Pasar Aplikasi Fintech Melambat, AppsFlyer Bahas Pentingnya Kolaborasi Pasar Aplikasi Fintech Melambat, AppsFlyer Bahas Pentingnya Kolaborasi ~ Teknogav.com

Pasar Aplikasi Fintech Melambat, AppsFlyer Bahas Pentingnya Kolaborasi

Teknogav.com – AppsFlyer menyelenggarakan diskusi bertajuk ‘Indonesia Fintech Marketing Predictions: Navigating Past Learnings to Grow Beyond”. Diskusi ini dilakukan bersama narasumber dari LINE Bank dan Indonesian Digital Association (IDA). Pembahasan mencakup temuan AppsFlyer mengenai pelambatan pasar aplikasi Fintech dan strategi pertumbuhan yang perlu diterapkan para pemain industri fintech. Pada diskusi ditekankan pentingnya kolaborasi antar elemen dalam eskosistem industri fintech sehingga dapat menyajikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.

Berdasarkan data AppsFlyer, pertumbuhan pasar Fintech secara global terus meningkat. Pangsa pasar instalasi aplikasi Fintech secara global tumbuh 90% di tahun 2019, peningkatan ini dua kali lipat pertumbuhan tahun sebelumnya. Sejak semester pertama tahun 2019 sampai tahun 2021, pangsa pasar instalasi aplikasi Fintech meningkat tajam sampai 132%.

Indonesia merupakan pasar yang dituju para pemain fintech dengan populasi unbanked yang relatif tinggi, yaitu 91,3 juta penduduk. Ketertarikan masyarakat pada industri fintech ini pun cukup besar. Sejak tahun 2018 sampai 2019, instalasi aplikasi fintech di Indonesia meningkat dua kali lipat. Instalasi aplikasi fintech di Indonesia memiliki pangsa 11% dari penginstalan aplikasi di Indonesia. Jumlah instalasi aplikasi fintech di Indonesia pun menempati peringkat tiga besar secara global pada tahun 2020 dan 2021.

Baca juga: AppsFlyer Ungkap Potensi Rebound Marketing Aplikasi Mobile pada Ramadan 2021  

Anthony Loekita Harsono, Sales Manager AppFlyer Indonesia

Peningkatan pasar fintech ini juga memperketat persaingan dalam pasar aplikasi fintech dalam negeri. Hal ini terlihat dari jumlah investasi iklan aplikasi fintech di Indonesia yang sangat tinggi di tahun 2021. Investasi ini mencapai Rp6,7 triliun dan merupakan yang tertinggi dengan 60% pangsa investasi iklan di seluruh Asia Tenggara dan Pakistan.

Tantangan berikutnya adalah mulai melambatnya pertumbuhan instalasi aplikasi fintech di Indonesia. Tren aplikasi fintech untuk Android hanya tumbuh sekitar 3% di sepanjang tahun 2021. Pertumbuhan tersebut lebih rendah dari pertumbuhan di Asia Tenggara yang mencapai 5,1%.Seluruh tantangan tersebut perlu menjadi perhatian para pemain industri aplikasi fintech. Hal ini penting agar mereka tetap dapat bersaing dalam memberikan layanan keuangan terbaik bagi masyarakat.

"Finance di Indonesia tumbuh dengan pesat dan memiliki growth mindset. Layanan keuangan tradisional saat ini ditantang oleh fintech yang mengutamakan penggunaan aplikasi smartphone. Industri tersebut harus fokus pada pelanggan dan pengalaman yang memuaskan. Fintech harus dapat menggaet pelanggan lalu kembali merangkulnya, serta menjaga dan membangun hubungan dengan pelanggan yang sudah ada," ucap Anthony Loekita Harsono, Sales Manager Indonesia, AppsFlyer

Menurut Anthony, Industri aplikasi fintech di Indonesia merupakan ruang yang menarik. Potensi pertumbuhan aplikasi fintech tinggi disertai dengan tantangan-tantangan yang unik. AppsFlyer telah tiga tahun mengamati industri aplikasi fintech di Indonesia. Demi menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi para pemain industri fintech, AppsFlyer pun berkolaborasi dan mendiskusikan pembelajaran bersama mitra mereka. Kali ini, diskusi tersebut dilakukan bersama LINE Bank dan IDA.

