Konektivitas super cepat tentu saja akan mendukung gamer untuk bermain game online dengan mulus tanpa gangguan. Kedua chipset diproduksi dengan proses 12 nm dan terdiri dari delapan inti prosesor, yaitu dua ARM Cortex-A75 dan enam Cortex-A55.
Kecepatan clock dari Cortex-A75 pada kedua chipset tersebut sampai 2 GHz. Sedikit perbedaan terdapat pada kecepatan Cortex-A55, yaitu pada G80 sampai 1,8 Hz, sedangkan pada G70 sampai 1,7 Hz. Perpaduan dari prosesor tersebut mampu meningkatkan kinerja single core dan multicore. Kedua chipset juga mendukung vitur Voice on Wakeup (VoW) yang terintegrasi dan kinerja keseluruhan yang lebih cepat.
![]() |
Helio G70 |
“Pasar smartphone gaming sedang berkembang, chipset seri G MediaTek menghadirkan fitur daya, kinerja dan dukungan game. Seluruh keandalan tersebut memungkinkan vendor berinovasi memenuhi kebutuhan bermain game konsumen. Chipset seri G menggabungkan perangkat keras dan perangkat lunak yang mengesankan dalam pengoptimalan kinerja dan kualitas gambar luas biasa. Bermain game pun lancar dengan konektivitas tanpa gangguan,” ucap Yenchi Lee, Assistant General Manager, Wireless Business Unit, MediaTek.
![]() |
Helio G80 |
Keandalan Teknologi HyperEngine Mobile Gaming
Teknologi HyperEngine tentu saja menjadi andalan kedua chipset ini demi menghadirkan pengalaman gaming yang mulus dengan dukungan koneksi cepat. Chipset ini juga mumpuni dalam pengelolaan sumber daya sehingga mampu memberikan kinerja yang optimal.Koneksi yang lancar dan bebas lag selama bermain game dapat diperoleh berkat fitur intelligent speed uplift. Fitur tersebut secara pintar memicu konkurensi Wi-Fi dan LTE ketika sinyal Wi-Fi lemah dengan kecepatan hanya 13 mili detik. Pilihan ini juga memungkinkan untuk menunda panggilan masuk agar koneksi tak terputus saat main game.
Gameplay juga bisa lebih baik dan lebih lama berkat adanya resource management engine. Teknologi tersebut menjamin pengelolaan CPU, GPU dan memori yang cerdas dan dinamis.
Pada chipset juga ada banyak akselerator perangkat keras yang memberikan banyak fitur pada pencitraan. Teknologi tersebut mencakup camera control unit (CCU), electronic image stabilization (EIS), penginderaan kedalaman, dan rolling shutter compensation (RSC). Canggihnya RSC mampu meningkatkan perekaman video dengan sangat cepat, sampai 240 fps.
Mesin navigasi inersia pada cipset dapat memberikan posisi dan konektivitas yang presisi. Smartphone pun bisa dirancang dengan lebih mudah dan andal dalam memberikan pengalaman ke pengguna.