Risih Diintai Pasangan Diam-diam? Ini Tips Kaspersky Hindari Stalkerware Risih Diintai Pasangan Diam-diam? Ini Tips Kaspersky Hindari Stalkerware ~ Teknogav.com

Risih Diintai Pasangan Diam-diam? Ini Tips Kaspersky Hindari Stalkerware


Teknogav.com – Coalition Against stalkerware atau Koalisi Melawan stalkerware yang diluncurkan pada November 2019. Koalisi ini didirikan oleh 10 mitra Pendiri. Mereka adalah Avira, Electronic Frontier Foundation, Jaringan Eropa untuk Bekerja dengan Pelaku KDRT, G DATA Cyber Defense, Kaspersky, Malwarebytes. Pada peringatan dua tahun koalisi tersebut, Kaspersky meyelenggarakan survei mengenai sikap pengguna terhadap privasi dan penguntitan digital dalam hubungan pribadi. Survei global ini dilakukan terhadap lebih dari 21.000 partisipan di 21 negara. 

Stalkerware memungkinkan seseorang untuk memantau kehidupan pribadi orang lain secara diital melalui perangkat seluler tanpa persetujuan korban. Hasil suvei mengungkap bahwa 70% responden menganggap pemantauan pasangan tanpa persetujuan merupakan hal yang tak bisa diterima. Sisanya, yaitu 30% menganggap hal tersebut merupakan hal yang wajar jika dihadapkan dengan situasi tertentu.

Dari mereka yang menganggap pemantauan tersebut wajar, 64% mengungkap akan melakukannya jika memiliki pasangan yang tak setia. Sedangkan 63% melakukan atas dasar keselamatan pasangannya dan 50% responden melakukannya jika pasangannya terlibat dalam kegiatan kriminal. Jika ditilik dari segi geografis, pembenaran pemantauan tersebut kebanyakan berasal dari kawasan Asia Pasifik yaitu 24%. Sedangkan untuk Eropa hanya 10% dan Amerika 8%.

survei mengenai sikap pengguna terhadap privasi

Baca juga: Mozilla Imbau Waspadai Pelanggaran Privasi Data dan Bahaya Surveillance Economy

Pada September 2021, Sapio Research menyelenggarakan survei yang dilakukan secara online. Hasil survei tersebut dan dituangkan dalam laporan Kaspersky yang bertajuk Digital Stalking in Relationships. Laporan tersebut mengungkap bahwa 15% responden di seluruh dunia diminta pasangannya untuk menginstal aplikasi pemantauan. Dari jumlah tersebut 34% mengaku pernah mengalami pelecehan yang dilakukan pasangan dekatnya.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa pemantauan online dapat menjadi cara pengendalian koersif dalam suatu hubungan. Ini karena stalkerware merupakan perangkat lunak yang tersedia secara komersial. Perangkat lunak ini tersembunyi di perangkat dan membuka akses ke berbagai data pribadi yang mencakup lokasi, riwayat browser, pesan teks dan percakapan media sosial. Jadi tak heran jika stalkerware bisa menjadi sarana melakukan kekerasan di suatu hubungan.

Pendapat para Mitra Organisasi

Berbagai organisasi yang menjadi mitra dalam penyelenggaraan penelitian ini pun menolak adanya penguntitan dengan stalkerware. Salah satu mitra tersebut adalah Wesnet yang merupakan organisasi payung nasional Australia untuk layanan Kekerasan dalam rumah tangga. Karen Bentley, CEO Wesnet menganjurkan agar korban penguntitan menghubungi oraganisasi KDRT untuk mendapat saran dan dukungan.

“Tidak ada yang membenarkan segala bentuk tindakan untuk melakukan kontrol atas pasangan sehubungan dengan dugaan perselingkuhan. Kampanye preventif yang menangani masalah kontrol koersif, kecemburuan, dan perselingkuhan akan menjadi alat yang berharga untuk melawan sikap ini,” ucap Berta Vall Castelló, Research & Development Manager, European Network for the Work with Perpetrators of Domestic Violence (WWP EN).

Inisiatif Kaspersky dalam meninkatkan pemahaman mengenai privasi dan penggunaan perangkat penguntit dalam hubungan pasangan in pun disambut baik NNEDV. National Network to End Domestic Violence (NNEDV) berharap informasi tersebut dapat meningkatkan keamanan dan perlindungan privasi bagi para penyintas.

Baca juga: Tips Amankan Informasi Pribadi di Semua Platform

Kaspersky juga menganalisis statistik yang mengungkap jumlah penggunanya yang mengalami dampak stalkerware selama 10 bulan pertama tahun 2021. Ternyata hampir 28.000 pengguna seluler mengalami ancaman tersebut, bahkan di Eropa terdapat lebih dari 3.100 dan di Amerika Utara lebih dari 2.300 pengguna. Tiga negara teratas dengan jumlah pengguna yang menghadapi ancaman stalkerware adalah Rusia, Brasil dan Amerika Serikat. Indonesia sendiri menempati posisi ke-18 dengan 305 pengguna yang menghadapi stalkerware.

Tips Kaspersky Menghindari Stalkerware

Bagi pengguna yang curiga sudah terpengaruh stalkerware, beriut ini adalah beberapa tips dari Kaspersky untuk mengantisipasinya.

  • Jangan buru-buru menghapus stalkerware jika menemukannya pada perangkat, karena pelaku mungkin dapat menyadarinya. Sangat penting untuk mempertimbangkan bahwa pelaku mungkin merupakan risiko keamanan potensial. Dalam beberapa kasus, orang tersebut dapat meningkatkan perilaku kasar mereka sebagai reaksi yang diberikan.
  • Dapatkan bantuan dan perencanaan keselamatan dengan menghubungi otoritas lokal dan organisasi layanan yang mendukung korban kekerasan dalam rumah tangga. Daftar organisasi terkait untuk beberapa negara dapat dilihat di www.stopstalkerware.org
  • Tonton video mengenai stalkerware dan cara berlindung dari stalkware tersebut di beranda www.stopstalkerware.org. Baca juga halaman khusus bagi para penyintas mengenai deteksi, penghapusan, dan pencegahan stalkerware.
  • Gunakan perlindungan keamanan siber yang telah terbukti, seperti Kaspersky Internet Security for Android untuk memeriksa perangkat. Perlindungan keamanan siber tersebut dapat mengetahui apakah stalkerware telah diinstal di perangkat. Namun, ini hanya boleh dilakukan setelah potensi risiko terhadap penyintas dievaluasi karena pelaku mungkin mengetahui penggunaan solusi keamanan siber.

Baca juga: Kaspersky Beri Tips Menghindari Stalkerware

Demikianlah beberapa tips yang diberikan Kaspersky agar tak menjadi korban stalkerware.

Share:

Artikel Terkini