PINTAR Integrasikan Kursus, Kuliah dan Korporasi dalam Satu Platform PINTAR Integrasikan Kursus, Kuliah dan Korporasi dalam Satu Platform ~ Teknogav.com

PINTAR Integrasikan Kursus, Kuliah dan Korporasi dalam Satu Platform

Kiri ke kanan: Matthew Sinder, Chief Business Officer PINTAR;  Grace Gunawan, Head of Learning PINTAR; Ray Pulungan, Chief Executive Officer PINTAR  dan Maria Harfanti

Teknogav.com – PT Pintar Pemenang Asia meluncurkan platform PINTAR yang mendukung pendidikan dan pengembangan diri untuk memberdayakan angkatan kerja Indonesia. Sebelumnya PT Pintar Pemenang Asia dikenal dengan PT Haruka Evolusi Digital Utama dan brand Pintaria. Platform PINTAR dapat digunakan oleh semua usia untuk mengatasi kesenjangan antara permintaan dan ketersediaan dalam pasar tenaga kerja. PINTAR berusaha mengatasi kesenjangan tersebut dengan mengintegrasikan Kursus, Kuliah dan Korporasi dalam satu platform.

Solusi yang ditawarkan PINTAR akan memenuhi tuntutan dunia pendidikan untuk selalu relevan seiring pesatnya perkembangan dunia industri. PINTAR tak hanya menawarkan pendidikan formal, tetapi juga pendidikan yang dinamis dan peka terhadap perubahan zaman. Sejak didirikan tahun 2014, berbagai universitas dalam negeri, perusahaan dan lembaga negara telah bekerja sama dengan PINTAR. Pada tahun 2020, PINTAR pun mulai menjadi mitra program Prakerja. Kini lebih dari satu juta pengguna memanfaatkan PINTAR untuk mengakses kursus singkat, pendidikan tinggi, dan program Prakerja.

Baca juga:  Terampil Sediakan Modul Pelatihan Bersertifikat dengan Trainer Terkemuka

Grace Gunawan, Head of Learning PINTAR

“Pendidikan ini sesuatu yang tidak mengenal ruang dan waktu. Ini yang kami perjuangkan di PINTAR. PINTAR hadir untuk memberikan kesempatan yang setara bagi setiap pembelajar di usia produktif. Kami di PINTAR ingin memberdayakan angkatan kerja lewat akses pendidikan tanpa kenal usia. PINTAR, learning for life,” ucap Grace Gunawan, Head of Learning PINTAR.

PINTAR memiliki misi untuk membuka akses pada pendidikan berkualitas di era digital. Misi ini merupakan bagian dari proses pembangunan ekonomi yang inklusif, berdaya saing tinggi dan berkelanjutan. Ray Pulungan, CEO PINTAR mempertegas misi PINTAR dalam acara soft launching PINTAR yang digelar pada Selasa, 17 Mei 2022.

 


“Kami yakin bahwa pendidikan yang relevan terhadap kebutuhan industri tidak hanya berpotensi membuka peluang bagi pembelajar, tetapi juga bagi keluarganya, komunitasnya, serta organisasi di mana dia menyumbangkan waktu, pikiran, dan tenaganya,” ucap Ray.

Baca juga: Tips Memilih Kursus Online Bahasa Inggris

Empowering Indonesia’s Workforce through Upskilling

Diskusi ‘Empowering Indonesia’s Workforce through Upskilling’ digelar secara online setelah acara soft launching PINTAR. Shinta Kamdani, CEO Sintesa yang juga menjabat Chair of B20 Indonesia 2022 dan Wakil Ketua Kadin Indonesia menjadi pembica utama. Selain itu hadir juga para pembicara tamu, mereka adalah sebagai berikut:

  • Shankar Prasad, Incoming Dean for School of Professional Studies
  • Imelda Harsono, Vice President Samator Group

Jalannya diskusi tersebut dimodersai oleh Maria Harfanti yang merupakan presenter berita dan pendiri Yayasan Bangun Sekolah. Pada diskusi tersebut, Shinta Kamdani memaparkan masalah ketidaksesuaian antara ketersediaan dan permintaan tenaga kerja di Indonesia.

“Menurut penelitian LIPI, 4,6% tenaga kerja Indonesia undereducated, 27,9% tenaga kerja overeducated, dan 68,4% mengalami field of study mismatch. Berbagai mismatch ini menimbulkan konsekuensi berupa kesenjangan keterampilan, rendahnya kepuasan kerja, tingginya angka pengangguran, sampai kesenjangan gaji atau upah,” ucap Shinta Kamdani.

Masalah yang dipaparkan oleh Shinga Kamdani tersebut dapat diatasi oleh solusi yang ditawarkan PINTAR. Solusi tersebut dilakukan PINTAR dengan menjembatani kesenjangan kecakapan di dunia kerja melalui kolaborasi dengan berbagai institusi.

Baca juga: Program Pelatihan Cakap Teacher Academy Siap Asah Kompetensi Pengajar

Shankar Prasad, Incoming Dean for School of Professional Studies

“Sangat penting bagi institusi pendidikan tradisional seperti univeritas untuk berkolaborasi dengan edutech seperti PINTAR. Sebab, mereka mampu menciptakan konten-konten yang lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Selain itu, mereka juga mampu menjangkau lebih banyak pembelajar dibanding institusi pendidikan tradisional,” ucap Shankar Prasad.

Hal senada pun disampaikan oleh Imelda Harsono, menurutnya saat ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi dalam keterampilan karyawan. Kemajuan teknologi memungkinkan mempelajari segala hal, platform pembelajaran pun bisa diakses dengan mudah. “Keberadaan platform-platform ini membuat para pekerja bisa terus mengembangkan diri dengan tidak terhambat oleh pendidikan formal,” ucap Imelda Harsono.

Matthew Sinder, Chief Business Officer PINTAR

“Korporasi melihat pelatihan karyawan sebagai investasi. Ini adalah solusi yang menguntungkan bagi semua pihak. Bagi tenaga kerja, mereka akan jadi lebih produktif. Bagi perusahaan, retention meningkat. Di Indonesia, pemerintah sudah fokus pada investasi sumber daya manusia, contohnya lewat program Prakerja. Di sini ada beberapa perusahaan yang cukup progresif seperti Samator yang lebih mementingkan kecakapan daripada tingkat pendidikan,” ucap Matthew Sinder, Chief Business Officer PINTAR.

Share:

Artikel Terkini