Jenius Mudahkan Nasabah Berinvestasi di Reksa Dana Langsung dari Aplikasi

Fitur Moneytary dan Kartu Debit Jenius

Beberapa fitur Jenius yang membantu mengelola keuangan termasuk Monetary, Kartu Debit Jenius, Save It dan Investasi. Moneytory memudahkan nasabah untuk menata arus kas dengan lebih simpel hanya dari satu aplikasi, sehingga kondisi keuangan lebih sehat. Serunya lagi, Jenius menyediakan sampai lima kartu debit yang bisa direkues langsung dari aplikasi. Setiap limit kartu dapat ditentukan, PIN kartu pun dapat diubah langsung dari aplikasi, demikian juga untuk memblokir dan membuka blokir kartu. Riwayat transaksi setiap kartu pun dapat dilihat dari aplikasi. 

Nah untuk investasi dalam bentuk tabungan, Jenius menyediakan tiga jenis sesuai kebutuhan, yaitu Flexi Saver, Dream Saver dan Maxi Saver. Sifat Flexi Saver ini seperti tabungan biasa yang bisa ditarik kapan saja. Sedangkan Dream Saver mirip dengan asuransi masa depan. Nasabah bisa mengaktifkan autodebet untuk menabung secara rutin. Sementara itu Maxi Saver merupakan deposito berjangka yang bebas ditentukan tenor dan metode perpanjangannya.

jenis-jenis tabungan di Jenius

Waasi B. Sumintardja, Digital Banking Business Product Head Bank BTPN juga menjelaskan bahwa Jenius bisa digunakan untuk menabung dalam mata uang asing. Fitur ini tentu saja bukan untuk spekulasi trading forex, melainkan untuk menabung dalam mata uang asing. Misalnya dalam mata uang Dolar Singapura. Saat tabungan dalam mata uang asing, tentunya nasabah tidak terlalu tergoda untuk membelanjakan uangnya.

Baca juga: Tips Mining Bitcoin dengan Aplikasi CryptoTab Browser 

cara menabung dalam mata uang asing

Serunya tabungan dalam mata uang asing ini pun dapat dihubungkan ke kartu debit. Jadi ketika ke Singapura, bisa berbelanja langsung tanpa ada biaya tambahan atau biaya kurs yang mahal. Tentunya solusi ini lebih irit ketimbang menggunakan kartu kredit atau kartu debit dalam mata uang rupiah saat di luar negeri.

Demikianlah beberapa tips dan strategi untuk mengelola uang dan berinvestasi dalam Kelas Finansial yang digelar Jenius.

Share:

Artikel Terkini