Platform Analisis Tingkat Lanjut Dukung LJK Tingkatkan Pengalaman Nasabah Platform Analisis Tingkat Lanjut Dukung LJK Tingkatkan Pengalaman Nasabah ~ Teknogav.com

Platform Analisis Tingkat Lanjut Dukung LJK Tingkatkan Pengalaman Nasabah

Teknogav.com - FICO adalah perusahaan yang merintis penggunaan analisis prediktif, AI dan ilmu data untuk memperkuat pengambilan keputusan oprasional. Baru-baru ini, FICO memprakarsai studi terkini yang disusun Forrester Consulting dalam laporan Current State of Advanced Analytics Adoption'. Temuan dalam laporan ini menunjukkan bahwa sektor keuangan Indonesia sedang berada di tahap awal kesiapan data dan analisis. 

Berdasarkan data laporan tersebut, 77% Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Indonesia menghadapi tantangan mengintegrasikan analisis tingkat lanjut. Temuan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pemberi pinjaman di Indonesia menghadapi tantangan dalam memanfaatkan strategi analisis tingkat lanjut. Saat ini mereka dalam tahap pengembangan atau eksplorasi strategi tingkat lanjut dan akan tetap yakin menjalankan strategi ini. 


Sejumlah 84% LJK berkomitmen untuk terus mengembangkan strategi analisis tingkat lanjut tahun depan. Sedangkan 79% LJK masih mengeksplorasi dan menilai kelayakan untuk bisnis mereka. Platform analisis tingkat lanjut makin diminati, ini menunjukkan adanya transisi dari sistem lama yang terbatas. 

Kesiapan LJK di Indonesia dalam menindaklanjuti minat penerapan platform analisis tingkat lanjut terlihat pada beberapa temuan berikut ini:

  • 67% dari LJK di Indonesia berencana membangun lebih banyak aplikasi data
  • 59% dari LJK di Indonesia ingin memanfaatkan analisis prediktif dan pembelajaran mesin interaktif
  • 54% dari LJK di Indonesiamenargetkan untuk memusatkan data nasabah di platform khusus perusahaan dalam satu atau dua tahun mendatang  
  • 49% dari LJK di Indonesia juga berencana untuk membuat Pusat Keunggulan Wawasan (Insights Center of Excellence) untuk kecerdasan bisnis, analisis tingkat lanjut, ilmu data, dan/atau kecerdasan buatan dalam setahun ke depan

 Aashish Sharma, Risk Lifecycle and Decision Management Lead FICO Asia Pasifik

Terlepas dari peningkatan minat penerapan platform analisis tingkat lanjut, temuan-temuan berikut ini menunjukkan kurangnya pendekatan yang menyeluruh:

  • 56% dari LJK di Indonesia memperluas praktik operasi data tanpa strategi komprehensif 
  • 61% dari LJK di Indonesia melakukan inisiatif integrasi data tanpa strategi menyeluruh
  • 46% dari LJK di Indonesia sangat yakin menjalankan inisiatif untuk operasi data
  • 53% dari LJK di Indonesia sangat percaya diri dalam menjalankan inisiatif ini untuk praktik integrasi data

Baca juga: Tips Mining Bitcoin dengan Aplikasi CryptoTab Browser

"Para pemberi pinjaman sangat berpeluang meniru praktik terbaik lokal dan global, serta mencapai hasil yang dicapai para pelopor di pasar. Studi khusus yang dilakukan Forrester Consulting menunjukkan bahwa perusahaan yang telah menerapkan analisis tingkat lanjut lebih mungkin untuk menghasilkan pertumbuhan laba sekaligus meningkatkan laba mereka karena pengambilan keputusan berdasarkan analisis. Faktanya, perusahaan yang digerakkan oleh analisis tingkat lanjut lima kali lebih mungkin untuk mengatakan bahwa mereka tumbuh sebesar 20% atau lebih, " ucap Dattu Kompella, Managing Director FICO di Asia.

Dattu Kompella, Managing Director di Asia untuk FICO Asia Pasifik

Pengalaman Nasabah Tetap Jadi Prioritas 

LJK di Indonesia masih memprioritaskan peningkatan pengalaman nasabah, tetapi hal ini tak ditindaklanjuti. Pentingnya hal ini ditekankan oleh 74% pengambil keputusan bisnis. Potensi terus meningkatnya inisiatif berbasis analisis tingkat lanjut disoroti studi tersebut. Sejumlah 46% dari LJK di Indonesia meningkatkan inisiatif tersebut demi meningkatkan pengalaman nasabah. Hal ini menempati posisi kelima dalam daftar prioritas operasionalisasi.

