Teknogav.com – Huawei ICT Competition merupakan ajang kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang rutin digelar Huawei sebagai penyedia TIK Global. Ajang ini bertujuan untuk mendukung peningkatan standar pengembangan talenta digital dengan memperkenalkan model pengembangan talenta baru. Pengumuman pemenang ICT Competition 2022-2023 Asia Pasifik kali ini digelar di Jakarta Indonesia. Lebih dari 4.800 mahasiswa dan dosen dari 290 perguruan tinggi di 10 negara turut berpartisipasi dalam kompetisi ini.
Penyelenggaraan ajang ini diharapkan dapat membentuk saluran bakat yang kuat bagi masa depan digital di Asia Pasifik. Jenderal (Purn) Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) dalam kata sambutannya juga menekankan mengenai pembangunan manusia dalam kata sambutannya. Presiden Joko Widodo pun memprioritaskan program pembangunan manusia ini, seiring kebutuhan Indonesia akan talenta digital di tahun 2030.Baca juga: Menyongsong Indonesia Emas 2045, Segenap Pihak Berkolaborasi Kembangkan Talenta Digital
“Talenta digital Indonesia memiliki peluang bersaing di dunia global jika senantiasa diasah dan dipersiapkan dengan baik. Untuk itu, saya sangat menyambut baik inisiatif Huawei untuk menyelenggarakan Huawei ICT Competition Asia Pacific di Indonesia sehingga dapat kian membentuk ekosistem digital dan memotivasi para talenta digital di Indonesia. Ajang Huawei ICT Competition juga dapat menjadi platform yang efektif dalam mencari dan mengembangkan talenta digital terbaik.”
Peran Huawei ICT Competition sebagai tolok ukur untuk membantu mengukur tingkat daya saing global talenta digital Indonesia pun disampaikan Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
“Kami berharap para mahasiswa kita dapat menggunakan kesempatan emas ini untuk meningkatkan pengetahuan TIK mereka dan memperluas perspektif mereka. Kompetisi ini juga memberikan umpan balik yang diperlukan agar kita dapat terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengembangan bakat digital. Transformasi teknologi berimplikasi pada peningkatan kemampuan manusia Indonesia untuk memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui hal ini, kita berharap talenta Indonesia tidak berhenti menjadi pengguna belaka tetapi menjadi bagian dari penciptaan teknologi,” ucap Prof Ir. Nizam.Huawei bersama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi juga akan memperluas penelitian bersama, magang, pelatihan TIK dan pengembangan kampus pintar. Upaya ini juga dilakukan untuk mempromosikan transformasi digital di perguruan tinggi. Perlunya pengembangan saluran talenta juga ditekankan Zhang Zhengjun, Vice President, Public Affairs and Communication Department, Huawei Asia Pacific. Hal ini penting demi masa depan digital di Asia Pasifik.
Baca juga: Para Pemenang Huawei ICT Competition Tingkat Nasional 2020 Resmi Diumumkan
“Kami memiliki model pengembangan bakat PIPES yang terdiri dari Platform, Inovasi, Profesionalisme, Experience. Model ini dirancang untuk menyediakan program pelatihan yang disesuaikan individu dari semua lapisan masyarakat, termasuk generasi muda, pejabat pemerintah, praktisi TIK, pengusaha dan masyarakat umum. Kami membangun saluran bakat yang kuat dengan PIPES. Saluran bakat ini tak hanya untuk kami, tetapi juga untuk masa depan digital di seluruh kawasan,” ucap Zhang Zhengjun.
Penyelenggaraan Huawei ICT Competition juga diapresiasi oleh Dr. Piti Srisangnam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation. Menurutnya, teknologi dan solusi inovatif Huawei membuka jalan bagi peningkatan konektivitas dan digitalisasi, sehingga bisnis dan individu memperoleh peluang baru.
Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T., Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi |
Hal senada juga disampaikan Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T., Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada sesi tanya jawab. Menurutnya Huawei ICT Competition 2023 merupakan kompetisi yang menarik.
“Kita berusaha untuk terus memotivasi, tak hanya sekadar untuk meningkatkan kompetensi, tetapi juga berkontribusi untuk negara. Indonesia juga memiliki pusat prestasi nasional dan internasional. Pelajar berprestasi dapat bergabung untuk mengikuti kompetis dan membawa Indonesia sebagai yang terbaik di dunia. Saya pikir, pelajar yang bergabung tidak hanya menjadikan menang sebagai tujuan, tetapi juga bisa memperoleh pengalaman dan menginspirasi yang lain. Indonesia juga mengundang banyak mitra bergabung untuk membangun kompetisi termasuk, Huawei yg telah menyelenggarakan kompetisi ini. Harapannya ada lebih banyak mitra yang bisa melakukan hal serupa,” ucap Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T.
Baca juga: Huawei Tegaskan Dukungan terhadap Perempuan di Ajang Kartini Digital 2023
Pemenang Huawei ICT Competition 2023 Asia Pasifik
Sejak tahun 2018, Huawei Asia Pasifik menyelenggarakan ICT Compettion Regional yang mencakup Network Track dan Cloud Track. KategoriNetwork Track terdiri dari perutean dan pengalihan, keamanan jaringan, dan WLAN. Sedangkan Cloud Track mencakup teknologi TIK terkini, antara lain adalah AI, big data, dan cloud computing. Para pemenang tingkat Asia Pasifik akan melanjutkan berlaga di babak final ICT Competition Global Huawei pada Mei 2023 di Tiongkok. Berikut ini adalah para pemenang Huawei ICT Competition Asia Pacific 2023:
Kategori Network Track
- Juara 1: Universiti Malaya
- Juara 2: Institut Teknologi Bandung
- Juara 3: Politeknik Nanyang
Kategori Cloud Track
- Juara 1: The Chinese University of Hong Kong
- Juara 2: National University of Singapore
- Juara 3: Institut Teknologi Bandung
Kategori khusus Women in Tech
- Team Award – King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang
- Network Track – Institut Teknologi Bandung
- Cloud Track – Universiti Tunku Abdul Rahman
Tim Universiti Malaya, pemenang pertama Network Track; dan tim The Chinese University of Hong Kong, pemenang pertama Cloud Track |
Tim Institut Teknologi Bandung, pemenang kedua Network Track' dan Natioan University of Singapore, pemenang kedua Cloud Track |
Tim Nanyang Polytechnic, pemenang ketiga Network Track; dan Tim Institut Teknologi Bandung, pemenang ketiga Cloud Track |
Baca juga: ITB Juarai Final Huawei ICT Competition 2019-2020 Tingkat Dunia
Dukungan bagi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa senantiasa dilakukan Huawei sesuai komitmen berkelanjutan ‘Huawei I DO’. Huawei berbagi pengalaman dan keahlian dalam berbagai teknologi TIK terkini untuk terus mendukung Indonesia dalam mempercepat digitalisasi. Upaya ini dilakukan Huawei selama lebih dari 23 tahun di Indonesia demi mewujudkan komitmen ‘I Do Collaborate’.
Komitmen dalam memperkuat ekosistem digital juga diwujudkan dengan program penyiapan 100 talenta digital dalam waktu lima tahun. Sampai saat ini, sudah ada lebih dari 80 ribu penerima manfaat tersebut. Lebih dari 1.900 akademi TIK didirikan Huawei di lebih dari 100 negara dan wilayah. Setiap tahunnya, Huawei telah melatih lebih dari 150 ribu talenta digital di seluruh dunia.