Teknogav.com - Covid-19 yang melanda mengharuskan bisnis di Asia, termasuk Indonesia beradaptasi dengan capat. Kini dalam menghadapi new normal pun dibutuhkan penyesuaian agar karyawan tetap dapat bekerja dengan baik dan lancar. Kebutuhan untuk melakukan physical distancing demi mencegah penularan Covid-19 menuntut ruang kerja digital yang aman untuk bekerja dari mana pun. VMware kembali menegaskan komitmen untuk mendukung bisnis yang berkesinambungan dengan serangkaian solusi untuk mempercepat transformasi digital.
“Dampak Covid-19 dirasakan oleh ratusan negara dan miliaran penduduk di dunia yang akhirnya menimbulkan tantangan yang menjadi realitas baru. VMware berusaha mengatasi tantangan-tantangan yang ada demi mendukung organisasi menghadapi era new normal. Fokus utama VMware adalah membantu karyawan, pelanggan, mitra dan komunitas,” ucap Sanjay Deshmukh, Vice President & Managing Director, South East Asia and Korea at VMware.
Sanjay Deshmukh, Vice President & Managing Director, South East Asia and Korea at VMware |
Portofolio VMware dapat menjawab tuntutan yang makin mengandalkan berbagai aplikasi, mengandalkan perangkat digital, berbasis cloud dan network-driven. Selain itu tentu saja semua layanan yang disediakan ini memiliki kemampuan membangun keamanan mandiri. Solusi-solusi yang disediakan VMware adalah sebagai berikut:
- App Modernization Tanzu
- Multi-cloud VMware Cloud
- Workspace One yang menghadirkan ruang kerja digital
- Carbon Black Cloud yang menyediakan keamanan intrinsik
- Virtual Cloud Network NSX
App Modernization Tanzu
Pemberdayaan lingkungan cloud dapat dioptimalkan dengan melakukan modernisasi aplikasi untuk menghadirkan software terbaik secara lebih cepat dan aman. VMware Tanzu mendukung perusahaan untuk menghadirkan software dengan lebih cepat. Rangkaian produk dan layanan ini dapat digunakan untuk menerapkan otomatisasi pada lifecycle aplikasi modern dan operasional Kubernetes lintas cloud. Solusi ini menghadirkan operasional cloud yang makin optimal dan terpadu.
Pada Maret 2020, VMware mengumumkan perluasan portofolio VMware Tanzu untuk aplikasi-aplikasi modern dan VMware Cloud Foundation 4 dengan Tanzu. VMware Cloud Foundation 4 dengan Tanzu merupakan platform hybrid cloud yang sudah diotomatisasi. Kini solusi tersebut sudah mendukung aplikasi tradisional berbasis mesin virtual (VM) dan aplikasi berbasis kontainer. Selain itu diperkenalkan juga VMware Cloud Foundation Services menggunakan Tanzu Kubernetes Grid dan vSphere 7 terkini untuk meningkatkan produktivitas pengembang.
VMware Workspace ONE
Workspace ONE mendukung perusahaan untuk memudahkan proses penyambungan perangkat-perangkat sumber daya untuk bisa diakses dan digunakan karyawan sehingga mendukung kinerja. Pengalaman yang disajikan Workspace One dapat disesuaikan dengan kebutuhan karyawan, lalu lintas komunikasi pun lebih efektif dengan mengoptimalkan fitur notifikasi. Fitur-fitur Workspace One yang meningkatkan pengalaman karyawan dalam bekerja dapat dilihat pada tautan ini.Pada suatu perusahaan pembiayaan, VMware dapat membantu sales yang berada di luar kota untuk mengajukan pinjaman. Proses pengajuan pinjaman tak perlu lagi menggunakan berkas-berkas dalam format kertas yang dahulu biasa digunakan di perusahaan BUMN. Workspace One mengembangkan aplikasi tanpa harus melalui berkas-berkas manual tersebut dan melalui tunnel yang aman.
Sales dapat menjalankan kerja mereka menggunakan bring your own device (BYOD) dan tetap bisa memisahkan profil antara pribadi dan kerja. Kemudian persetujuan kredit pun bisa dikucurkan melalui Workspace One.
WFH dengan VMware Business Continuity Solutions
VMware membantu organisasi dalam melangsungkan keberlanjutan bisnis dan mendukung kerja jarak jauh, yang memungkinkan karyawan bekerja dari rumah (WFH). Solusi-solusi VMware untuk mendukung WFH mencakup:- VMware Workspace One dengan menyediakan ruang kerja digital pada smartphone dan desktop virtual
- VMware Carbon Black untuk mengamankan endpoints dengan visibilitas dan compliance sesuai kebutuhan dan regulasi
- VMware NSX, Advanced Load Balancer di lingkungan SD-WAN untuk mengamankan dan mengoptimalkan penyampaian aplikasi ke rumah
Stabilisasi infrastruktur WFH dapat dilakukan dengan memodernisasi aplikasi untuk operasi berbasis cloud sehingga menghasilkan model bisnis digital. Ketersediaan bisnis dapat dilakukan dengan pendistribusian kapasitas dan skalabilitas security. Produktivitas karyawan pun dapat dilakukan dengan penerapan program WFH secara remote first.
