KlikDokter Lakukan Modernisasi Sektor Kesehatan dengan Dukungan AWS KlikDokter Lakukan Modernisasi Sektor Kesehatan dengan Dukungan AWS ~ Teknogav.com

KlikDokter Lakukan Modernisasi Sektor Kesehatan dengan Dukungan AWS

Image by kamleshverm from Pixabay

Teknogav.com - Pandemi COVID-19 memiliki andil cukup besar dalam percepatan transformasi teknologi digital. Ketika masyarakat dipaksa untuk bisa bekerja dari rumah dan anak-anak pun harus belajar secara online, demikian juga sektor kesehatan. Sibuknya rumah sakit menangani kasus COVID-19 membuat pemerintah pun mengimbau agar masyarakat melakukan konsultasi dengan dokter secara online. Langkah tersebut juga untuk menghindari risiko penularan COVID-19 di rumah sakit ataupun klinik. Salah satu layanan yang memfasilitasi digitalisasi di sektor kesehatan adalah KlikDokter.

KlikDokter tak hanya sekadar memberikan layanan konsultasi kesehatan dengan dokter bagi masyarat, tetapi juga menawarkan fasilitas untuk pengelolaan klinik. Sistem manajemen klinik yang ditawarkan KlikDokter sudah digunakan lebih dari 300 klinik di Indonesia. Berbagai solusi berbasis cloud dari Amazon Web Services (AWS) melandasi fitur-fitur yang ditawarkan oleh KlikDokter. Bayu Surya Adi Saputra, Head of Product KlikDokter memaparkan sepak terjang KlikDokter dan pengalaman penggunaan layanan cloud pada KlikDokter.

Sejarah KlikDokter

Awalnya KlikDokter dibentuk sebagai portal kesehatan, seiring dengan banyaknya portal informasi yang bermunculan di tahun 2008. Artikel-artikel yang disajikan pada portal tersebut kredibel dan tervalidasi karena ditulis oleh para dokter. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2010 KlikDokter pun diakuisisi oleh PT. Kalbe Farma Tbk (Kalbe), melalui anak perusahaannya, yaitu PT. Medika Komunika Teknologi.

Inti bisnis Kalbe adalah perusahaan farmasi, dan tidak terlalu mendalami bisnis media. Kalbe pun melihat PT. Elang Mahkota Teknologi (Emtek) memiliki pengalaman besar di media dan digital. Kemudian kedua perusahaan tersebut pun membentuk Join Venture pada tahun 2012 untuk menaungi KlikDokter. 

Bayu Surya Adi Saputra, Head of Product KlikDokter

Baca juga: Likee Live Health Klinik Siap Layani Konsultasi Kesehatan Online Gratis

Pada tahun 2019, KlikDokter pun melakukan pivot bisnis dari portal kesehatan menjadi perusahaan teknologi kesehatan. Layanan KlikDokter terdiri dari lima pilar, yaitu artikel-artikel kesehatan, telekonsultasi, e-Prescription, Offline Reservation dan e-commerce. Pilar-pilar ini memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi kesehatan dan membuat proses berobat menjadi makin praktis. Pasien tak perlu lagi harus antri lama di setiap tahap dalam proses berobat.

Layanan KlikDokter

Ketika berobat di sistem konvensional, seorang pasien harus beberapa kali mengalami antrian. Pertama adalah antrian pendaftaran, lalu antrian berkonsultasi dengan dokter, antrian menebus resep dan antrian pembayarannya sampai antrian mendapatkan obat.

Proses berobat secara konvensional mengharuskan pasien menghabiskan paling tidak setengah hari untuk mengatasi masalah kesehatannya. Bisa jadi malah hal tersebut memperparah penyaki seorang pasien. Nah, aplikasi KlikDokter menyediakan layanan terintegrasi sehingga pasien bisa mendapatkan layanan tanpa menyita banyak waktu.

