WIR Group dan Batik Semar Lestarikan Kebudayaan Indonesia di Metaverse WIR Group dan Batik Semar Lestarikan Kebudayaan Indonesia di Metaverse ~ Teknogav.com

WIR Group dan Batik Semar Lestarikan Kebudayaan Indonesia di Metaverse


Teknogav.com – PT WIR ASIA Tbk (WIR Group) berkolaborasi dengan PT Batik Semar untuk melestarikan kebudayaan Indonesia memanfaatkan teknologi metaverse. Kolaborasi tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang ditandatangai di Jakarta. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Ardianto Soewono, CEO, Direktur Utama PT Batik Semar dan Gupta Sitorus, Chief Marketing Officer WIR Group.

Batik Semar merupakan salah satu pelestari warisan budaya bangsa Indonesia yang selalu berupaya beradaptasi dengan setiap perubahan. Adaptasi ini termasuk di era digital yang berkembang pesat. Kolaborasi dengan WIR Group dilakukan Batik Semar untuk menunjukkan bahwa budaya tradisional dapat berpadu dan selaras di era digital. Selama ini Batik Semar pun telah mengekspor batik dan kerajinan tangan ke Amerika Serikat, beberapa negara Asia dan Eropa.

Baca juga: WIR Group Berencana Perkenalkan Purwarupa Metaverse Indonesia di G20

Ardianto Soewono, CEO, Direktur Utama PT Batik Semar dan Gupta Sitorus, Chief Marketing Officer WIR Group

“Kami sangat menyadari bahwa langkah kami bukan hanya dapat menjaga dan melestarikan Batik sebagai warisan budaya bangsa, namun kami juga melihat berbagai potensi lain yang dapat kami kembangkan melalui teknologi digital, seperti metaverse. Kami melihat potensi terbukanya kesempatan pemasaran yang lebih luas serta ruang-ruang kreasi untuk  penciptaan ekonomi baru,” ucap Ardianto Soewono, CEO Batik Semar.

Ardianto berharap Batik Semar dapat menjadi entitas yang berbudaya dan bercirikan Indonesia dan memperkuat bisnis melalui kehadiran di metaverse. PT Batik Semar berharap dapat memberi lebih banyak manfaat bagi masyarakat, terutama perajin batik dan pegiat seni lain melalui metaverse. Harapannya Batik Semar dapat menjadi identitas bangsa yang dapat diterima lebih luas oleh masyarakat dunia. Sebelumnya Batik Semar telah terjun di dunia blockchain NFT yang dikembangkan mitranya. NFT Batik Semar ini diklaim sebagai NFT batik pertama di Indonesia.

Baca juga: Hadir di Senayan Park, Brightspot Market ‘Convergence’ Tampilkan NFT Gallery

“Batik Semar memberikan kesempatan bagi para pelanggan, di mana untuk pembelian batik tertentu pelanggan dapat mendapatkan NFT eksklusif Batik Semar,” lanjut Ardianto.

PT Batik Semar berdiri sejak tahun 1947 dan kini telah memiliki sekitar 30 perajin batik in-house. Selain itu terdapat 30 perajin batik plasma yang tersebar di Surakarta, Cirebon, Pekalongan dan Madura. Saat ini keluarga Batik Semar terdiri dari sekitar 700 karyawan dengan 60 outlet untuk menjangkau pelanggan secara nasional.

Baca juga: DANA Connect Wadahi Diskusi Peningkatan Literasi Keuangan Digital Perajin Batik

“Dalam budaya Jawa, Semar telah diterima secara luas sebagai simbol rezeki untuk pertumbuhan dan kemakmuran, sesuai dengan visi PT Batik Semar untuk terus berbagi dan menginspirasi orang lain,” ucap Ardianto.

Dukungan WIR Group untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia pun diungkapkan Gupta Sitorus, Chief Marketing Officer WIR Group. Upaya WIR Group untuk melestarikan budaya Indonesia dan karya anak bangsa salah satunya dilakukan dengan berkolaborasi bersama PT Batik Semar. WIR Group merupakan perusahaan karya anak bangsa, sehingga merasa bertanggung jawab untuk berkontribusi menjaga warisan budaya leluhur.

“Kami bangga dapat mendukung entitas bisnis yang mengusung budaya lokal melalui teknologi digital metaverse yang kami kembangkan. Merupakan komitmen kami untuk selalu mendukung hadirnya produk seni budaya dan warisan budaya Indonesia dalam dunia digital. Kolaborasi ini nantinya akan kami lanjutkan dengan berbagai produk budaya lainnya dari seluruh Indonesia. Upaya ini dilakukan agar warisan budaya yang ada di Indonesia dapat tetap lestari dan terjaga,” ucap Gupta.

Gupta megatakan bahwa upaya Batik Semar terjun ke metaverse merupakan langkah tepat terutama untuk menjangkau generasi muda seperti Gen Z. Peran Gen Z dinilai berkontribusi aktif dalam pengembangan dan pelestarian budaya seperti menciptakan tren melalui media sosial. Beberapa gerakan yang diinisiasi Gen Z terbukti mendorong anak muda lebih mencintai budaya bangsa. Mereka mempopulerkan kembali berbagai produk tradisional Indonesia dengan gaya kekinian untuk penggunaan sehari-hari.

“Kami yakin bahwa metaverse dan era digital akan membawa dampak positif bagi penerus bangsa, untuk terus berusaha dan berjuang menjaga budaya yang dimiliki Indonesia agar tetap lestari dalam membangun karakter bangsa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Gupta.

Share:

Artikel Terkini