Satu Data Indonesia Wujudkan Penyelenggaraan Aksesibilitas Data Antar Instansi Pemerintah Satu Data Indonesia Wujudkan Penyelenggaraan Aksesibilitas Data Antar Instansi Pemerintah ~ Teknogav.com

Satu Data Indonesia Wujudkan Penyelenggaraan Aksesibilitas Data Antar Instansi Pemerintah

Teknogav.com – Asosiasi Big Data Indonesia (ABDI) menyelenggarakan Satu Data Indonesia WebSummit 2021 yang berlangsung selama 6-8 Juli 2021. Tujuan acara ini adalah untuk mempercepat penerapan kebijakan pemerintah Indonesia dalam pengelolaan data terintegrasi yang dikenal sebagai Satu Data Indonesia. Pengeloaan data yang terintegrasi memungkinkan aksesibilitas data antar instansi pemerintah, termasuk mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan itu sendiri. Hal ini akan menghasilkan kebijakan yang lebih tepat sasaran dan meningkatkan pelayanan publik.

Para pemangku kepentingan pemerintah, industri dan masyarakat sipil turut mendukung Websummit tersebut. Dua topik yang saling terkait diusung dalam acara ini, yaitu:

  • Integritas, Inklusi dan Tata Kelola Data
  • Pemerintahan Digital (E-Government) untuk Pemulihan Ekonomi

Baca juga: Huawei Berkolaborasi dengan ABDI Bahas Pentingnya Pengembangan Solusi Berbasis AI

Tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, transparan dan akuntabel dapat diwujudkan dengan menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Pencanangan SPBE menghadirkan pelayanan publik berkualitas, terpercaya dan membangun lanndasan teknologi, informasi dan teknlogi (TIK) yang terintegrasi, aman dan andal.

Terkait dengan pengintegrasian data yang menjadi landasan sistem terpadu, Presiden Indonesia menyampaikan bahwa data saat ini menjadi ‘the new oil’. Nilai data tersebut melebihi harga minyak dan validitasnya berperan kunci dalam pembangunan dan pembuatan kebijakan nasional di era digital ini. Analitik yang intensif pada Satu Data Indonesia tentunya membutuhkan pemanfaatan teknologi-teknologi terkini dan canggih. Contoh teknlogi tersebut adalah solusi berbasis cloud yang dikembangkan Huawei.

“Huawei sangat mendukung berbagai ajang edukatif seperti Satu Data Indonesia WebSummit 2021. Pada ajang tersebut berbagai pemangku kepentingan dapat berkumpul dan membahas ide-ide hebat. Ide-ide tersebut untuk pemulihan ekonomi dan pembangunan nasional dengan memanfaatkan kekuatan teknologi. Terimakasih kepada pihak ABDI yang telah menggelar acara ini. Kami siap menyambut diskusi-diskusi lanjutan bersama para pemangku kepentingan di masa mendatang,” ucap Jason Zhang, President Huawei Cloud & AI Indonesia Business Development.

Baca juga: Huawei Dukung Percepatan Digitalisasi Semua Sektor Demi Pulihkan Dampak Pandemi

Pembahasan Satu Data Indonesia oleh Para Pembicara Utama

Pentingnya Satu Data Indonesia dibahas oleh perwakilan dari para pemangku kepentingan yang menjadi pembicara pada WebSummit. Berikut ini adalah beberapa pembicara utama tersebut.

  • Drs. Djauhari Oratmangoen, Duta Besar Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok dan Mongolia
  • Jason Zhang, President Huawei Cloud & AI Indonesia Business Development,.
  • Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri
  • Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil)
  • Moeldoko, Kepala Kantor Staf Kepresidenan
  • Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional yang juga berperan sebagia Ketua Dewan Pengarah Satu Data Indonesia
  • Tjahyo Kumolo, Menteri PAN & RB
  • Rudi Rusdiah, Ketua ABDI

Suharso Monoarfa mengungkapkan bahwa pelaksanaan Satu Data Indonesia membutuhkan kolaborasi dan sinergi dari para pemangku kepentingan. Satu Data Indonesia digunakan untuk menghadirkan Tata Kelola Data Pemerintah. Hal ini untuk mewujudkan data yang akurat, terkini, terpadu, bisa dipertanggungjawabkan, mudah diakses dan digunakan para pemangku kepentingan.