Indra Sutanto, Head of Brand & Digital Marketing LINE Bank

LINE Bank adalah perbankan digital yang lahir di zaman pandemi. Secara rutin LINE Bank melakukan edukasi dan literasi untuk membuka wawasan masyarakat. Pada kuartal ke-4 tahun ini, LINE Bank pun fokus pada komunitas.

“Peluang di industri aplikasi fintech dan perbankan digital Indonesia masih sangat besar, apalagi dengan besarnya populasi unbanked saat ini. Besar harapan, melalui kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi positif dalam mendorong pertumbuhan industri ini," ucap Indra Sutanto, Head of Brand & Digital Marketing LINE Bank.

Baca juga: AppsFlyer: Remarketing Aplikasi Penting untuk Pertahankan Pengguna dan Lifetime Value

Dian Gemiano, Chairman Indonesia Digital Association

Pentingnya kolaborasi dengan elemen-elemen lain dalam ekosistem fintech pun ditekankan pada diskusi yang digelar AppsFlyer ini. Elemen lain tersebut termasuk asosiasi dan solusi analitik untuk mendorong terbentuknya gagasan-gagasan dan kiat-kiat baru.

“Kolaborasi antar elemen ekosistem aplikasi fintech sangat penting, khususnya antar pemain industri, penyedia insight seperti AppsFlyer, serta asosiasi-asosiasi terkait. Setiap bagian dari ekosistem berperan penting dalam memberikan solusi berbasis data bagi para pelanggan, dan meningkatkan pertumbuhan industri. Peran tersebut juga termasuk dalam mendorong perluasan inklusi finansial di Indonesia,” ucap Dian Gemiano, Chairman, Indonesian Digital Association.

Baca juga: YouAppi Tawarkan Solusi Ekosistem Digital Bagi Brand dan Perusahaan 

Dian Gemiano yang biasa dipanggil Gemi juga mengungkapkan bahwa agar fintech maju, maka keuangan masyarakat juga ada alias sejahtera. Banyak pusat ekonomi besar lokal di luar pulau Jawa yang bisa digarap, seperti di Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. fintech harus dapat mengedukasi anak-anak muda di hyperlocal tersebut untuk menata keuangannya. Brand juga penting untuk dibangun agar dapat melekat dan pelanggannya loyal. Selain itu juga penting untuk melakukan strategi jangka panjang.

Berikut ini adalah beberapa strategi yang dibahas pada diskusi AppsFlyer, LINE Bank dan IDA agar fintech tetap dapat bersaing:

  • Memiliki growth mindset: para pelaku aplikasi fintech tidak stagnan dalam cara beroperasi dan memasarkan aplikasinya. Mereka harus terus mengembangkan wawasan untuk mempelajari kekurangan strategi sebelumnya dan menerapkan strategi-strategi baru untuk memikat pengguna.
  • Tidak hanya berfokus pada akuisisi pengguna, tetapi juga melibatkan kembali (re-engage), dan terus membangun hubungan dengan para pengguna. Upaya ini dapat dilakukan dengan meningkatkan perhatian pada pengalaman pengguna, dan mencari cara untuk memberikan pengalaman yang memuaskan dan berpusat pada pelanggan. 
  • Mengutamakan privasi pengguna, untuk memberikan pengalaman digital yang lebih baik dan aman. Selain itu juga mengutamakan kepercayaan antara pengguna dan penyedia solusi, demikian juga sebaliknya.

Demikianlah beberapa hal yang dibahas oleh narasumber dalam diskusi yang digelar oleh AppsFlyer bersama dengan LINE Bank dan IDA.

Share:

Artikel Terkini