Teknogav.com – Pesatnya perkembangan teknologi digital turut mempengaruhi gaya hidup masyarakat, termasuk dalam penggunaan berbagai perangkat pintar di rumah. Salah satunya adalah penggunaan smart lock untuk pintu rumah. Cara membuka kunci smart lock ini bermacam-macam, bisa menggunakan kartu NFC, termasuk kartu identitas, aplikasi smartphone dan lain-lain. Smart lock juga bisa dibuka secara jarak jauh menggunakan aplikasi, sehingga bisa membukakan kunci saat pemilik tak di rumah.
Sebagian smart lock juga menyediakan pengawasan video yang memungkinkan melihat tamu melalui aplikasi smartphone saat bel pintu dibunyikan. Begitu banyak kepraktisan yang ditawarkan smart lock, tetapi hal ini tentu saja tidak tanpa risiko. Kaspersky mengungkap tiga risiko yang mungkin terjadi saat menggunakan smart lock.
Baca juga: Generasi Milenial Paling Peduli pada Keamanan Perangkat Rumah Pintar
Smart Lock Lebih Rentan Dibanding Kunci Konvensional
Teorinya, smart lock harus memiliki komponen pintar yang andal sambil menyediakan perlindungan kuat terhadap gangguan fisik. Perlindungan kuat ini maksudnya tak bisa dibuka paksa dengan perkakas keras seperti obeng atau pisau lipat. Kenyataannya, perpaduan kedua konsep tersebut tak selalu mulus, biasanya smart lock memiliki fisik tipis. Bisa juga smart lock memliki fisik yang kokoh, tetapi perangkat lunaknya justru rentan.
Masalah pada Komponen Pintar
Tidak mudah untuk membuat komponen ‘pintar’ yang aman. Pengembang biasanya lebih memprioritaskan fungsionalitas ketimbang perlindungan. Perangkat lunak dirancang agar setiap orang bisa mengakses video dan suara dari kamera setiap saat. Jika antarmuka web dari internet tidak dilindungi dengan ketat, maka orang lain bisa mengendalikan kunci dan membuka pintu.
Hal tersebut merupakan contoh nyata pengembangan perangkat lunak yang tak aman, contohnya permintaan video yang dapat meloloskan pemeriksaan otorisasi. Bagian antarmuka web juga bisa diakses tanpa kata sandi atau mudah diretas karena enkripsi sama di semua perangkat. Bisa juga ada penyusup yang mendapatkan kata sandi jaringan Wi-Fi. Perlindungan transfer data pada smart lock juga buruk, karena penyerang bisa mengambil alih kendali.Selain itu, antaramuka web juga tak aman.
Baca juga: Tugas Pemasangan Perangkat Pintar di Rumah Lebih Banyak Diemban Pria
Perangkat Lunak Harus Diperbarui secara Rutin
Biasanya smartphone menerima pembaruan selama dua atau tiga tahun setelah diluncurkan. Berbeda dengan perangkat IoT yang murah, dukungan yang diberikan mungkin tidak terlalu lama, padahal mudah untuk memperbarui perangkat pintar. Namun vendor membutuhkan sumber daya dan biaya untuk bisa teurus menyediakan dukungan.
Ketika vendor menonaktifkan cloud, perangkat bisa berhenti bekerja. Ketika fungsi smart lock tetap dipertahankan, bisa jadi kerentanan yang tak diketahui vendor masih bisa muncul. Jika kendala pembaruan perangkat lunak terjadi pada smartphone, maka bisa diatasi dengan membeli smartphone baru. Berbeda dengan smart lock yang terhubung ke internet, seberapa sering ada rencana menggantinya? Biasanya pengguna berharap smart lock bisa tahan beberapa dekade, bahkan bukan tahun.
Baca juga: IT Hadirkan 20 Produk Ekosistem Smart Home Terkini
Berdasarkan kemungkinan ketiga skenario di atas, maka sebaiknya tidak menggunakan smart lock pada brangkas yang berisi informasi rahasia dan kritikal. Kaspersky pun memberikan beberapa tips berikut ini agar dapat senantiasa aman.
Tips Kaspersky
Pada dasarnya semua kunci bisa diretas. Ketika memutuskan memasang smart lock, perlu dipertimbangkan kembali, apakah perlu membuka pintu dengan smartphone. Jika memang masih merasa perlu, Kaspersky memberikan beberapa tips berikut ini agar tetap aman.
- Kumpulkan informasi lengkap mengenai perangkat tertentu sebelum membeli
- Jangan hanya membaca penilaian positif dari fitur smart lock, baca juga laporan mengenai potensi masalah dan risiko keamanannnya
- Gunakan perangkat yang lebih baru, karena dukungan pembaruan dari vendor bisa lebih lama
- Pelajari fitur jaringan setelah membeli perangkat, pertimbangkan apakah perlu mengaktifkan fitur tersebut. Jangan menonaktifkan apa pun yang berisiko menimbulkan bahaya
- Selalu lindungi komputer, terutama jika dalam jaringan yang sama dengan smart lock. Ketika malware menginfeksi komputer, bisa jadi pintu rumah dapat dibuka pihak lain
Demikianlah beberapa risiko yang mungkin terjadi dan tip untuk mencegah risiko tersebut.