Bangun SDM Berdaya Saing Global, Sampoerna University Tawarkan Kurikulum Unik Bangun SDM Berdaya Saing Global, Sampoerna University Tawarkan Kurikulum Unik ~ Teknogav.com

Bangun SDM Berdaya Saing Global, Sampoerna University Tawarkan Kurikulum Unik


Teknogav.com – Sampoerna University merupakan universitas di Indonesia yang menggunakan kurikulum unik demi membangun generasi muda yang berdaya saing global. Kurikulum tersebut selaras dengan kurikulum yang ada di Amerika Serikat sehingga memenuhi standar nasional dan internasional. Kolaborasi dengan University of Arizona dilakukan Sampoerna University untuk memberikan kesempatan para mahasiswa-mahasiswi untuk melakukan transfer kredit ke Amerika. Mereka dapat melakukan hal tersebut tanpa harus meninggalkan Indonesia.

Data U.S. Bureau of Labor menunjukkan bahwa Amerika menempati urutan pertama negara dengan sistem pendidikan dan kurikulum terbaik. Berdasarkan The World University Rangkings 2023, diungkapkan juga bahwa 7 dari 10 universitas terbaik dunia ada di Amerika. Data-data tersebut tentunya membuktikan relevansi sistem pendidikan dan kurikulum yang ada di Amerika dengan kebutuhan industri saat ini dan mendatang.

Baca juga: Dukung Karir Cemerlang, Sampoerna University Gelar Bright Future Festival 2021

Dr. Wahdi Yudhi, Rektor Sampoerna University.

“Sampoerna University merupakan satu-satunya universitas di Indonesia yang menawarkan kurikulum berstandarkan pendidikan di Amerika. Dengan standar nasional dan internasional, Sampoerna University berkomitmen untuk selalu memberikan kontribusi substantif kepada masyarakat Indonesia melalui pendidikan. Hal ini selaras dengan misi kami untuk mendorong akselerasi  pengembangan pemimpin masa depan Indonesia yang siap berkompetisi di kancah global,” ucap Dr. Wahdi Yudhi, Rektor Sampoerna University.

Manfaat kurikulum internasional juga dirasakan Andhika Sudarman yang mengenyam pendidikan di Harvard Law School.  Andhika berhasil meraih penghargaan khusus dari Dekan Universitas Harvard pada tahun 2020. Selain itu, Andhika juga menyampaikan pidato kelulusan di kampus tersebut. Menurut Andhika, sebenarnya kepintaran orang hampir mirip satu sama lain, hal yang membedakan adalah lingkungan yang membentuk. 

Baca juga: TEDˣSampoerna University “Perseverance”: Bahas Pentingnya Kesejahteraan Mental

Bagi Andhika, kelemahan pendidikan di Indonesia adalah fokus pada hafalan. Padahal hal yang penting alah berpikir secara mendalam, bukan melihat ke masa lalu dan berhenti sampai di situ. Sementara itu sistem pembelajaran di Amerika menyediakan banyak test case. Peserta didik akan dihadapkan pada situasi untuk mengambil tindakan, tidak ada jawaban yang absolut tetapi bersifat kualitatif dan harus didiskusikan.

“Kurikulum Indonesia tentunya merupakan bekal bagi saya, tetapi kurikulum internasional mendorong saya untuk menerapkan sekaligus memperdalam perspektif global saya. Sekarang adalah era di mana kita sulit kalau terus berdiri di tempat yang sama, karena yang lain terus bergerak maju. Belajar di luar negeri memberikan saya kesempatan tersebut. Memperluas network secara global, mempelajari perspektif mereka, cara belajarnya juga beda, dengan pemahaman yang lebih intensif. Semuanya makin membuat saya sadar bahwa penting untuk tidak stay di zona nyaman saja,” ucap Andhika.

Kini Andhika telah kembali ke Indonesia dan membangun usaha pengembangan diri dan menjabat sebagai CEO Deall Jobs dan Sejuta Cita. Usaha tersebut dibangunnya agar dapat memberi kesempatan bagi generasi muda untuk mendapatkan pendidikan terbaik. Harapannya mereka dapat berpikir kritis dan menggunakan rasionalisasi dalam mengatasi masalah.

Andhika Sudarman, Founder dan CEO Deall Jobs dan Sejuta Cita; dan Farrah Mahdaly, Student & Alumni Affairs Sampoerna University

Tantangan Indonesia dan Kontribusi Sampoerna University

Saat ini Indonesia masih memiliki tantangan besar yang berkenaan dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menyambut Indonesia Emas 2045. Data World Bank tahun 2020 menunjukkan bahwa Indeks Sumber Daya Manusia Indonesia masih berada di peringkat 87 dari 174 negara. Nilai Human Capital Index (HCI) Indonesia adalah 0,54 yang masih teringgal jika dibandingkan beberapa negara lain di Asia Tenggara.

Baca juga: Sampoerna University Gelar “Bright Future Festival” Bagi Anak Muda Indonesia

Sampoerna University menjadikan data tersebut untuk memotivasi agar dapat meningkatkan kualitas SDM Indonesia.  Sebagai institusi pendidikan, Sampoerna University berkomitmen untuk berkontribusi mencetak generasi masa depan Indonesia yang berdaya saing global. Sistem pembelajaran khas Amerika yang diterapkan Sampoerna University berlangsung dua arah, serta menggunakan project dan case study.

Kurikulum Amerika memadukan pengetahuan umum dan interdisiplin yang melandasi semua jurusan. Fokus kurikulum tersebut untuk membangun kompetensi mahasiswa yagn tangguh di era sosial, etika dan komunikasi. Kompetensi ini khususnya dalam bahasa Inggris, berpikir kritis, problem solving, dan penguatan dasar matematika, sains, literasi informasi dan teknologi.

“Kami juga mempersiapkan lulusan dengan karakter moral tangguh dan siap untuk profesi masa depan yang menuntut keterampilan kompetitif, serta mampu bersaing di ranah nasional maupun internasional. Penerapan kurikulum internasional meningkatkan percaya diri peserta didik Sampoerna University dalam bersaing di berbagai industri. Ini karena mereka memiliki pengetahuan, keterampilan dan kredensial berstandar internasional. Pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata yang ditawarkan Sampoerna University pun menjadi bekal kesiapan lulusan agar lebih matang menghadapi persaingan global,” ucap Farrah Mahdaly, Student & Alumni Affairs Sampoerna University.

Share:

Artikel Terkini