Riset AWS Tunjukkan Kecakapan Digital Tingkat Tinggi Picu Pertumbuhan PDB Riset AWS Tunjukkan Kecakapan Digital Tingkat Tinggi Picu Pertumbuhan PDB ~ Teknogav.com

Riset AWS Tunjukkan Kecakapan Digital Tingkat Tinggi Picu Pertumbuhan PDB


Teknogav.com - Amazon Web Services (AWS) merilis laporan penelitian terkininya mengenai kecakapan digital pada Februari 2023. Penelitian diselenggarakan Gallup dan dituangkan dalam laporan bertajuk ‘Asia Pacific Digital Skills Study: The Economic Benefits of a Tech-Savvy Workforce’. Laporan tersebut menunjukkan bahwa pekerja yang memiliki kecakapan digital tinggi turut berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan Indonesia. Kontribusi PDB tersebut mencapai USD129 miliar atau sekitar Rp621,4 triliun.

Survei dilakukan terhadap 1.412 pekerja dewasa dan 348 pemberi kerja di Indonesia dari berbagai organisasi sektor publik, swasta dan industri. Berikut ini adalah definisi dari masing-masing tingkat kecakapan digital:

  • Kecakapan digital dasar merupakan kemampuan untuk menggunakan email, pengolah kata, perangkat lunak produktivitas lain dan media sosial
  • Kecakapan digital menengah merupakan kemampuan dalam merancang web dengan template, serta mengatasi masalah arsitektur dan pemeliharaan cloud
  • Kecakapan digital tingkat tinggi mencakup arsitektur atau pemeliharaan cloud, pengembangan perangkat lunak atau aplikasi, AI dan ML

Karyawan dengan kecakapan digital tingkat tinggi mendapatkan gaji lebih besar 121% dibandingkan dengan karyawan yang tidak menggunakan kecakapan digital. Selain itu, 88% pekerja di kelompok kecakapan digital tingkat tinggi juga merasakan tingkat kepuasan kerja lebih tinggi dibandingkan kelompok lainnya. Kelompok lainnya tersebut mencakup 49% karyawan dengan kecakapan menengah dan 44% karyawan dengan kecakapan dasar. 

Baca juga: Riset AWS Ungkap Tingginya Kebutuhan Peningkatan Kecakapan Digital bagi Karyawan 

Ruang lingkup dari laporan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

  • Bagaimana cara kecakapan digital menciptakan manfaat ekonomi?
  • Bagaimana cara kecakapan digital memberi manfaat bagi pekerja dan pemberi kerja?
  • Apa rintangan alam mempekerjakan talenta dengan kecakapan digital?
  • Apa teknologi baru yang akan mempengaruhi cara kita bekerja di masa depam?

Dampak Kecakapan Digital Tingkat Tinggi pada Organisasi

Organisasi dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis dan inovasi mengandalkan pekerja dengan kecakapan digital tingkat tinggi berupa teknologi digital dan teknologi cloud. Pendapatan tahunan  21% organisasi di Indonesia yang menjalankan sebagian besar bisnisnya di cloud meningkat dua kali lipat atau lebih. Hal ini dibandingkan dengan 12% organisasi yang sebagian bisnisnya di cloud atau bahkan tidak sama sekali. Kemungkinan, organisasi berbasis cloud juga memiliki 15 poin persentase lebih tinggi dalam memperkenalkan produk baru dalam dua tahun terakhir. Masing-masing persentase tersebut adalah 94% dan 79%.

Laporan riset juga menyoroti 10 teknologi terkini seiring meningkatnya organisasi yang tengah bersiap menghadapi tantangan dalam masa depan digital. Beberapa teknologi terkini tersebut mencakup kecerdasan buatan (AI), komputasi edge dan kuantum, blockchain, dan cryptocurrency. Sejumlah 85% organisasi di Indonesia mengungkapkan bahwa setidaknya satu dari 10 teknologi ini akan menjadi bagian standar operasional bisnis mereka. Teknologi yang paling banyak dipilih tersebut adalah 5G yang mencapai 74%. 

