Huawei Techday 2023: Investasi Teknologi Huawei Dukung Revolusi Sistem Pendidikan Huawei Techday 2023: Investasi Teknologi Huawei Dukung Revolusi Sistem Pendidikan ~ Teknogav.com

Huawei Techday 2023: Investasi Teknologi Huawei Dukung Revolusi Sistem Pendidikan

Teknogav.com - Huawei berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengoptimalkan pemanfaatan AI dan cloud di sistem pendidikan nasional. Pemerintah dapat merevolusi pendidikan di Indonesia dengan bantuan investasi Huawei dalam penyediaan teknologi pendidikan terkini. Huawei Techday 2023 merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Kemendikbudristek dan Huawei. Ajang ini berperan sebagai wadah edukasi dan sosialisasi pemanfaatan solusi TIK di lingkup pendidikan tinggi.

Huawei Techday diikuti 200 peserta dari kalangan mahasiswa dan tenaga pendidik profesional. Para mahasiswa dapat mengikuti program pelatihan penggunaan aplikasi AI yang disampaikan oleh Huawei Asean Academy Indonesia. Program ini merupakan bagian perwujudan pilar komitmen Huawei "I Do Contribute" dalam mencetak 100.000 talenta TIK Indonesia sampai tahun 2025. Hingga kini, Huawei sudahhasil memberikan pelatihan, pembekalan dan sertifikasi bagi lebih dari 80.000 SDM TIK. Kontribusi Huawei yang berkelanjutan diapresiasi Prof Nizam, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek. Hal ini disampaikan beliau pada kata sambutannya saat membuka Huawei Techday 2023.

Baca juga: Ditjen Diktiristek Anugerahkan Penghargaan Kontributor Talenta Digital Terbaik bagi Huawei

"Kemendikbudristek menghargai kontribusi berkelanjutan Huawei sebagai mitra teknologi pemerintah di bidang pendidikan untuk mendorong fungsi dan fitur teknologi AI serta layanan cloud menjadi bagian utama dalam tumbuh kembang teknologi pendidikan di masa depan. Karena teknologi pendidikan mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas," ucap Prof Nizam.

Kian masifnya perkembangan teknologi kecerdasan finansial memberi dampak di banyak aspek kehidupan, termasuk aspek pendidikan. Teknologi AI dapat mendukung otomatisasi pekerjaan dan membantu tenaga pengajar mempelajari dan menganalisis big data yang berkenaan dengan pembelajaran. Pihak penyelenggara pendidikan tinggi dapat memanfaatkan analisis data tersebut sebagai landasan saat menyusun kurikulum. Analisis data ini juga dapat menjadi acuan dalam merekomendasikan pembekalan yang tepat bagi pelajar untuk meningkatkan kapabilitas mereka.

Tak hanya dari sisi penyelenggara pendidikan, pelajar juga dapat merencanakan pendidikan mereka secara lebih efektif dan efisien. Selama belajar, pelajar dapat memahami dan mengelola keterbatasan mereka. AI juga bisa mendukung pengelolaan porsi belajar mandiri  sesuai minat siswa sesuai kurikulum pendidikan formal perguruan tinggi.

Baca jugaHuawei dan Kemendikbud Bersinergi Selaraskan Kompetensi SDM Industri TIK

Layanan cloud berperan sebagai sarana kolaboratif dalam kegiatan belajar mengajar yang mendukung mahasiswa bekerja sama mengerjakan tugas-tugas mereka. Dalam lingkup lebih besar, cloud berdampak positif pada pengembangan kemampuan kolaborasi dan komunikasi mahasiswa. Hal ini menjadi modal utama saat mereka terjun ke dunia kerja.

Peningkatan kualitas sistem pendidikan melalui investasi teknologi Huawei di Indonesia juga disampaikan oleh Yenty Joman, Director of Government Affairs, Huawei Indonesia. 

"Investasi teknologi Huawei di Indonesia dapat menciptakan peningkatan kualitas sistem pendidikan yang signifikan. Pemanfaatan inovasi teknologi AI dan layanan cloud yang disediakan Huawei dapat membantu pemerintah merealisasikan target dan sasaran kebijakan pendidikan, sekaligus meningkatkan taraf hidup generasi muda," ucap Yenty Joman.

Baca juga: Huawei ICT Competition 2022-2023 Asia Pasifik Dukung Pengembangan Talenta

Kemendikbudristem juga melakukan serah terima penghargaan bagi mahasiswa-mahasiswi Indonesia yang memenangkan Huawei Global ICT Competition di acara ini. Param mahasiswa-mahasiswi tersebut berasal dari Institut Teknologi Bandung dan Universitas Telkom. Selain itu, digelar juga diskusi panel yang mengusung tema "Utilisasi Kecerdasan Buatan pada Perguruan Tinggi: Potensi, Tantangan dan Peluang". Para pembicara lintas sektoral turut mengisi diskusi panel ini. Mereka berasal dari Kemendikbudristek, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Huawei dan KORIKA.

Share:

Artikel Terkini