Penggunaan Uang Elektronik Dukung UMKM di Masa Pandemi COVID-19 Penggunaan Uang Elektronik Dukung UMKM di Masa Pandemi COVID-19 ~ Teknogav.com

Penggunaan Uang Elektronik Dukung UMKM di Masa Pandemi COVID-19


Teknogav.com – Sejak pandemi melanda, makin banyak pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang elakukan transformasi digital. Mereka mengadopsi metode pembayaran dengan uang elektronik berbasis aplikasi, salah satunya adalah OVO. Transisi ini akan meningkatkan traksaksi, pencatatan keuangan yang lebih rapi dan peningkatan literasi keuangan. Tentu saja aplikasi tersebut juga membuka akses terhadap layanan keuangan perbankan dan digital.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan CORE Indonesia pada awal 2021, para pelaku UMKM merasa terbantu sejak menggunakan platform pembayaran OVO. Survei tersebut dilakukan pada 2.001 UMKM mitra OVO di 12 kota yang tersebar di delapan provinsi.

Baca juga: Survei CORE Indonesia Paparkan Peran OVO bagi UMKM selama Pandemi

Manfaat Platform Pembayaran Digital bagi UMKM

Manfaat yang diperoleh para UMKM tersebut tak hanya kemudahan pembayaran bagi pelanggan yang tak ingin menggunakan uang tunai terkait pandemi. Para pelaku UMKM juga mengalami peningkatan transaksi harian dan pendapatan bulanan. Jika dibandingkan dengan sebelum menggunakan OVO, kini para pelaku UMKM pun lebih sering menggunakan layanan perbankan.

“Sebanyak 73% UMKM kini lebih sering menggunakan uang elektronik untuk bertransaksi. Sekitar 70% UMKM mengalami peningkatan transaksi harian dengan rata-rata kenaikan sampai 30%. Sejumlah 68% responden pun mengalami peningkatan pendapatan setelah bergabung dengan OVO. Rata-rata peningkatan pendapatan per bulan tersebut adalah 27%,” ucap Piter Abdullah, Direktur Riset CORE Indonesia.

Selama pandemi, ekosistem OVO yang mencakup Grab turut memberikan dampak ekonomi sosial yang signifikan bagi UMKM. Sejumlah 91% pelaku UMKM yang disurvei sudah terhubung dengan ekosistem OVO. Mereka merasakan manfaat ekosistem tersebut dengan rata-rata kontribusi ekosistem OVO mencapai 18% dari total penjualan mereka. Survei CORE juga menunjukkan bahwa perilaku pelaku usaha beradaptasi dengan transformasi digital yang ada.

“Tak perlu mengkhawatirkan perubahan prilaku tak diikuti pelaku usaha, khususnya UMKM. Pelaku usaha justru cepat mengadopsi inovasi di bidang digitalisasi pembayaran. Selanjutnya hal ini menjadi aset bagi pemerintah, karena digitalisasi pembayaran menghasilkan big data yang luar biasa,” ucap Hendri Saparini, Ekonom Senior dan pendiri CORE Indonesia.

Dukungan uang elektronik pada pengelolaan UMKM selama pandemi pun diungkap oleh Fergyawan, pemilik UKM Bakso Ncess. OVO dapat membantu pembeli bertransaksi yang aman dan nyaman menggunakan QRIS OVO. UKM pun tak perlu menyiapkan uang kembalian atau mencatat transaksi karena pencatatan sudah otomatis pada aplikasi OVO dan merchant.

“Uang elektronik OVO dengan QRIS membuat transaksi lebih cepat, mudah, murah, aman dan andal. QRIS saat ini telah menjadi fasilitas pembayaran yang sering digunakan pembeli dalam transaksi di kedai Bakso Ncess. Ekosistem OVO seperti Grab Food juga membantu pembeli dapat menikmati Bakso Ncess sehingga UMKM tetap dapat berdagang tanpa khawatir,” ucap Fergyawan.

infografik hasil survei CORE Indonesia

Peran UMKM bagi Perekonomian Negara

Penelitian CORE Indonesia pun mendapat apresiasi dari Eddy Satriya, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM. UMKM berperan penting dalam menggerakkan roda perekonomian, terutama di negara-negara berkembang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), lebih dari 64 juta UMKM Indonesia berkontribusi sekitar 61% pada PDB nasional.

Sejak pandemi COVID-19 melanda, adopsi pembayaran digital makin meningkat. Digitalisasi pembayaran ini bermanfaat bagi pelaku UMKM dan juga masyarakat luas, sehingga berdampak besar dalam memajukan bangsa. Kemenkop UMKM optimistis dengan menargetkan 30 juta pelaku UMKM dapat melakukan transformasi digital pada tahun 2023.

Baca juga: Dukung Program QRIS Gumaton, Pembayaran Andong Bisa Pakai DANA

“Kami optimistis target tersebut dapat tercapai. Secara langsung kami mengumpulkan UMKM untuk dibimbing sehingga meningkatkan kapasitas produksi seiring dengan peningkatan kualitas,” ucap Eddy Satriya, Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UMKM.

Karaniya Dharmasaputra, Presiden Direktur OVO

Peran UMKM dalam menjadi tulang punggung perekonomian pun dipaparkan oleh Karaniya Dharmasaputra, Presiden Direktur OVO. Penyelenggaraan survei dilakukan untuk mengukur besarnya dampak positif OVO terhadap keberadaan UMKM. OVO dapat menjadi salah satu platform pembayaran terbesar juga berkat keberadaan UKM yang telah menjadi salah satu pilar bisnis OVO. Sebaliknya UMKM pun terbantu dengan keberadaan OVO karena dapat terbantu dengan ekosistem yang luas.

Dukungan Infrastruktur untuk Transformasi Digital

Saat ini pemerintah fokus untuk memperluas jaringan infrastruktur telekomunikasi yang merata sampai pedesaan. Upaya ini dilakukan termasuk dengan membangun BTS untuk koneksi 4G di seluruh Indonesia dan mempersiapkan implementasi 5G. Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2020 menunjukkan masih rendahnya penetrasi internet di Indonesia. Persentase penetrasi internet ini masih 73,5% dari populasi atau sekitar 196,7 juta jiwa.

Baca juga: PermataBank Dukung Digitalisasi Pasar dan UMKM dengan PermataQR  

“Di antara beberapa komponen penting transformasi digital, salah satunya adalah digitalisasi pembayaran, seperti menggunakan OVO. Fokusnya adalah cara menghadirkan sistem pembayaran yang mudah bagi masyarakat,” ucap Semuel Abrijani Pengerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

Share:

Artikel Terkini