Tugas Bappenas adalah melakukan koordinasi pelaksanaan Satu Data Indonesia agar data rtidak tumpang tindih. Data pun harus terjaga integritas dan metadatanya di tingkat pemerintahan pusat dan daerah. Selain itu ditekankan juga mengenai pentingnya peran data dalam merumuskan kebijakan demi mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian pembangunan dapat dilakukan dengan menjadikan data tersebut sebagai landasannya.

Contohnya adalah ketika membahas kemiskinan secara statistik. Satu Data Indonesia bisa digunakan untuk mengalisa data spasial, lokasi sebaran dan cara interaksi antar wilayah. Analisis data statistik dan spasial tersebut juga bisa dikaitkan dengan data keuangan negara yang mencakup APBN dan APBD. Harapannya seluruh jenis data yang mencakup statistik, spasial, keuangan negara dan Big Data bisa disediakan di portal Satu Data Indonesia.

“Kunci semua upaya dalam Satu Data Indonesia adalah kolaborasi dan sinergi dari seluruh stakeholder tingkat Pemerintah Pusat maupun Daerah. Selain itu juga dibutuhkan pengawalan implementasinya secara nasional oleh Publik. Kami mengapresiasi penyelenggaraan Websummit Satu Data Indonesia dan e-Government oleh ABDI bersama stakeholders Kementerian, Dirjen Dukcapil, Direktur BRI Dr. Indra Utoyo, Wakil Direktur BCA Armand Hartono, CEO Huawei Jacky Chen, NEC,” ucap Suharso.

Baca juga: Huawei Bahas Pentingnya Solusi TIK pada Industri Tenaga Listrik

Hal senada mengenai pentingnya Satu Data Indonesia juga diunakgpkan oleh Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., Dirjen Dukcapil. Dukcapil merupakan instansi pemerintah di bawah Kementerian Dalam Negeri. Instansi tersebut mengelola data kependudukan yang menggambarkan dinamika dan tren demografis. Data tersebut berperan penting sebagai dasar pembuatan kebijakan oleh pemerintah. Kebijakan tersebut mencakup perencanaan pembangunan nasional, pelayanan publik, alokasi anggaran, dan penegakan hukum. Perlindungan terhadap data tersebut juga penting demi kepentingan kedaulatan data bangsa.

Satu Data Indonesia yang mengintegrasikan data akan menjadi landasan transformasi digital Indonesia di semua sektor dan tingkat, termasuk tingkat pemerintah. Kini data kependudukan yang dikelola Dukcapil juga terhubung dengan sektor bisnis seperti asuransi, perbankan, e-commerce, pasar modal, telekomunikasi dan pendidikan. Sektor-sektor tersebut membutuhkan verifikasi identitas pengguna melalui pengecekan silang dengan database Dukcapil.

“Kami juga membutuhkan para SDM yang terampil dalam menggunakan teknologi terkini. Kolaborasi alih pengetahuan TIK dari beberapa institusi global pun menjadi kebutuhan. Beberapa institusi global tersebut termasuk World Bank, Huawei, Unicef dan lain-lain agar kita tidak tertinggal secara teknologi dibanding negara lainnya. Kolaborasi juga mendukung pengimplementasian sistem e-government dengan sistem yang terbaik dan terdepan,” ujar Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H.

Huawei Indonesia menyambut baik kepercayaan yang diberikan Dukcapil dan Kementerian Dalam Negeri tersebut. Dukungan bagi penyelenggaraan upaya-upaya penting yang berkontribusi pada kebijakan Satu Data Indonesia dan implementasi SPBE di Indonesia siap diberikan Huawei. Penerapan SPBE dapat menyederhanakan proses birokrasi, menciptakan transparansi dan peningkatan kualitas layanan publik.

“Kami sangat mendukung inisiatif pemerintah tersebut, karena kami percaya bahwa transformasi digital di seluruh sektor akan terwujud berkatnya. Huawei juga percaya bahwa kualitas SDM merupakan salah satu kunci kesuksesan yang tak kalah penting. Bersama Huawei Indonesia, Dukcapil sedang berfokus pada peningkatan kualitas SDM agar setiap teknologi termutakhir dapat dimanfaatkan sesuai potensinya,” ucap Jason Zhang.

Share:

Artikel Terkini