Baca juga: Layanan Kesehatan YesDok Kini Bisa Diakses Melalui Aplikasi DANA

Seorang pasien dapat berkonsultasi secara online menggunakan aplikasi KlikDokter. Setelah konsultasi selesai, jika dokter perlu memberi resep obat, maka obat tersebut bisa ditebus langsung di apotek yang bekerja sama. Apotek akan menerima resep, lalu memproses obat dan mengirim obat tersebut langsung ke pasien melalui jasa logistik.

Jika seorang pasien merasa penyakitnya sulit didiagnosa secara online, maka bisa juga menggunakan fitur Offline Reservation. Fitur ini berfungsi untuk membuat jadwal berkonsultasi dengan dokter secara offline sesuai dokter dan klinik yang dipilih. Pasien pun tinggal datang ke klinik atau rumah sakit sesuai jadwal.

KlikDokter juga memiliki fitur e-commerce yang memudahkan berbelanja produk-produk laboratorium seperti alat tes PCR antigen, vitamin dan suplemen. Pengelolaan e-commerce tersebut bekerja sama dengan salah satu anak perusahaan Kalbe. Pengguna aplikasi dapat melakukan order yang kemudian akan dikirim ke mitra. Mitra tersebut akan memproses pembayaran dan pengirimannya.

Saat ini fitur yang paling banyak digunakan pada aplikasi KlikDokter adalah informasi kesehatan yang mencakup artikel-artikel dari para dokter. Kemudian disusul dengan fitur telekonsultasi dengan para dokter-dokter internal. Dan di posisi favorit ketiga adalah Offline Reservation.

Penggunaan Solusi Cloud dari AWS pada KlikDokter

KlikDokter telah menggunakan AWS sejak tahun 2018, sehingga ketika pandemi melanda dan terjadi kenaikan trafik, proses layanan tetap lancar. Dukungan solusi AWS beserta tim teknisinya memungkinkan skalabilitas yang berjalan mulus. 

Baca juga: Bayar Konsultasi Kesehatan di ALODOKTER Pakai ShopeePay, Cashback 30%

Sistem Manajemen Klinik KlikDokter

"Penyedia layanan kesehatan seperti klinik pun bisa memanfaatkan Sistem Manajemen Klinik dari KlikDokter yang berlandaskan AWS. Seorang admin maupun dokter bisa mengelola klinik dari mana saja karena semua dapat terlhat berbasis web. Layanan ini awalnya hanya untuk memudahkan melihat jika ada orang membuat jadwal menggunakan Offline Reservation. Kini sudah banyak fitur-fitur tambahan seperti e-medical report dan simple invoicing & financial," ucap Bayu.

Baca juga: Pulse by Prudential, Kelola Kesehatan Menyeluruh Berbasis AI

Fitur e-medical report memudahkan untuk melihat riwayat kesehatan pasien, sehingga juga bisa mengantisipasi jika ada alergi obat tertentu. Sementara itu simple invoicing & financial memudahkan pengelola klinik mengetahui jumlah pasien yang datang dan jumlah pemasukan. KlikDokter akan terus menambah fitur-fitur yang memungkinkan untuk diintegrasikan demi mendukung klinik.

Solusi AWS yang digunakan KlikDokter mencakup AWS Managed Services, Amazon EC2 dan Elastic Load Balancing. Tim AWS pun memberikan saran dan panduan training dalam pengimplementasian dan penggunaan solusi mereka. Sejak KlikDokter menggunakan AWS, infrastruktur lebih andal dan hampir tidak pernah mengalami down.

Baca juga: Prixa, Layanan Diagnosa Gejala Penyakit Secara Online

Saat ini KlikDokter belum menerapkan layanan berbasis kecerdasan buatan (AI) dan machine learning (ML). Kendati demikian tidak menutup kemungkinan jika nantinya akan menerapkan hal tersebut. Saat ini diagnosa dilakukan langsung oleh dokter karena regulasi di Indonesia memang belum memperbolehkan diagnosa berbasis AI.

Share:

Artikel Terkini