Tips Kaspersky Amankan Sistem Kendali Industri dari Serangan Siber Tips Kaspersky Amankan Sistem Kendali Industri dari Serangan Siber ~ Teknogav.com

Tips Kaspersky Amankan Sistem Kendali Industri dari Serangan Siber


Teknogav.com - Pandemi COVID-19 memaksa digitalisasi di semua sektor, industri pun menerapkan sistem kendali industri atau industrial control systems (ICS). Digitalisasi industri yang mengalihkan bisnis dan perusahaan ke ruang virtual yang cerdas dan terhubung pun makin meningkat. Tren tersebut pun tercermin dalam studi terkini dari Deloitte. Data hasil studi tersebut mengungkap bahwa 96% perusahaan di Asia Pasifik sudah melakukan audit untuk menemukan peluang di Industri 4.0. Persentase tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata dunia yang hanya 51%.

“Pandemi memaksa semua orang mempertimbangkan kembali praktik operasional mereka. Kehadiran Industri 4.0 ini merupakan suatu revolusi yang mengutamakan konsumen sebagai pilar pentingnya. Terobosan seperti 5G, Big data, dan IoT, menghadirkan Industri 4.0 untuk menciptakan masa depan sesuai kehendak kita,” ucap Stephen Neumeier, Managing Director Kaspersky untuk Asia Pasifik.

Baca juga: VMware-Deloitte: Peringkat Paparan Siber di Negara-Negara APAC dan Kesiapan Menghadapinya

Stephen Neumeier, Managing Director Kaspersky untuk Asia Pasifik

 Baca juga: Mozilla Imbau Waspadai Pelanggaran Privasi Data dan Bahaya Surveillance Economy

Personalisasi produk dan layanan merupakan tren yang diperkenalkan di era ultra-broadband seluler 4G. Sebanyak 83% konsumen menghargai pengalaman yang dipersonalisasi, mereka bersedia memberikan data demi personalisasi tersebut. Secara tak sadar, mereka pun memberikan lebih banyak data daripada yang terpikir sebelumnya.

Contoh sederhananya adalah pilihan lagu yang dibuat beberapa kali akan dianalisis dan memungkinkan perusahaan streaming musik memprediksi suasana hati pengguna. Data lain adalah jumlah swipe di aplikasi kencan yang menggambarkan keadaan sedih seseorang berikut dengan jam kegiatan tersebut dilakukan. 

ilustrasi aplikasi kencan (sumber: Pixabay credit to solenfeyissa)
Konsumen juga banyak yang membagikan lokasi mereka secara real-time pada aplikasi. Penggunaan peta digital untuk menemukan jalan atau mengetahui situasi lalu lintas juga memberdayakan aplikasi tersebut mengumpulkan data. Pengolahan data tersebut bisa memprediksi pola perilaku dan fisik mereka. Data ini bisa berisiko bila dimiliki orang yang salah.

Personalisasi sangat mungkin dengan sejumlah infornasi yang diberikan. Perusahaan pun bisa mengenal konsumen lebih baik dibandingkan konsumen itu sendiri. Kebutuhan akan personalisasi dari konsumen disadari beberapa startup, mesin produksi pun disesuaikan agar bisa memenuhi kebutuhan yang dipersonalisasi. Sekarang orang bisa mencetak nama sendiri pada kaleng minuman ringan, kaos, tokoh di buku dan lain-lain. Sayangnya proses manufaktur yang fleksibel dan terhubung ini juga berisiko membuka celah bagi pelaku kejahatan siber untuk melakukan serangan.

Baca juga: Deloitte Cyber Smart Ungkap Besar Kerugian Perusahaan Akibat Serangan Siber

Laporan terkini Kaspersky menunjukkan sistem automasi industri di Asia dan Afrika sangat tak aman sepanjang enam bulan pertama tahun 2020. Pada semester pertama tahun ini, Asia Tenggara merupakan wilayah dengan persentasi ICS terinfeksi tertinggi, berikut ini adalah rinciannya:

  • Persentase komputer ICS dengan aktivitas berbahaya diblokir  49,8%
  • Persentase komputer ICS dengan ancaman internet diblokir  14,9%
  • Persentase komputer ICS di mana tempat lampiran email berbahaya diblokir 5,8%
Persentase komputer ICS di mana tempat objek berbahaya diblokir berdasarkan wilayah di dunia

Asia pun berada di posisi teratas dalam hal serangan ransomware. Sebagian besar negara di daftar 15 negara teratas dengan persentase komputer ICS terkena ransomware yang diblokir pun berasal dari Asia.