“Transformasi digital yang mengubah cara kerja sampai cara hidup manusia sedang terjadi di Indonesia. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kecakapan digital menghasilkan nilai ekonomi yang sangat besar di tingkat individu, organisasi sampai makro ekonomi. Teknologi baru terus bermunculan dan jumlah organisasi dan perusahaan yang memindahkan sistem TI ke cloud makin meningkat. Seiring dengan kondisi tersebut selama dekade yang akan datang, digitalisasi akan mendorong terbukanya lapangan kerja baru dalam jumlah banyak. Peluang Indonesia di tengah persaingan ekonomi digital bergantung pada keberadaan tenaga kerja yang mumpuni dan berkecakapan tinggi. Hal ini yang akan mendorong pesatnya inovasi, saat ini dan nanti,” ucap Dr. Jonathan Rothwell, ekonom utama Gallup.

Bisnis dan pemerintah di seluruh dunia saat ini sedang mengalami percepatan transformasi digital. Kondisi ini memicu tingginya permintaan akan pekerja digital dengan kecakapan digital tingkat tinggi. 

“Kawasan Asia Pasifik tengah melaju dengan kecepatan tinggi pada jalur transformasi digital. Penelitian AWS hadir pada saat yang tepat untuk menunjukkan bahwa keberadaan tenaga kerja digital dengan kecakapan digital tinggi tinggi adalah kunci untuk pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di semua negara. Program kecakapan digital merupakan katalis untuk masa depan digital yang inklusif. Pada program, tersedia kesempatan belajar secara adil bagi orang-orang dari segala latar belakang. Program ini mendorong inovasi yang mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB,” ucap Rupa Chanda, Direktur Divisi Perdagangan, Investasi, dan Inovasi di Komisi Ekonomi & Sosial Asia Pasifik (ESCAP) PBB.

Program AWS Atasi Kesenjangan Kecakapan Digital

Hasil survei menunjukkan bahwa 84% pemberi kerja Indonesia ingin mengisi pos-pos pekerjaan yang mensyaratkan kecakapan digital. Peningkatan pendapatan dialami oleh 82% organisasi di Indonesia yang memperkerjakan karyawan dengan kecakapan tingkat tinggi. Namun, 86% dari organisasi tersebut merasa kesulitan saat melakukan perekrutan. Salah satu hambatannya adalah 50% organisasi di Indonesia lebih memilih pelamar dengan gelar sarjana, bahkan untuk posisi staf TI pemula.

“Hasil riset Gallup menunjukkan bahwa Indonesia berpeluang  mendapatkan manfaat ekonomi luar biasa dari upaya membangun jaringan talenta cloud yang kuat. Hal ini demi mendukung transformasi digital yang tengah berjalan di negara ini. Kami telah memberikan pelatihan keterampilan cloud tingkat dasar, menengah, hingga tinggi kepada lebih dari 400.000 orang di Indonesia sejak tahun 2017. Inisiatif ini tak akan sampai di sini saja,” ucap Emmanuel Pillai, Head of Training and Certification for ASEAN, AWS.

Tantangan perekrutan tersebut dapat diatasi dengan menerima pelamar yang menyandang sertifikasi industri. Sejumlah 88% pemberi kerja pun menyetujui bahwa sertifikasi digital atau kurus pelatihan dapat diterima sebagai pengganti gelar sarjana. Kecakapan digital sangat bermanfaat bagi individu, organisasi dan perekonomian, sehingga cakupan program pelatihan kecakapan digital AWS pun diperluas. Upaya ini dilakukan agar dapat menjangkau lebih banyak pekerja dan pemberi kerja di Indonesia. 

organisasi yang berkolaborasi dengan AWS untuk menyelenggarakan pelatihan kecakapan cloud

Demi mendukung individu yang akan meniti karier di bidang cloud tingkat menengah, AWS memperkenalkan program AWS re/Start Associate. AWS re/Start Associate berada di bawah naungan program AWS re/Start untuk mendukung pekerja mendapatkan kecakapan digital tingkat tinggi. Secara global AWS re/Start merupakan program pengembangan tenaga kerja berbasis kohort gratis dengan rentang waktu beberapa minggu. Program ini mempertemukan lebih dari 98% lulusannya dengan peluang wawancara kerja.

“Saya memperoleh dasar-dasar komputasi cloud, serta lencana Praktisi Cloud Bersertifikat AWS melalui program AWS re/Start. Saat ini saya bekerja di posisi Cloud Support di Vibicloud. Saya ingin terus berkembang dan belajar lebih banyak tentang komputasi cloud. Saya sadar bahwa dengan memiliki keterampilan digital, saya dapat memperoleh kepuasan kerja dan bayaran yang lebih tinggi. Keduanya sangat penting dalam karier saya di masa depan,” ucap Rinno Novaldianto, staf cloud Support di Vibicloud. 

