GoPay dan Kopernik Luncurkan Hasil Riset Digital Donation Outlook 2020 GoPay dan Kopernik Luncurkan Hasil Riset Digital Donation Outlook 2020 ~ Teknogav.com

GoPay dan Kopernik Luncurkan Hasil Riset Digital Donation Outlook 2020


Teknogav.com - Kopernik adalah organisasi nirlaba yang meneliti dan mengembangkan masyarakat. Organisasi ini juga berusaha mencari cara mengurangi kemiskinan dengan menguji solusi potensial untuk mengatasi masalah-masalah umum yang dihadapi masyarakat. Gopay bersama Kopernik melakukan penelitian mengenai ekosistem donasi digital yang dituangkan dalam laporan Digital Donation Outlook 2020.

Penelitian digelar selama bulan Agustus sampai Oktober 2020 melalui survei masyarakat dan wawancara eksekutif senior menggunakan metode purposive sampling. Jumlah responden yang terlibat adalah 1.319 yang tersebar di Jawa, Sumatra, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi. Wawancara dilakukan dengan 15 pemangku kepentingan, mencakup Kementrian Sosial, perusahaan swasta, dan para pelaku filantropi di Indonesia.

Baca juga: Berdana Kini Lebih Mudah dengan DANA

“Riset ini mengungkapkan peluang yang lebih besar lagi ke depannya, terutama dengan makin banyak masyarakat yang mau mencoba berdonasi digital. Penting bagi pemangku kepentingan untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia terkait donasi digital, terutama di luar kota besar. Kami percaya bahwa ke depannya kita akan bersama-sama melihat pertumbuhan donasi digital yang lebih positif lagi. Hal ini seiring keunggulan transparansi proses donasi dan informasi kredibilitas organisasi yang dituju,“ ucap Toshi Nakamura, Co-Founder dan CEO Kopernik.

Studi Digital Donation Outlook 2020 mengungkap secara detail mengenai ekosistem donasi digital di Indonesia, termasuk tren kebiasaan masyarakat dalam berdonasi. Selain itu dipaparkan juga mengenai tantangan utama yang dihadapi ekosistem filantropi dan rekomendasi untuk mengembangkan filantropi di Indonesia.

 “Saat pandemi, donasi digital membuat masyarakat bisa tetap membantu sesama secara cepat, aman dan tanpa kontak. Kementerian Sosial sangat mengapresiasi dukungan berbagai pihak dalam mengembangkan ekosistem donasi digital, termasuk salah satunya melalui riset ini. Temuan dalam riset ini menunjukkan semua dampak positif donasi digital terhadap ekosistem donasi secara keseluruhan, serta potensi besarnya untuk dioptimalkan,” ucap Ganjar Basuki Santoso, Kasubdit Direktorat Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Potensi Donasi Digital

Donasi digital potensial karena memudahkan masyarakat berdonasi tanpa kontak setiap saat dari berbagai lokasi. Hasil studi memperlihatkan terjadi peningkatan frekuensi dan nominal donasi digital di seluruh jenjang usia. Peningkatan frekuensi paling tinggi terjadi pada generasi milenial, sementara generasi X merupakan segmen yang berdonasi dengan nominal paling tinggi. 


 “Kami mendalami berbagai aspek dalam donasi digital melalui riset ini. Riset ini memuat sudut pandang semua pemangku kepentingan, mulai dari donatur, Kementrian Sosial sampai influencer media sosial. Kami berharap riset ini bisa menjadi acuan berbagai pihak agar terus memudahkan masyarakat Indonesia membantu sesama,” ucap Budi Gandasoebrata, Managing Director GoPay.

Harapannya studi Digital Donation Outlook 2020 bisa mendorong perkembangan donasi digital di Indonesia. Studi tersebut memprediksi potensi donasi di Indonesia dari zakat bisa lebih dari Rp200 triliun. Saat ini jumlah zakat tersebut masih 3,4% dan masih mengalami kenaikan. Donasi digital memungkinkan masyarakat untuk membantu sesama setiap saat dari berbagai lokasi.

Perubahan Perilaku Donatur Akibat Pandemi

Pandemi COVID-19 banyak mengubah cara masyarakat menjalani kehidupannya. Banyak yang terpaksa harus bekerja dan belajar jarak jauh secara online. Dukungan teknologi tak hanya sebatas untuk bekerja dan belajar secara digital, tetapi juga dalam berbelanja dan berdonasi. Kini donasi pun lebih mudah dilakukan melalui teknologi digital, demikian juga penyebaran informasinya yang dilakukan melalui media sosial. 

Baca juga: DANA Dukung Pemantauan Penyebaran COVID-19 dan Mudahkan Donasi Lawan COVID-19

Rata-rata nilai per donasi digital meningkat sebesar 72% selama pandemi. Angka ini selaras dengan data internal GoPay yang mencatat transaksi donasi melalui aplikasinya mengalami peningkatan dua kali lipat selama pandemi. Pada periode Maret-Oktober 2020, jumlah nilai donasi mencapai Rp102 miliar. Sebanyak 47% responden memang memilih untuk berdonasi melalui platform yang bisa digunakan untuk transaksi digital.

Penggunaan Teknologi Memicu Donasi Digital

Teknologi juga memotivasi untuk berdonasi digital dengan ajakan melalui media sosial dan kemudahan berdonasi secara digital. Sejumlah 48% responden mengatakan bahwa mereka memperoleh informasi mengenai donasi digital melalui media sosial. Jelasnya informasi akan meningkatkan transparansi proses donasi dan kredibilitas organisasi yang dituju sehingga memotivasi untuk berdonasi.

Berbagai organisasi nirlaba yang menjadi responden pun mengakui manfaat teknologi. Lembaga Amil Zakat mengungkapkan pertumbuhan zakat, infaq dan sedekah (ZIS) yang dilakukan kanal digital sampai dua kali lipat per tahun. Sementara itu berdasarkan studi Digital Donation Outlook 2020, Kitabisa merupakan platform penggalangan dana yang paling sering digunakan 71% responden. Jumlah inisiatif penggalangan dana oleh organisasi nirlaba naik kumulatif sebesar 13 kali lipat selama empat tahun.

Baca juga: DANA dan KitaBisa Berkolaborasi Bangkitkan Dermawan Digital


Studi Digital Donation Outlook 2020 menunjukkan bahwa Gojek merupakan aplikasi yang paling sering digunakan untuk berdonasi, yaitu mencapai 52,5%. GopPay pun menjadi uang elektronik yang paling banyak dipakai untuk berdonasi oleh 68% responden. Ini karena banyak pilihan organisasi dan yayasan yang tersedia pada aplikasi tersebut. Hasil studi lengkap Digital Donation Outlook 2020 dapat dilihat pada tautan ini.

Share:

Artikel Terkini