15 besar negara dan teritori berdasarkan persentase komputer ICS tempat ransomware diblokir oleh Kaspersky pada H1 2020

“Tidak mengherankan bahwa komputer ICS di Asia Pasifik dihadapkan pada ancaman dunia maya dengan jumlah tertinggi, Ini karena kawasan tersebut sedang dalam proses membangun masa depan yang berpusat pada pelanggan atau konsumen. Sistem cerdas dan produksi otomatis membutuhkan pertahanan mendalam dan cerdas untuk menggagalkan upaya berbahaya, yang mungkin melewati dunia maya ke dunia fisik. Pendekatan desain yang aman dibutuhkan untuk menghindari keadaan yang genting. Kekebalan pada serangan siber harus tertanam pada struktur sistem industri saat ini dan di masa depan,” lanjut Neumeier.

Baca juga: Mozilla Tekankan Pentingnya Keamanan dan Perlindungan Data Pribadi

Tips Melindungi Lingkungan ICS dari Serangan Siber

  • Lakukan pelatihan agar karyawan memiliki kesadaran akan keamanan siber karena banyak serangan yang ditargetkan dimulai dari phishing. Simulasikan serangan phishing untuk memastikan mereka mengetahui cara membedakan email phishing 
  • Beri akses ke intelejen ancaman TI terkini seperti Kaspersky Threat Intelligence Portal yang merupakan satu titik akses untuk TI perusahaan. Solusi ini menyediakan kumpulan data dan wawasan mengenai serangan dunia maya yang dikumpulkan Kaspersky selama lebih dari 20 tahun
  • Terapkan solusi EDR Kaspersky Endpoint Detection and Response untuk mendeteksi di tingkat endpoint, investigasi, dan remediasi insiden tepat waktu
  • Terapkan solusi tingkat perusahaan seperti Kaspersky Anti Targeted Attack Platform yang mendeteksi ancaman tingkat lanjut di tingkat jaringan pada tahap awal.
  • Pastikan melindungi titik akhir industri serta perusahaa, salah satu solusi yang bisa digunakan adalah  Kaspersky Industrial CyberSecurity. Solusi ini mencakup perlindungan khusus titik akhir dan pemantauan jaringan untuk mengungkap aktivitas mencurigakan dan berisiko berbahaya di jaringan industri

Praktik Penerapan Industri 4.0 Aman Kaspersky dan Siemens

“Konsumen kini mementingkan orisinalitas makanan mereka, jenis lingkungan asalnya, dan proses panen yang dilakukan sebelum itu dihidangkan. Perubahan iklim dan tantangan lingkungan mengharuskan pengembangan produksi pangan yang berkelanjutan. Hal ini memungkinkan jika kami menggunakan teknologi yang tersedia dengan benar,” ucap Raimund Klein, Executive Vice President untuk Asia Tenggara di Siemens Digital Industries.

budidaya ikan terapung cerdas
Kaspersy dan Siemens menerapkan Industri 4.0 yang aman pada budidaya ikan secara terapung yang cerdas di Singapore Agriculture Technologies (SAT). Penerapan ini adalah merupakan yang pertama kalinya dan diharapkan bisa menhasilkan 350 ton ikan setiap tahun. Fasilitas akuakultur bernilai SGD4 juta ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ikan berkualitas bagi warga Singapura. Solusi ini juga untuk mengatasi tantangan perubahan iklim yang menurunkan populasi ikan.

“Kami membantu SAT menggunakan analitik prediktif canggih yang inovatif seperti pembelajaran mesin dan analitik video. Teknologi tersebut digunakan untuk memprediksi potensi pertumbuhan biomassa dan mencegah wabah penyakit, sehingga dapat mengurangi risiko kematian ikan. Kami juga membuka jalan untuk budidaya ikan yang terukur, sangat fleksibel, dan terpenting adalah ramah lingkungan di seluruh rantai nilai.” lanjutnya.

Share:

Artikel Terkini