Terus Maksimalkan Potensi Panas Bumi, Ini Persiapan Pertamina Geothermal Energy Terus Maksimalkan Potensi Panas Bumi, Ini Persiapan Pertamina Geothermal Energy ~ Teknogav.com

Terus Maksimalkan Potensi Panas Bumi, Ini Persiapan Pertamina Geothermal Energy

Teknogav.com –  Jika dibandingkan sumber energi terbarukan lain, panas bumi dinilai sebagai sumber energi yang paling efisien. Hasil kajian menunjukkan bahwa panas bumi lebih mudah dikendalikan untuk dijadikan energi listrik. Potensi panas bumi ini dinilai PT Pertamina Geothermal Energi Tbk. (PGE) sebagai keandalan.

Indonesia memiliki total potensi panas bumi sebesar 23 GW. PGE menilai potensi ini harus dikembangkan secara optimal melalui pemanfaatan teknologi yang lebih baik dan fleksibel. 

Baca juga: PGE Gunakan Teknologi Screw Expander PT Kaishan Orka Indonesia

Besarnya peluang geotermal di Indonesia juga diungkapkan oleh Marko Lackovic Managing Director and Partner Boston Consulting Group. Menurutnya, Indonesia mempunyai peluang geotermal terbesar, karena Indonesia dikelilingi ring of fire.

Pada sesi Discussion on the Dispatchable Renewable Energy Development in Indonesia: Geothermal di ajang EBTKE ConEx 2023, diungkapkan juga mengenai potensi yang telah diidentifikasi PGE.

"Saat ini PGE sudah mengidentifikasi potensi kapasitas terpasang tambahan dari PLTP yang sudah ada. Inilah sebabnya 1 GW menjadi tujuan jangka pendek PGE yang akan dicapai dalam dua tahun ke depan. Kami juga meningkatkan interkoneksi antara lokasi produksi geotermal dan Secondary Product di Pulau Sumatera," ucap Julfi Hadi, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.

Baca juga: Pertamina Geothermal Energy dan Schlumberger Berkolaborasi Optimalkan Potensi Panas Bumi

PGE menghadapi dua tantangan dalam pengembangan potensi geotermal di Indonesia, yaitu secara komersial dan teknologi. Namun, tantangan tersebut akan ditaklukkan PGE dengan memaksimalkan peluang komersial dan optimalisasi teknologi. Terkait peluang komersialisasi energi panas bumi, PGE akan memanfaatkan uap dan brine untuk penggunaan langsung untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Penggunaan langsung tersebut selain untuk menghasilkan listrik adalah untuk geowisata dan pemanasan langsung.

Selain itu, PGE juga memiliki rencana komersialisasi green hydrogen dan green methanol. Rencana ini ditujukan untuk Pembangkit Listrik Siklus Biner (Binary Cycle Power Plants). Teknologi biner dan Electrical Submersible Pump pada pembangkit listrik panas bumi dapat mengoptimalkan sumur geotermal bersuhu rendah agar menghasilkan listrik. Saat ini PGE juga sedang meneliti potensi ekstraksi silika dari proses pengolahan brine berlebih untuk menghasilkan produk bernilai tambah. Produk-produk tersebut di antaranya adalah semikonduktor dan kaca.

Baca juga: Huawei Luncurkan Serangkaian Produk dan Solusi untuk Energi Terbarukan

Pengembangan panas bumi secara umum sangat didukung pemerintah. Hal ini disampaikan Harris, S.T., M.T. Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM. Sayangnya, menurut Harris pemerintah masih memiliki keterbatan anggaran dan waktu dalam pengembangan panas bumi ini.

PGE berkomitmen untuk terus memaksimalkan potensi panas bumi Indonesia. Selain itu, PGE juga senantiasa mendukung pemerintah dalam agenda dekarbonisasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia Net Zero Emission 2060.

Share:

Artikel Terkini