- Jayant Bhargava, Country Managing Director Accenture for Indonesia
- Anastasia Grace, Managing Director DMID, WIR Group.
Mereka berbagi pengalaman mengenai praktik terbaik Metaverse yang sudah dilakukan. Teknologi Metaverse juga dibahas oleh para ahli dari berbagai solusi TI global, yaitu Dr. Anthon Hutabarat, Director of Channel Alibaba Cloud dan Adi Rusli, Country Director Indonesia Palo Alto Networks.
Baca juga: Siap Digelar, CTI IT Infrastructure Summit 2023 Usung Tema Metaverse
“Perusahaan harus mempersiapkan diri untuk mengadopsi teknologi Metaverse, meskipun masih belum sepenuhnya mature dan beberapa teknologi pendukungnya masih belum sempurna. Namun, market Metaverse terlalu besar untuk diabaikan. Gen Z, yang hampir 30% dari jumlah penduduk dunia, akan menjadi ‘penduduk asli’ Metaverse. Mereka adalah Digital Native Generation yang tumbuh dan berkembang di era teknologi digital dan sangat terampil dalam penggunaan teknologi digital,” ucap Rachmat Gunawan, Presiden Direktur CTI Group.
Rachmat Gunawan, Presiden Direktur CTI Group. |
Rachmat juga mengungkapkan bahwa perusahaan yang masuk ke Metaverse akan berpeluang menjangkau Gen Z yang menjadi generasi pelanggan masa depan. Perusahaan dan organisasi harus membangun landasan dalam mengadopsi Metaverse sebagai strategi untuk tetap bersaing di masa depan yang makin digital.
Laporan Accenture mengungkapkan bahwa 55% konsumen yang disurvei ingin menjadi pengguna aktif Metaverse, bahkan 90% ingin melakukan tahun depan. Sejumlah 89% eksekutif (C-level) meyakini Metaverse berperan penting dalam pertumbuhan perusahaan. Fitur utama yang diinginkan pelanggan dalam Metaverse adalah antarmuka yang mudah digunakan (70%) dan akses ke berbagai macam aplikasi (68%).
Baca juga: Ini Para CIO dan CEO Pemenang Penghargaan iCIO Awards 2023
“Kami menyadari bagaimana konsumen Indonesia bertumbuh secara digital dan seberapa cepat mereka dapat merangkul teknologi baru. Kami yakin Metaverse bisa menjadi game-changer ke depan dan kami siap menyediakan interaksi multi-dimensi antara pelanggan dan perusahaan. Kami bisa membagikan informasi sekaligus solusi Alibaba Cloud yang mendukung impelementasi Metaverse bagi bisnis melalui CTI IT Infrastructure Summit 2023,” ucap Eggy Tanuwijaya, Director of Solution Architect Alibaba Cloud.
Berbagai risiko yang ada harus menjadi pertimbangan pelaku bisnis dalam menentukan strategi bisnis memasuki Metaverse. Pertimbangan tersebut mencakup identifikasi dan antisipasi keinginan pelanggan dan channel pilihan mereka. Hal ini termasuk penanganan masalah privasi, keamanan dan kendali. Selain itu, perlu juga memastikan kemudahan interoperabilitas yang dijanjikan Metaverse yang didukung Web 3.0. Saat ini para inovator dan investor internet telah mengerjakan Web 3.0 untuk membangun struktur terdesentralisasi dengan berbagai platform.
Baca juga: Solusi Enterprise Kaspersky Siap Lindungi Berbagai Skala Bisnis
“Keamanan adalah yang terpenting dalam hal melindungi identitas pengguna, privasi dan data di dunia digital yang terdesentralisasi. Banyak titik masuk yang dapat membuat saluran Metaverse pengguna terkena serangan atau ancaman. Data-data pribadi yang penting bisa dikumpulkan oleh IoT dan perangkat edge, dimana data tersebut bisa diproses dengan kecepatan 5G. Serangan social engineering; privasi pengguna yang terancam, dan menjaga keamanan data adalah priorita. Oleh karena itu, melalui event CTI IT Infrastructure Summit, kami membantu pelaku industri membangun strategi Metaverse untuk bisnis yang aman,” ucap Adi Rusli, Country Director Palo Alto Networks.
Beberapa brand IT terdepan secara global turut mendukung terselenggaranya CTI IT Infrastructure Summit 2023. Brand tersebut antara lain adalah Alibaba Cloud, Defenxor, Hitachi, Huawei, IBM, Palo Alto Networks, SOCradar, Symphony AI dan Tencent Cloud.