Teknogav.com - St. Gallen Symposium merupakan ajang tahunan yang mewadahi berkumpulnya para pemimpin dunia. Tahun ini ajang tersebut mengangkat tema “Trust Matters” dan sekaligus sebagai perayaan ulang tahun ke-50. Penyelenggaraan ajang ini dilakukan selama tiga hari dan dibuka sejak 5 Mei 2021. Sebanyak 1.000 peserta dari seluruh dunia berpartisipasi dalam dialog lintas generasi. Mereka sepakat bahwa kepercayaan akan tumbuh seiring dengan makin menguatnya keterbukaan dan transparansi.

Masa pandemi merupakan saat yang tepat untuk bertindak mengatasi tantangan-tantangan dan risiko akibat dampak pandemi. Kepercayaan publik pada lembaga-lembaga politik dan ekonomi perlu dipulihkan oleh upaya bersama. Para partisipan acara St. Gallen Symposium pun berkemsepatan menyampaikan pandangan mereka sesuai tema ajang tersebut.

Baca juga: Huawei I DO Naungi Empat Pilar Komitmen Dukung Inklusi Digital

Partisipan St. Gallen Symposium

Partisipan acara ini mencakup sejumlah kalangan akademia University of St. Gallen, lembaga hub internasional di Singapura, sepuluh Kedutaan Besar Swiss di berbagai negara. Mereka memyampaikan pentingnya untuk mencari solusi secara bersama-sama untuk merawat dan menumbuhkan kepercayaan untuk mewujudkan pemulihan global berkesinambungan.

“Sebagai generasi muda, kami memang terhubung dengan banyak kalangan melalui media sosial. Kendati demikian, kami tidak serta-merta bisa menaruh kepercayaan begitu saja kepada orang-orang dalam lingkaran di media sosial kami,” ucap Simon Zulliger, salah satu dari 35 siswa dari University of St. Gallen yang menjadi panitia simposium.

Pada 7 Mei 2021, para pembicara terkemuka dari sektor swasta pun turut bergabung, mereka mencakup:

• Catherine Chen, Corporate Senior Vice President dan anggota BOD Huawei
• Christophe Franz, BOD Chairman Roche
• Ola Källenius, Chairman of the Board of Management Daimler
• Roshni Nadar Malhotra, Chief Executive Officer HCL Corporation
• Satya Nadella, Chief Executive Officer Microsoft

Para pemimpin dunia dari kalangan politik seperti Kanselir Austria pun turut hadir dalam ajang tersebut. Selain itu, hadir pula wakil lembaga-lembaga transnasional seperti Chairwoman Swiss Digital Initiative Doris Leuthard.

Pendapat Perwakilan Huawei

Cahterine Chen menyatakan bahwa untuk mewujudkan kepercayaan pada teknologi, dibutuhkan peran dan upaya bersama dari semua kalangan. Kalangan tersebut mencakup pembuat kebijakan, regulator sampai swasta. Menurutnya pemerintah harus berperan lebih serius untu k menjamin perlindungan bagi seluruh kalangan dengan standar keamanan yang tinggi. Hal ini seiring dengan makin banyaknya perangkat dengan fitur konektivitas, layanan online dan infrastruktur krusial yang bergantung pertukaran data real-time.

Baca juga: Rilis Laporan Tahunan, Huawei Tegaskan Komitmen Bagi Pelanggan dan Masyarakat

“Jaminan keamanan yang tinggi hanya terwujud melalui penerapan aturan yang disepakati bersama. Pada akhirnya hal ini akan turut menumbuhkan kepercayaan terhadap teknologi,” ucap Catherin Chen.

Chen juga berharap generasi muda ikut berperan dalam membangun kepercayaan dan membentuk dunia yang makin terkoneksi di seluruh lini. Dia menekankan agar generasi muda terus mempererat jalingan dengan seluruh kalangan di masyarakat, individu dan lingkungan.

“Kita wajib berperan serta dalam turut membangun kepercayaan yang kuat terhadap teknologi. Hal ini didukung dengan aturan-aturan yang menjadi kesepakatan rekanan, tumbuhnya inovasi dan kemajuan bersama. Hanya dengan komitmen dan upaya tersebut kita semua dapat membangun kesinambungan dan kepercayaan terhadap pemanfaatan teknologi untuk kemaslahatan,” lanjut Chen.

Baca juga: Huawei Mendapat Prime Minister Award dari Thailand

Huawei mendukung pertumbuhan inovasi di setiap negara untuk memperluas komitmen dalam memperkokoh kepercayaan masyarakat terhadap teknologi. Kemajuan dan perkembangan inovasi dapat dipercepat dengan memenuhi kebutuhan SDM yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin di masa depan. Hal ini juga untuk menciptakan dunia yang makin terkoneksi di berbagai bidang.