Sampoerna Academy dan Perpustakaan Jakarta Gelar Literacy Festival 2022

Teknogav.com – Hari Literasi Internasional diperingati setiap tanggal 8 September, dan bulan September merupakan Bulan Gemar Membaca. Sampoerna Academy dan Perpustakaan Jakarta pun memperingatinya dengan menyelenggarakan Literacy Festival 2022. Tujuan festival tersebut adalah untuk menciptakan Indonesia cerdas melalui literasi dan upaya meningkatkan minat baca generasi muda.

Literasi penting ditanamkan sejak dini untuk menunjang berbagai pendidikan. Kegiatan membaca berperan penting untuk mengembangkan kognitif dan bahasa pada anak-anak berusia 6-12 tahun. Ini adalah kunci dalam meningkatkan pembelajaran dan perkembangan anak-anak. Jika tidak memiliki pemahaman yang kuat mengenai literasi, anak-anak akan kesulitan menghadapi tantangan masa depan. Literasi membuka banyak peluang, memperluas pikiran, memberi perspektif berbeda, serta mendukung pengetahuan luas dan kompetensi untuk bersaing di masa depan.

Literacy Festival diselenggarakan Sampoerna Academy setiap tahun sebagai wujud komitmen untuk memberikan pendidikan kelas dunia di Indonesia secara konsisten. Tujuan festival ini adalah untuk meningkatkan minat baca di kalangan generasi muda. Pada Literacy Festival 2022, Sampoerna Academy berkolaborasi dengan Perpustakaan Jakarta dan meluncurkan buku ‘Elidi and the Ancestor’s Garden’ versi cetak. Buku versi cetak ini merupakan kelanjutan dari peluncuran versi e-book tahun lalu.

Wulan Septiandari, National Principal Sampoerna Academy L’Avenue

“Kami percaya bahwa Perpustakaan Jakarta memiliki misi yang sama dengan Sampoerna Academy dalam menumbuhkan literasi di Indonesia. Revitalisasi dan koleksi buku yang bagus memungkinkan kolaborasi dapat berdampak besar dalam memperluas dan memperkuat akses literasi untuk anak Indonesia,” ucap Wulan Septiandari, National Principal Sampoerna Academy L’Avenue.

Hal senada pun disampaikan Drs. Wahyu Haryadi, M.Si, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov. DKI Jakarta. Beliau mendukung kegiatan tersebut dan mengapresiasi kolaborasi dengan Sampoerna Academy. Harapannya kolaborasi tersebut dapat meningkatkan literasi anak di Indonesia, khususnya di Jakarta.

“Sejak revitalisasi tanggal 7 Juli 2022 lalu, kami juga sangat mendukung kegiatan yang dilakukan di Perpustakaan Jakarta. Semoga kolaborasi dengan Sampoerna Academy bisa berlanjut terus agar kita bisa sama-sama memajukan literasi di Indonesia,” ucap Wahyu.

Drs. Wahyu Haryadi, M.Si, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov. DKI Jakart

Buku ‘Elidi and the Ancestor’s Garden’

Peluncuran buku ‘Elidi and the Ancestor’s Garden’ dilangsungkan pada 16 September 2022 di Perpustakaan Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Sampoerna Academy menyumbangkan 30 eksemplar buku ini ke Perpustakaan Jakarta sehingga dapat diakses langsung oleh pengunjung. Sementara itu untuk versi e-book dapat diakses secara gratis di situs Sampoerna Academy.

Serah terima buku 'Elidi and the Ancestor's Garden' secara simbolik oleh Wulan Septiandari, National Principal Sampoerna Academy L’Avenue kepada Drs. Wahyu Haryadi, M.Si, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov. DKI Jakart

Buku ‘Elidi and the Ancestor’s Garden’ ditulis dalam tiga bahasa, yaitu Indonesia, Inggris dan Mandarin. Karya ini merupakan hasil kolaborasi dari beberapa siswa-siswa Sampoerna Academy, baik dari segi penulisan maupun ilustrasi.

Berikut ini adalah para penulis buku Elidi and the Ancestor’s Garden:

Cassia Florentine Basuki (Grade 4, SA BSD)
Charlie Wijaya Zhang (Grade 10, SA L'Avenue)
Victoria Elizabeth Franco (Grade 6, SA Medan)

Para ilustrator buku tersebut adalah sebagai berikut:

Dylan Geraldo Cayadi (Grade 8 , SA Surabaya PI)
Krisi Nohan (Grade 11, SA BSD)
Hasna Mufidah (Grade 12, SA L'Avenue)

Sampoerna Academy merupakan pelopor STEAM di Indonesia yang memadukan dan menerapkan pengetahuan di berbagai disiplin ilmu. Pembuatan buku tersebut dilakukan para siswa dengan menerapkan kompetensi 5C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Character).

“Dimulai dari menciptakan cerita melalui kolaborasi dari berbagai kelas dan kampus untuk memasukkan imajinasi mereka ke dalam karya seni sebenarnya. Kemudian keterampilan komunikasi mereka makin meningkat karena didorong untuk berpikir kritis selama proses ini. Pada akhirnya, karya dan nilai-nilai cerita dari buku ini dapat mengembangkan karakter dan kepribadian mereka,” ucap Wulan.