KADIN dan RS Components Bahas Pentingnya Ketahanan Supply Chain KADIN dan RS Components Bahas Pentingnya Ketahanan Supply Chain ~ Teknogav.com

KADIN dan RS Components Bahas Pentingnya Ketahanan Supply Chain


Teknogav.com - Selama beberapa tahun terakhir rantai pasok atau supply chain global mengalami disrupsi. Hal ini terjadi bahkan sebelum pandemi global yang melanda berdampak pada kelangkaan barang. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) bersama RS Components (RS) pun membahas hal tersebut dalam suatu diskusi webinar. Tema yang diangkap webinar tersebut adalah “Menghadapi Disrupsi Digital pada Rantai Pasok Selama dan Pasca-Pandemi COVID-19”.Para pakar pemerintah dan industri pun kumpul bersama dalam webinar tersebut untuk membahas perlunya strategi dalam memperkuat supply chain. Beberapa pembicara tersebut adalah:

  • Iskandar Zulkarnain, Ketua Komite Tetap Bidang Logistik dan Supply Chain (SC) KADIN
  • Eko S.A. Cahyanto, Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian
  • Tauhid Ahmad, Direktur Eksekutif INDEF
  • Kukuh Kumara, Sekretaris Umum GAIKINDO
  • Setijadi, Ketua Supply Chain Indonesia

Dialog bisnis terbuka ini merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam memulihkan ekonomi nasional (PEN). Para peserta berasal dari industri manufaktur, pelaku bisnis dan pelanggan di Indonesia. Diskusi tersebut membahas mengenai dampak pandemi COVID-19 yang berdampak ke semua sektor, termasuk supply chain. Perekonomian global pun terhantam sejak pandemi melanda mulai akhir tahun 2019. 

Baca juga: BGR Logistics dan DANA Dukung Warung dan UMKM Go Digital

Di tengah ketidakpastian politik global, banyak pabrik mendapat tekankan untuk bisa mempertahankan daya saing dan produktivitas. Demi memenuhi permintaan konsumen dan memulihkan perekonomian, dibutuhkan strategi supply chain.

Masa pandemi merupakan saat yang tepat bagi industri manufaktur untuk mengevaluasi praktik mereka. Setelah itu merancang tindakan untuk mengawali sistem supply chain yang lebih tangguh tanpa mengorbankan daya saing. Kelancaran operasi industri manufaktur biasanya dipenuhi dengan mengambil barang lebih dari satu lokasi atau pemasok. Hal ini imembutuhkan kemulusan akses dan andal ke supply chain global yang mementingkan diversifikasi.

“RS Components berkomitmen untuk mendukung pelanggan industri. Dukugan tersebut berupa pilihan teknologi produk yang tak tertandingi, mengembangkan solusi inovatif, serta memberikan pengalaman pelanggan kelas dunia.” ucap Edwin Ginting, Business Development Manager RS Components Indonesia.

Visi dan misi RS Components sama dengan KADIN dalam mendorong keberlangsungan industri di Indonesia agar lebih tangguh menghadapi pandemi. Iskandar Zulkarnain mengatakan bahwa KADIN berharap acara webinar ini dapat mendukung industri tetap dapat menjalankan bisnis dengan baik. Hal ini penting agar industri tetap bisa menjalankan bisnis dengan baik tanpa gangguan supply chain akibat pandemi. Pemerintah pun melaksanakan program dan kebijiakan pengembangan sektor industri melalui Kementerian perindustrian. Pengembangan sektor industri dilakukan dengan supply chain dan ekosistem yang terhubung secara digital sesuai visi industri 4.0.

Baca juga: Jaringan Logistik Blibli yang Kuat Siap Layani Pelanggan Saat PSBB

Eko S.A. Cahyanto Dirjen Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional, Kementerian Perindustrian

“Pemerintah melalui Kementrian Perindustrian, mendukung dialog bisnis ini dalam mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk industri di Indonesia. Transformasi digital tersebut akan memudahkan pelaku industri logistik dan menjalankan proses bisnis, ucap Eko S.A. Cahyanto Dirjen Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional, Kementerian Perindustrian.

Infrastruktur Digital Merupakan Unsur Penting dalam Supply Chain

Diskusi dalam webinar tersebut membahas supply chain global yang konstruktif bagi industri manufaktur dengan menggunakan digitalisasi. Selain itu dialog merekomendasikan roadmap tindakan agar industri manufaktur dapat lebih tangguh dalam mengelola supply chain. Upaya ini dapat dilakukan tanpa mengorbankan daya saing, terutama saat pandemi.

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum GAIKINDO mengungkap mengenai pentingnya adopsi Industri 4.0. Beliau mengatakan bahwa digitalisasi sudah diadopsi oleh industri otomotif di Indonesia. Hal senada pun diungkapkan oleh Tauhid Ahmad, Direktur Eksekutif INDEF.

“Setelah COVID-19 kondisi supply chain pastinya tidak akan sama. Akan ada banyak perubahan diversifikasi terhadap manajemen dan sisi logistik,” ucap Tauhid Ahmad.

Baca juga: Ritase Tawarkan Solusi Logistik B2B Mengandalkan Teknologi Cloud AWS

Setijadi, Chairman of Supply Chain Indonesia juga menekankan kedua poin tersebut, bahwa perlu solusi transformasi digital supply chain yang terintegrasi. Penerapan supply chain yang terintegrasi tersebut perlu dilakukan oleh pelaku industri di Indonesia demi mendukung industri manufaktur.

RS Components menawarkan solusi untuk mengelola supply chain yang lebih tangguh bagi industri manufaktur di Indonesia tanpa mengorbankan daya saing. Perusahaan dapat beradaptasi dengan cepat di seluruh bisnis dengan infrastuktur digital, tak hanya sekadar dalam hal supply chain. Digitalisasi merupakan unsur penting, mulai dari pemesanan online, prediksi tren sampai dukungan untuk menerapakan kerja jarak jauh atau dari rumah. Prediksi tren dapat dilakukan dengan analisis big data dan pemakaian kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). 

Otomatisasi proses pun dapat dilakukan dengan digitalisasi yang juga bisa meminimalkan kesalahan dan mengelola supply chain dengan lancar. Kemitraan merupakan upaya untuk memperkuat ketahanan supply chain dengan memiliki keandalan berbagai sumber dan akses pada teknologi, produk dan informasi. Saat ini RS Components sudah menjalin kemitraaan dengan lebih dari 2.500 pemasuk di seluruh dunia. Pelanggan pun dapat memperoleh lebih banyak akses ke berbagai solusi industri, elektronik dan produk untuk mendukung kelancaran bisnis dan operasional.

Penjajakan lebih lanjut dilakukan RS Components bagi industri manufaktur Indonesia agar dapat mengatasi gejolak ekonomi, terutama disrupsi supply chain global. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan digitalisasi untuk menghilangkan dan mengantisipasi kerentanan di masa depan akibat pandemi.

Share:

Artikel Terkini