
Teknogav.com – The Cursed adalah film antologi horor dari Korea persembahan Jerry Good Company yang disutradarai Hong Won-ki. Film ini terdiri dari lima kisah pendek mengenai orang-orang yang terbutakan oleh obsesi sehingga salah langkah dan berakibat tragis. Setiap karakter memiliki ambisi yang berbeda, ada yang ingin ketenaran, cantik, anak berprestasi akademis, diakui kiprahnya dan menjadi influencer dengan banyak view.
Tak hanya mengungkap sisi horor, film ini juga mengangkat tradisi terkait perhantuan di Korea Selatan. Tradisi tersebut mencakup sikap mudra ‘Jendela Rubah’ untuk melihat hantu dan juga perdagangan hantu di pasar Gwisi. Sisi horor film ini membuat merinding, penonton diajak untuk mempertanyakan seberapa jauh manusia rela menggadaikan hidup demi memenuhi obsesinya.
Kisah pertama mengangkat mitos mengenai pohon keramat penjaga desa. Mi-yeon (Solar) yang ingin mengejar mimpi menjadi penulis ternama pun datang ke desa ini. Ketika pohon keramat tersebut dirusak seorang pria, korban demi korban di desa tersebut pun berjatuhan. Pada leher calon korban muncul abses seperti bisul, dan secara perlahan korban akan ditumbuhi bunga.
Setelah mengangkat kisah mengenai ambisi untuk menjadi murid ternama, maka kisah kedua bercerita mengenai orang-orang yang terobsesi ingin cantik. Chae-won (Moon Chae-won) dan Eun-seo (Seo Ji-soo) adalah dua orang wanita yang terobsesi ingin cantik. Keduanya tinggal dalam unit apartemen yang bersebelahan dan akhirnya terlibat dalam pertikaian yang sadis demi mempercantik diri. Kisah ini juga memperlihatkan fenomena sosial mengenai standar kecantikan yang menekan.
Baca juga: Danyang “Mahar Tukar Nyawa” akan Tayang di 11 Negara
Kisah ketiga menampilkan Hee-Jin (Seo Young-hee) yang memasuki pasar gwisi agar anaknya dapat berprestasi secara akademis. Gwisi adalah pasar gaib yang memperdagangkan hantu yang menjadi cikal bakal kutukan. Untuk bisa mendapatkan hantu, pembeli harus melakukan ritual dengan darah dan transaksi tersebut tidak bisa dibatalkan. Pasar ini menjadi simbol keserakahan manusia yang begitu ingin mewujudkan keinginannya melalui jalan pintas.
Anak Hee-jin, Soo-yeon (Bae Su-min) bisa mendadak dapat mengerjakan soal-soal ujian dan meraih nilai tertinggi. Peran hantu dalam kisah ini agak menggelitik karena seperti keberadaan Akal Imitasi (AI) yang membantu dalam produktivitas. Namun, ketidaktahuan Soo-yeon atas transaksi yang dilakukan sang ibu, membuatnya lengah dengan syarat yang berusaha dituruti sang ibu secara diam-diam. Keduanya pun berakhir dengan pengalaman mistis yang mengerikan.

Baca juga: Death Whisperer 3, Horor Heroik dengan Orkestra Epik
Dua detektif yang berusaha memecahkan misteri penculikan menjadi kisah keempat. Dong-sik (Yoo Jae-myung) merupakan detektif senior yang kerap mendapat teguran karena melancarkan aksinya tidak sesuai prosedur. Dia pun berambisi untuk bisa menangani kasus sendiri demi membersihkan reputasinya. Saat bertugas, dia didampingi Yoon-gun (Cha Sun-woo), polisi muda yang masih ‘rookie’ dan begitu taat pada prosedur. Sekilas, terlihat keterkaitan antar-kisah pada kisah keempat ini, seperti jenazah yang ditumbuhi bunga dan kotak paket organ tubuh untuk kecantikan.
Kisah terakhir menampilkan pelajar internasional Eun-jin (Son Juyeon) yang terobsesi dengan jumlah views di media sosialnya dan ingin menjadi influencer. Dia bersama kedua temannya datang ke tempat yang bernuansa mistis untuk membuat konten demi meraup jutaan views. Dalam kisah ini kembali digambarkan sikap jari ‘Jendela Rubah’ yang ditempatkan di depan mata agar dapat melihat hantu. Kesembronoan mereka membuat nasib mereka juga berakhir tragis. Hantu-hantu khas Asia dan banyak unsur cipratan darah juga banyak ditampilkan dalam film ini.
Baca juga: Tharae: The Exorcist, Ketika Setan Bikin Pastor dan Dukun Kewalahan
Seluruh kisah tersebut mengandung fantasi gelap seperti bunga yang tumbuh di tubuh, organ tubuh yang bisa dipaketkan dan dipasang sendiri, perdagangan hantu dan lain-lain. Visual gelap dan atmosfer menegangkan mengiringi alur cerita yang saling terhubung. Peralihan antar-kisah terkadang tidak terlalu jelas, sehingga penonton tidak menyadari sudah berganti cerita. Berbeda dengan film antologi horor Indonesia, ‘Takut’ yang menyematkan judul di awal setiap film pendek di dalamnya.
Film ini mencerminkan mengenai obsesi manusia yang berujung kutukan. Pesan moral yang diangkat dalam film ini adalah untuk menjaga agar tidak terbutakan dalam mewujudkan obsesi. Film ‘The Cursed’ yang berdurasi 96 menit ini akan ditayangkan di bioskop Indonesia mulai 17 Oktober 2025.






