DANA Bahas Kiprah Fintech bagi Perekonomian di World Economic Forum DANA Bahas Kiprah Fintech bagi Perekonomian di World Economic Forum ~ Teknogav.com

DANA Bahas Kiprah Fintech bagi Perekonomian di World Economic Forum

Teknogav.com – World Economic Forum ke-54 digelar di Davos, Swiss mulai 15 Januari 2024 sampai 19 Januari 2024. Salah satu agenda pertemuan tahuan tersebut adalah perilisan laporan penelitian ‘The Future of Global fintech: Towards Resilient and Inclusive Growth’. Penelitian ini menekankan kekuatan dan ketahanan industri teknologi finansial (fintech) dalam memberikan layanan keuangan bagi masyarakat dan pelaku usaha. Temuan dalam penelitian tersebut selaras dengan pertumbuhan DANA yang positif dalam melayani masyarakat dan pelaku usaha. Layanan DANA mendukung mereka dalam mengakses pembayaran dan layanan keuangan yang inklusif.

Penelitian dilakukan melalui survei global di enam kawasan terhadap lebih dari 200 perusahaan fintech. Kawasan-kawasan tersebut adalah Asia Pasifi, Amerika Latin dan Karibia, Timur Tengah dan Afrika Utara, Amerika Serikat dan Kanada, Sub Sahara. Pengembangan penelitian dilakukan bekerja sama dengan Cambridge Centre for Alternative Finance (CCAF) di University of Cambridge Judge Business School. Pada penelitian tersebut, ada lima kategori industri fintech yang dilibatkan untuk menggambarkan eskosistem fintech yang berkembang pesat, yaitu sebagai berikut:

  1. Pinjaman digital
  2. Peningkatan modal digital
  3. Pembayaran digital
  4. Perbankan dan tabungan digital
  5. Insurtech atau asuransi digital

Baca juga: DANA Ikut Serta dalam World Economic Forum Unicorn Community 2024 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri fintech masih menguat dengan rata-rata pertumbuhan di atas 50% di seluruh industri vertikal dan kawasan. Vince Iswara, CEO dan co-founder DANA Indonesia merupakan salah satu panelis yang membahas hasil penelitian dari perspektif fintech di Asia. Pembahasan tersebut dilakukan pada konferensi pers ‘The Future of Global fintech: Towards Resilient and Inclusive Growt’ di Davos, Swiss. Narasumber lain yang turut hadir dalam konferensi tersebut adalah sebagai berikut:

  • Bryan Zheng Zhang (Executive Director and Co-Founder, Cambridge Centre for Alternative Finance, Cambridge Judge Business School, University of Cambridge, United Kingdom)
  • Drew Propson (Head, Technology and Innovation in Financial Services, World Economic Forum)
  • John Rwangombwa (Governor of the National Bank of Rwanda)

Jalannya diskusi dimoderasi oleh Naoko Tochibayashi (Japan Communications Lead, World Economic Forum).

Ada tiga agenda penting yang dibahas dalam konferensi pers tersebut, yaitu sebagai berikut:

  • Pendalaman mengenai potensi dan tantangan industri fintech
  • Identifikasi wilayah-wilayah krusial yang dapat mengoptimalkan industri fintech dengan kolaborasi antara sektor publik dan swasta
  • mendorong terciptanya kebijakan dan regulasi yang mendukung inovasi dan pertumbuhan industri fintech berkelanjutan termasuk di Indonesia.
Inisiatif penelitian ‘The Future of Global fintech’ bertujuan menginformasikan perkembangan pasar dan memfasilitasi regulasi berbasis bukti bagi publik dan swasta. Hasil penelitian dapat memberikan data dan bukti empiris mengenai fintech sesuai kebutuhan sektor-sektor tersebut. Kolaborasi dengan kelompok fintech global yang inovatif dan relevan dapat memberikan hasil penelitian berdampak yang menyoroti tren pasar global. Data penelitian bisa memberikan wawasan fintech regional dan menilai cara kegiatan fintech berdampak bagi konsumen, UKM dan inklusi keuangan.

Peran Fintech sebagai Solusi Keuangan Modern

Industri fintech berpartisipasi aktif dalam memperluas produk dan layanan keuangan untuk segmen masyarakat yang belum dijangkau oleh layanan keuangan. Hal ini merupakan salah satu sorotan dalam hasil penelitian. Segmen masyarakat yang belum dijangkau layanan keuangan merupakan bagian integral dari basis pelanggan dan total nilai transaksi fintech. Biasanya segmen ini menjadi sasaran dari industri fintech di negara-negara berkembang. Namun, basis konsumen di segmen ini juga cukup besar dimiliki industri fintech di negara maju. 

Hasil penelitian tersebut sesuai komitmen DANA yang fokus dalam menghadirkan sistem pembayaran dan layanan keuangan yang inklusif bagi seluruh masyarakat. Layanan yang disediakan DANA dapat digunakan oleh individu dan pelaku usaha yang belum memiliki rekening bank.

