Ericsson Prediksi 15% Penduduk Dunia Terjangkau 5G Pada Tahun 2020 Ericsson Prediksi 15% Penduduk Dunia Terjangkau 5G Pada Tahun 2020 ~ Teknogav.com

Ericsson Prediksi 15% Penduduk Dunia Terjangkau 5G Pada Tahun 2020

Teknogav.com – Pandemi COVID-19 yang melanda dunia menjadikan tahun 2020 mengalami lompatan besar dalam perjalanan digitalisasi. Permintaan kapasitas dan jaringan seluler terus meningkat, penggunaan data seluler pun menjadi bergeser. Jika dibandingkan teknologi-teknologi sebelun 5G, maka implementasi 5G merupakan yang tercepat. Implementasi ini termasuk dalam hal langganan dan cakupan populasi. Seluruh temuan, tren utama, perubahan perilaku konsumen dan prediksi pengimplementasian 5G dituangkan pada Ericsson Mobility Report terkini.

Baca juga: Data Ericsson Tunjukkan Ketersediaan Smartphone 5G Picu Percepatan Penyerapan 5G

Ericsson memperkirakan 15% penduduk dunia atau lebih dari satu miliar orang berada di wilayah cakupan 5G pada akhir tahun 2020. Prediksi peningkatan pelanggan 5G secara global pun dinaikkan Ericsson menjadi 220 juta pada akhir tahun ini. Pada tahun 2026 diperkirakan 60% penduduk dunia dapat mengakses layanan 5G dengan perkiraan pelanggan 5G mencapai 3,5 miliar. Jumlah tersebut akan menyumbang lebih dari 50% lalu lintas data seluler saat itu. Ericsson memperkirakan bahwa 40% pelanggan seluler akan menjadi pelanggan 5G di tahun 2026.


Pada tahun 2026, jumlah pelanggan 5G di Asia Tenggara dan Oseania akan melebihi 380 juta. Jumlah tersebut 32% dari semua pelanggan seluler di kawasan tersebut. Teknologi 5G diperkirakan akan menjadi teknologi paling populer kedua setelah LTE di tahun tersebut.

“Di Asia Tenggara dan Oseania, lalu lintas data seluler terus tumbuh secara stabil. Kecepatan pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 33% pada jangka waktu tersebut. Lalu lintas data seluler diperkirakan mencapai 32EB per bulan pada tahun 2026 atau setara 33 GB per bulan per smartphone. Pertumbuhan konsumsi data seluler telah dikonversikan dalam paket data yang lebih beragam dan besar dari operator seluler di seluruh dunia,” ucap Jerry Soper, Head of Ericsson Indonesia.

Baca juga: 'Ericsson Mobility Report' Tekankan Ketergantungan Masyarakat Pada Konektivitas Selama Pandemi

Harnessing the 5G Consumer Potential

Ericsson Consumer Lab juga membuat laporan ‘Harnessing the 5G Consumer Potential’ terkini. Pada laporan tersebut dikatakan bahwa pada tahun 2030, secara global pasar konsumen 5G bisa bernilai USD31 triliun. Operator telekomunikasi (CSP) bisa memperoleh pendapatan US3,7 triliun dari jumlah tersebut. Pendapatan tersebut bisa naik lebih tinggi seiring munculnya peluang baru layanan digital yang berdekatan.

Perkiraan pendapatan penyedia layanan komunikasi di Asia Tenggara, India dan Oseania

Penyedia layanan komunikasi di Asia Tenggara, India dan Oseania diperkirakan bisa memperoleh pendapatan USD297 miliar dari pelanggan 5G tahun 2030. Pendapatan penyedia layanan digital 5G dari video dan musik HiFi diperkirakan akan mencapai USD7,5 miliar. Angka tersebut merupakan 79% dari pendapatan penyedia layanan digital 5G. Layanan digital 5G mencakup augmented/virtual reality, gaming, layanan IoT konsumen, musik dan video

Komponen pemicu pendapatan layanan digital 5G penyedia layanan

Perkembangan Teknologi 5G di Indonesia

Teknologi 5G akan berperan penting bagi penyedia layanan di Indonesia dalam mengelola lalu lintas data yang efisien. Mereka dapat meningkatkan layanan digital yang telah ada maupun use-case seperti video streaming, sports streaming, mobile gaming dan smart home. Laporan Ericsson menekankan bahwa keberhasilan 5G tak hanya berdasarkan cakupan atau jumlah pelanggan, tetapi juga use-case dan aplikasi baru.

Studi potensi Bisnis 5G di Indonesia memperlihatkan transformasi berbasis TIK skala besar yang dihadapi semua industri secara vertikal. Pada tahun 2030 diperkirakan pendapatan digitalisasi mencapai USD44,2 miliar. Sebesar 39% nilainya dimungkinkan oleh teknologi 5G. Sementara perkiraan nilai yang bisa dimungkinkan oleh operator sebesar 47% atau sekitar USD8,2 miliar.

Perkiraan pendapatan yang dimungkinkan teknologi 5G pada tahun 2030

Baca juga: Gambaran Keamanan Siber Tahun 2021 Prediksi Palo Alto Networks 

“Penerapan 5G di Indonesia berperan penting dalam menciptakan pendapatan bagi penyedia layanan melalui konsumen dan perusahaan. Selain itu juga mendukung agenda transformasi digital pemerintah. Di Ericsson, kami berkomitmen untuk terus mengembangkan ekosistem teknologi seluler Indonesia melalui solusi 5G terdepan milik kami. Seluruh manfaat 5G bisa didapat melalui ketersediaan spektrum dan ekosistem yang solid dari sisi teknologi, peraturan, dan mitra industri,” lanjut Jerry.
 

pendapatan industri potensial bisnis 5G
Di Asia Tenggara dan Oseania, teknologi 5G Ericsson telah diluncurkan secara komersial di semester kedua tahun 2020. Jaringan langsung pun sudah hadir di Thailand, Australia dan Selandia Baru. Tahun depan diperkirakan akan banyak tambahan pengimplementasian 5G seiring dengan lelang spektrum yang rencananya berlangsung tahun 2021 di beberapa netara. Salah satunya adalah Malaysia.

Share:

Artikel Terkini