Adanya peluang bagi LJK di Indonesia untuk meningkatkan fokus pada pengalaman nasabah yang lebih signifikan ditunjukkan oleh tujuan-tujuan berikut ini:
  • meningkatkan pertumbuhan pendapatan
  • meningkatkan akuisisi nasabah
  • meningkatkan manfaat produktivitas

Baca juga: Tips Mining Bitcoin dengan Aplikasi CryptoTab Browser

Survei Bain & Company pada tahun 2022, menunjukkan bahwa hanya ada dua bank di Indonesia yang secara signifikan andal dalam pengalaman nasabah. Net Promoter Scores (NPS Prism®) kedua bank tersebut adalah 15-20 poin di atas 15 bank pesaingnya. NPS Prism® merupakan ukuran kemungkinkan nasabah untuk merekomendasikan suatu toko atau merek. Bain & Company melakukan survei tersebut menggunakan platform pembandingan NPS Prism® dengan melibatkan lebih dari 10.000 pelanggan Indonesia.

“Bain & Company menemukan bahwa bank-bank tersebut mampu mengungguli Net Promoter Scores pesaingnya dengan cara memberikan pelayanan yang memuaskan nasabah pada momen-momen krusial seperti pembukaan rekening, penyelesaian dugaan kasus penipuan, dan pembayaran. LJK Indonesia lainnya harus memprioritaskan analisis tingkat lanjut dan pengalaman yang sangat personal untuk meningkatkan keterlibatan dan loyalitas nasabah," lanjut Kompella. 

Baca juga: Fitur bluinvest Mudahkan Nasabah blu Berinvestasi

Kendala Teknologi

Hasil studi menekankan bahwa LJK di Indonesia, menghadapi kendala-kendala teknologi berikut ini:

  • pengintegrasian solusi (77%) 
  • kendala karena teknologi lama (77%). 
  • menemukan model AI/ML/analisis tingkat lanjut yang sesuai (75%) 
  • keterbatasan anggaran dalam mengoperasioalkan strategi analisisi tingkat lanjut (37%)
Anggaran tahunaan rata-rata Indonesia merupakan yang terendah dalam analisis dan pengadaan data di kawasan Asia Pasifik. Indonesia memiliki alokasi rata-rata sebesar USD 320 ribu yang lebih rendah dibandingkan rata-rata Asia Pasifik sebesar USD 464 ribu.

Hambatasn-hambatan lain yang dihadapi berbagai LJK di Indonesia juga ditekankan oleh studi tersebut. Beberapa hambatan tersebut adalah sebagai berikut
  • kurangnya kolaborasi antar unit kerja (46%)
  • kurangnya keahlian dan pengalaman (46%)
  • prioritas bisnis yang saling bersaing (44%),
  • kurangnya data dan proses analisis yang tepat (39%)
  • minimnya kesiapan untuk mengimplementasikan praktik-praktik tata kelola data (37%).
"Dukungan teknologi yang tepat dan visi strategis memungkinkan LJK di Indonesia dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan bertransformasi menjadi pemimpin pasar. Pendekatan platform dapat membantu mengurangi kompleksitas dan memberikan kepercayaan diri bagi bank untuk mengintegrasikan dan mengoperasionalkan data dengan lebih baik sehingga dapat menghasilkan keputusan yang lebih cepat dan akurat. Penerapan pendekatan fast-follower1 memungkinkan organisasi dapat melangkah lebih maju dalam mengoperasionalkan analisis tingkat lanjut dengan mengadopsi teknologi keuangan yang berfokus pada industri dan pengetahuan operasional yang telah terbukti akurat dari mitra tepercaya," ucap Kompella.

Platform komputasi berbasis awan di industri keuangan akan diluncurkan FICO pada 29 Agustus 2023 di hotel Pullman, Jakarta. Di acara peluncuran tersebut, pengunjung dapat mengeksplorasi cara-cara untuk meningkatkan koneksi nasabah dan meningkatkan dampak hasil bisnis.
Share:

Artikel Terkini