Fintech telah banyak mengubah perilaku masyarakat, termasuk di Indonesia. Penggunaan uang tunai dan kartu (debit dan kredit) sudah banyak dikenal masyarakat Indonesia sebagai instrumen pembayaran. Setelah masuknya teknologi finansial, masyarakat mulai merasakan berbagai kemudahan mulai dari aspek kenyamanan bertransaksi digital hingga mengatur pengeluaran harian mereka. Kemudahan yang sama juga dirasakan pelaku usaha, yang mulai masuk ke ekosistem ekonomi digital. UMKM dapat memantau pengeluaran dan pemasukan yang sebelumnya lebih susah dilakukan saat menggunakan uang tunai. fintech memungkinkan mereka mengatur keuangan mereka dalam waktu yang singkat,” ucap Vince.

Vince mengungkapkan bahwa pemanfaatan fintech bagi individu dan pelaku usaha terus mengalami pertumbuhan yang positif. Pemanfaatan fintech bahkan terbukti dapat bertahan dan tumbuh kuat di masa yang penuh ketidakpastian seperti pandemi. Jika dibandingkan dengan tahun 2022, pertumbuhan DANA meningkat lebih dari 100%. Seiring dengan pertumbuhan tersebut, jumlah UMKM mitra DANA Bisnis juga bertambah lebih dari 30%. Salah satu pemenang program SisBerdaya, yaitu Dituta, bahkan mengalami pertumbuhan 900% dengan omzet sampai Rp90 juta per bulan. Sebelum mengikuti program, omzet Dituta sekitar Rp10 juta per bulan.

Baca juga: Juara Program SisBerdaya DANA Indonesia Berbagi Kisah Sukses di Voyage Conference

Penjualan produk secara omni channel bisa menjangkau lebih banyak pelanggan. Sementara itu, dari sisi pengguna pembayaran digital, mereka pun lebih mudah bertransaksi dengan lebih banyak pilihan. Mereka mendapat kesempatan untuk bertransaksi dengan lebih banyak merchant

Kehadiran fintech memberikan berbagai manfaat bagi individu dan pelaku usaha. Berbagai manfaat tersebut memudahkan masyarakat mengakses berbagai produk dan layanan digital secara tak langsung. DANA juga terus mengedukasi pengguna agar mereka memahami layanan keuangan digital lebih dalam, termasuk asuransi dan investasi. Edukasi tersebut dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia agar masyarakat benar-benar memahami manfaat fintech demi kesejahteraan hidup dan usaha mereka.

Manfaat kehadiran fintech ini selaras dengan pertumbuan kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia maupun industri fintech global. Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa nilai transaksi Uang Eletronik meningkat 16,95% pada November 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai transaksi tersebut mencapai Rp41,3 triliun. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah konsumen industri fintech mengalami peningkatan rata-rata di atas 50% lintas industri secara global. Sejumlah 51% fintech yang mengikuti survei mengungkapkan bahwa faktor utama pertumbuhan tersebut adalah permintaan konsumen.

Peran Fintech Wujudkan Masyarakat Nontunai Inklusif

Kemampuan dan kebiasaan masyarakat dalam bertransaksi digital di seluruh ekosistem ekonomi digital turut memicu inovasi industri fintech. Menurut Vince, hal tersebut juga berperan dalam mempercepat inklusi keuangan. 

“Salah satu manfaat aplikasi digital dari sisi pengguna adalah interaksi langsung. Pembayaran digital memudahkan untuk konversi ke layanan digital lain seperti ke pinjaman dan asuransi. Entry barrier ke layanan tersebut lebih rendah. Mereka bisa mengembangkan akun lebih mudah dan mendapatkan pinjaman yang sehat. Ketika telah siap maka akan masuk notifikasi. fintech juga bisa menghasilkan komunitas yang besar kaerena masyarakat bisa saling mengedukasi,” ucap Vince.

Produk dan layanan terkini terus dihadirkan pemain dalam industri fintech sehingga berbagai kalangan masyarakat bisa mengakses asuransi dan investasi. Salah satu cara untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan tersebut adalah dengan menurunkan limit produk asuransi dan investasi sehingga lebih terjangkau. DANA turut menerapkan hal tersebut dalam menawarkan layanan asuransi dan investasi di skala mikro melalui produk DANA Siaga dan DANA eMAS.

Baca juga: Tawarkan Program Cashback DANA eMAS, Ini Tips Aman Investasi Emas

“Pendekatan-pendekatan tersebut memudahkan masyarakat merasakan manfaat fintech dan menjadikan instrumen ini sebagai bagian dari hidupnya. Dampak positifnya, masyarakat bisa memasuki gerbang awal menuju masyarakat nontunai yang inklusif hingga sehat finansial,” pungkas Vince. 

Para inovator, pelaku industri jasa keuangan, regulator dan lembaga pembangunan dipertemukan dalam melalui serangkaian diskusi dan lokakarya. Mereka berbagi pembelajaran, berbagi pengetahuan dan kemitraan publik-swasta yang bermakna dalam inisiatif ini.

Share:

Artikel Terkini