VMware Mendukung Bisnis dengan Tanggap, Adaptasi dan Akselerasi
Tahap Tanggap
Keberlangsungan bisnis dilakukan dengan langkah merespon layanan-layanan yang kritikal, operasi dan karyawan. Fokus utama dalam merespon adalah untuk memotivasi karyawan agar produktif, mempertahankan operasional bisnis dan menjaga kinerja aplikasi yang sudah ada. Langkah ini dilakukan agar tetap dapat memenuhi tututan pelanggan, mengembalikan stabilitas baik secara operasional maupun keuangan.Fokus utama pada tahap ini adalah memacu orang agar tetap bekerja secara produktif, mempertahankan operasional bisnis, menjaga reliabilitas serta performa dari aplikasi yang sudah ada, memenuhi komitmen terhadap pelanggan, dan mendapatkan stabilitas kembali, baik secara operasional maupun keuangan.
“Selama pandemi, sejumlah negara di Asia, termasuk Indonesia, Singapura dan Malaysia menerapkan PSBB di seluruh wilayah negeri. VMware pun berkesempatan membantu sektor bisnis dan pemerintah untuk menjaga kelangsungan operasional dan keberlanjutan bisnis dan layanan selama lockdown. Contohnya adalah penerapan solusi VMware di UOB yang bermarkas di Singapura,” ucap Sanjay Poonen, Chief Operating Officer, Customer Operations, VMware.
Sanjay Poonen, Chief Operating Officer, Customer Operations, VMware |
Solusi teknologi digital seperti Virtual Desktop Infrastructure, Enterprise Mobile Management, dan lain-lain mendukung tahap pertama strategi bisnis, yaitu tanggap/respon. Tahap ini menjaga kesinambungan bisnis selama pandemi melanda. Kemudian VMware dan UOB bersinergi untuk mendukung strategi digital-first di perusahaan perbankan tersebut dalam ruang kerja digital dan multi-cloud.
Dari segi keamanan, para pelanggan di kawasan regional meningkatkan investasinya sekitar dua kali lipat. Hal ini karena keamanan menjadi hal paling krusial dan sangat diprioritaskan. Penerapan WFH yang makin banyak dilakukan membuat banyak perusahaan beralih ke cloud. Serangan pun makin meluas dan menjadikan keamanan lebih krusial lagi. Tiga hal dalam pendekatan strategis VMware untuk tanggap membangun sistem keamanan intrinsik di lingkungan TI perusahaan adalah sebagai berikut.
- Data center sebagai tempat penyimpanan semua aplikasi krusian dan seluruh aset. Platform virtualisasi VMware NSX mendukung keamanan intrinsik di data center dengan dukungan teknologi dan kapabilitas yang dimiliki. Kapabilitas ini mencakup microsegmentation yang meudahkan isolasi lokasi di data center ketika timbul masalah, sehingga properti tetap terlindungi.
- End-user dan karyawan sebagian besar bekerja dengan perangkat milik pribadi, sehingga perlu diterapkan kebijakan keamanan zero-trust. Kebijakan tersebut tersedia pada solusi-solusi digital workspace VMware, sehingga karyawan dapat mudah dan aman mengakses data dari perangkat sendiri.
- Carbon Black yang memberikan solusi perlindungan keamanan siber yang canggih bagi pelanggan VMware dan memantau perilaku sistem keseluruhan secara mendalam. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi serangan-serangan keamanan tingkat tinggi sehingga cepat menanggapi segala bentuk ancaman.
Cin Cin Go, Country Manager Indonesia, VMware |
Tahap Adaptasi
Setelah kestabilan tercapai, maka dilakukan tahap adaptasi dengan melibatkan sistem, manusia dan proses pada suatu realitas baru. Investasi dialihkan pada wilayah yang mendukung upaya-upaya mendorong pemulihan pertumbuhan bisnis, penguatan operasional bisnis dan peningkatan kesinambungan perusahaan.Otomatisasi dapat diterapkan lebih luas dan investasi ditanamkan untuk membangun infrastruktur TI yang lebih gesit. Penerapan evolusi pada model layanan bagi pelanggan pun perlu dilakukan, sampai cara menggelar layanan-layanan baru ke pelanggan dan karyawan.
Pandemi Covid-19 berdampak pada perubahan besar-besaran pada perusahaan, termasuk di sistem, proses, model-model bisnis, sampai struktur tim yang terlibat. Teknologi dapat dimanfaatkan untuk mempercepat pencapaian tujuan-tujuan perusahaan dan menciptakan diferensiasi sebagai faktor utama menumbuhkan daya saing perusahaan.
“Semua perusahaan dituntut mampu berinovasi agar bisnis tetap berkelanjutan. Target bisnis yang mencakup target penjualan harus dijaga agar tak turun. Contoh lain adalah cara melayani konsumen di luar kota dengan baik tanpa melakukan perjalanan bisnis ke luar kota akibat PSBB. Perusahaan harus beradaptasi agar bisnis dapat bertahan, tumbuh dan beradaptasi dengan dinamika yang terjadi seperti sekarang,” lanjut Cin Cin Go.