Pemerintah Provinsi DKI dan WIR Group Berkolaborasi Kembangkan Metaverse Jakarta

Teknogav.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memiliki komitmen untuk menyediakan pelayanan public excellent melalui transformasi digital. Salah satu upaya untuk mewujudkan upaya tersebut adalah dengan hadir di platform metaverse. Upaya ini pun sesuai visi Jakarta sebagai kota maju yang dapat disejajarkan dengan berbagai kota besar di dunia. Langkah awal upaya tersebut dilakukan Pemprov DKI dengan mengembangkan platform metaverse melalui kerjasama dengan PT WIR Asia Tbk (WIR Group).

WIR Group merupakan perusahaan teknologi berbasis augmented reality (AR), virtual reality (VR) dan artificial intelligence (AI). Kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dan WIR Group dituangkan dalam nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU). Penandatanganan dilakukan Yudhistira Nugraha, S.T., M.ICT(Adv)., D.Phil. yang menjabat Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta dan Michel Budi Wirjatmo, Direktur Utama WIR Group Tbk. Prosesi penandatanganan MoU tersebut berlokasi di Balai Kota Jakarta pada Kamis, 28 April 2022.

“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen melakukan pengembangan di berbagai sektor layanan publik melalui transformasi digital, termasuk menghadirkan realitas virtual metaverse. Kami siap mengadopsi teknologi metaverse untuk mewujudkan visi Jakarta sebagai kota maju, lestari dan berbudaya. Kota ini memiliki warga yang terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua,” ucap Yudhistira.

Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta

Kolaborasi dengan WIR Group dinilai Pemprov DKI akan memberikan peluang untuk mengembangkan layanan publik di Jakarta. Pemprov Jakarta bisa mendalami berbagai potensi dan peluang dalam pengembangan layanan yang sebelumnya tak terbayangkan dengan mengadopsi teknologi digital metaverse. Yudistira meyakini bahwa pengembangan teknologi digital metaverse dapat mendukung terwujudnya pelayanan publik kelas dunia. Upaya ini dapat mengatasi permasalahan kota dan warga secara efektif sambil memberikan pengalaman unik bagi masyarakat.

Kerja sama strategis dengan WIR Group merupakan bagian dari serangkaian transformasi digital Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan layanan bagi masyarakat. Layanan tersebut dilakukan dengan mengembangkan layanan publik berbasis IT setelah mengembangkan Jakarta Smart City. Kolaborasi Pemprov DKI dan WIR Group dilakukan untuk menyediakan kenyamanan dan kemudahan mengakses dan mendapatkan layanan bagi masyarakat Jakarta.

Menurut Yudhistira, WIR Group memiliki rekam jejak dalam mengembangkan teknologi AR/VR dan AI yang sudah diakui di beberapa negara. Pengembangan platform metaverse pun dilakukan WIR Group dengan mengacu nilai-nilai luhur bangsa, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu, pengembangan tersebut pun selaras dengan visi Pemprov DKI Jakarta.

Bagi WIR Group, kolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta menegaskan komitmen mereka dalam mengembangkan platform metaverse untuk kota-kota besar di Indonesia. Pengembangan platform metaverse Jakarta akan dilaksanakan sesuai tata kelola yang kredibel dan sesuai nilai-nilai, kearifan lokal dan budaya bangsa. Upaya tersebut layaknya yang dilakukan WIR Group dalam mengembangkan Kota Makassar dan Bali. Kolaborasi WIR Group dengan Pemprov DKI Jakarta mendukung pengembangan ekosistem untuk mendukung platform metaverse lebih besar.

“Pembangunan Metaverse di Indonesia secara keseluruhan memang membutuhkan waktu cukup lama dan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2024. Hal ini mengingat pengembangannya memiliki kompleksitas yang tinggi,” ucap Michel Budi Wirjatmo.

WIR Group mendukung upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mengembangkan layanan di platform metaverse. Dukungan ini dilakukan dengan membantu melakukan navigasi cara berinteraksi di dunia metaverse. Upaya tersebut membutuhkan cara-cara khusus yang harus memperhatikan peraturan dan regulasi yang berlaku.

“Dalam mengembangkan teknologi, kami juga selalu berpikir dan bertindak mengacu kepada filosofi dan nilai-nilai luhur bangsa. Tentunya, kami juga melibatkan pihak-pihak yang memahami konsep budaya dan kearifan lokal dari masing-masing daerah, seperti pakar dan akademisi,” tutup Michel.