Baca juga: Orbit Future Academy Sediakan Pelatihan Cloud Computing “AWS re/Start” Gratis

Program AWS re/Start Associate bermanfaat bagi para profesional TI yang menganggur dan setengah menganggur. Mereka dapat memodernisasi kecakapan mereka dan beralih ke karier cloud tingkat menengah. Di Indonesia, AWS berkolaborasi dengan penyedia kursus online Orbit Future Academy untuk menyampaikan program secara lokal.

“Setelah keberhasilan peluncuran AWS re/Start di Indonesia, kami sangat bersemangat untuk memperluas program bersama AWS ke tingkat selanjutnya. Upaya ini demi memberikan kesempatan orang-orang yang ingin meningkatkan keterampilan cloud, dan melakukan lompatan dari tingkat dasar ke tingkat lanjut. Kami percaya bahwa sejalan dengan AWS re/Start Indonesia, program Associate ini akan makin menambah nilai dan membantu mengatasi kesenjangan kecakapan. Program ini bertujuan memenuhi ekspektasi pasar kerja akan talenta dengan keterampilan cloud yang paling dibutuhkan,” ucap Sachin Gopalan, Presiden Direktur, Orbit Future Academy.

AWS sudah bekerja sama dengan berbagai organisasi untuk membantu menjembatani kesenjangan kecakapan digital. Organisasi-organisasi tersebut mencakup Universitas Indonesia, Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi & Komunikasi (BPPTIK) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sampaiTelkomsel.

“Kami tak sabar untuk melanjutkan kolaborasi dengan pemberi kerja dari sektor publik dan swasta lokal. Kolaborasi ini demi membantu mereka meningkatkan dan melengkapi keterampilan karyawan mereka. Hal ini juga memberi kesempatan untuk memperoleh manfaat penuh dari cloud untuk akselerasi pertumbuhan bisnis, produktivitas, dan inovasi,” lanjut Emmanuel Pilliai.

Wira Manuara, Vice President IT Corporate Solutions and Cloud CoE Telkomsel mengungkapkan bahwa adopsi cloud merupakan kunci transformasi digital Telkomsel. Adopsi cloud memungkinkan Telkomsel mendukung pertumbuhan bisnis sambil menawarkan akses broadband seluler, berbagai layanan, konten dan aplikasi baru bagi pelanggan. Telkomsel telah menerapkan program pemberdayaan kecakapan menyeluruh AWS Skills Guild untuk memicu transformasi digital dan modernisasi skala besar. Upaya ini dilakukan untuk membangun kecakapan cloud sesuai permintaan di seluruh organisasi Telkomsel.

“ Sejak 2021, lebih dari 1.000 karyawan kami telah berpartisipasi dalam pelatihan keterampilan cloud AWS. Hal ini membantu tim kami berkolaborasi sejak awal proyek digitalisasi dan langsung berfokus pada mendorong inovasi alih-alih pada pengelolaan infrastruktur,” ucap Wira.

Baca juga: AWS Asia Pacific (Jakarta) Region Dukung Pemberdayaan Developer Lokal

AWS juga sudah meluncurkan AWS Asia Pacific (Jakarta) Region di Indonesia pada Desember 2021. Kucuran dana investasi AWS  untuk 15 tahun mendatang di Indonesia ke Indonesia mencapai USD55 miliar atau setara Rp71 triliun. Harapannya, AWS Asia Pacific (Jakarta) Region dapat menciptakan 24.700 peluang kerja langsung maupun tak langsung. Region tersebut juga akan menyumbangkan tambahan PDB Indonesia sebesar sekitar UD10,9 miliar (Rp155 triliun) sepanjang 15 tahun ke depan.

Komitmen global AWS adalah menginvestasikan ratusan juta dolar untuk menyediakan pelatihan kecakapan digital cloud yang dapat dilihat pada tautan ini. AWS berusaha untuk menyingkirkan hambatan dalam memperoleh eduksi dalam hal kecakapan cloud. Di kawasan Asia Pasifik dan Jepang, AWS telah melatih 5 juta orang dalam hal kecakapan digital sejak tahun 2017. Angka tersebut termasuk 700 ribu orang di ASEAN. Sejak tahun 2020, AWS telah membantu lebih dari 13 juta orang secara global untuk mendapatkan pelatihan kecakapan cloud secara gratis. AWS berkomitmen untuk melatih 29 juta orang di seluruh dunia dengan pelatihan kecakapan cloud computing secara gratis sampai tahun 2025.

Share:

Artikel Terkini