Solusi-solusi Aruba Siap Hadapi 4 Tren Teknologi Jaringan Tahun 2021 Solusi-solusi Aruba Siap Hadapi 4 Tren Teknologi Jaringan Tahun 2021 ~ Teknogav.com

Solusi-solusi Aruba Siap Hadapi 4 Tren Teknologi Jaringan Tahun 2021


Teknogav.com – Divisi Teknologi Informasi (TI) suatu perusahaan tentu saja harus menentukan program sesuai tren yang ada. Apalagi pandemi COVID-19 telah mengubah cara kerja menjadi work from home (WFH) atau sistem kerja hibrid, sehingga dibutuhkan jaringan cerdas. Berbagai inisiatif harus dibuat untuk mempertahankan operasional perusahaan yang mulus dan aman. Aruba memprediksi empat tren teknologi jaringan yang dapat dipertimbangkan untuk menentukan program TI di tahun 2021.

Selama satu dekade terakhir, teknologi jaringan didominasi oleh migrasi aplikasi dan data ke cloud, sehingga mentransformasi dunia TI ke cloud. Tahun 2021 ini akan memasuki fase berikutnya, yaitu adopsi Intelligent Edge yang dibutuhkan untuk memberlakukan sistem bekerja jarak jauh sepenuhnya. Empat tren prediksi Aruba dalam teknologi jaringan menjadikan teknologi Intelligent Edge makin penting bagi perusahaan.

Baca juga: MediaTek i350, Platform Edge AI dengan DSP untuk Perangkat AIoT

Robert Suryakusuma, Country Manager Indonesia, Aruba, Perusahaan Hewlett-Packard

“Banyak perusahaan awalnya mengira membuka usaha harus membuka kantor, demikian juga store yang membutuhkan tempat agar orang bisa mencoba langsung. Ketika tahun 2020 pemerintah membuat kebijakan PSBB untuk mengatasi pandemi, banyak yang tak siap. Tanpa disadari market berubah. bekerja atau jualan tak perlu ada store. Banyak transaksi terjadi secara online, di Instagram, Tokopedia, Bukalapak dan lain, lain, market tren pun terjadi di tahun 2021. Dahulu pun belajar harus ada sekolah agar anak-anak bisa bergaul, namun di tahun 2020, sekolah tutup dan beralih ke online.  Berdasarkan riset Gartner, makin banyak orang terhubung dan data makin banyak dihasilkan, dan akan ada Intelligent Edge,” ucap Robert Suryakusuma, Country Manager Indonesia, Aruba, Perusahaan Hewlett-Packard. 

Baca juga: AWS Prediksi 8 Cara Teknologi Terus Mengubah Kehidupan Manusia

Laporan perusahaan penelitian Gartner memprediksi bahwa 75% data dihasilkan dan diproses di edge pada tahun 2025. Sementara itu IDC memprediksikan bahwa 55 miliar perangkat akan terhubung di seluruh dunia. Edge adalah perangkat yang terhubung ke internet, di luar data center tradisional dan cloud.  Pada tahun 2020, 70% pemimpin TI di Asia Pasifik sudah aktif memakai teknologi Edge untuk menghasilkan bisnis-bisnis baru. Sementara 6% lagi berencana melaksanakannya di tahun 2021.

Perusahaan-perusahaan yang ingin mengelola infrastruktur TI akan menjadikan Intelligent Edge sebagai fokus utama. Ini dilakukan untuk mendukung kegiatan bekerja dari rumah, kembali ke kantor dengan aman, dan mendukung berbagai inisiatif demi kelangsungan bisnis. Adopsi Intelligent Edge makin penting berdasarkan empat tren utama prediksi Aruba yang terjadi  pada 2021 berikut ini.

1.    Sistem kerja hibrid akan terus berlangsung

Sistem kerja hibrid adalah penerapan kerja yang bisa dari rumah maupun kantor, bekerja pun harus tetap berlangsung sesuai ekspektasi perusahaan. Pada awal pandemi, pemerintah menetapkan PSBB, semua pun bekerja dari rumah yang merupakan fase pertama. Ketika pemerintah sudah merasa bisa mengendalikan pandemi, maka 50% dapat bekerja ke kantor, maka pekerja sudah bisa kembali ke kantor. Tetapi ternyata terjadi peningkatan kasus positif COVID-19, maka dilakukanlah sistem kerja hibrid.

Diperkirakan sampai akhir tahun 2021, tak sepenuhnya orang kembali bekerja di kantor. Sebagian besar akan tetap menerapkan kerja jarak jauh setelah pandemi.

Penerapan kerja jarak jauh telah bergeser menjadi kerja hibrid di masa depan. Para CEO dan dewan direksinya telah belajar dari pandemi bahwa karyawan tetap harus bekerja dan pelanggan harus tetap didukung. Cara mewujudkannya adalah dengan membuat jaringan, keamanan dan program TI keseluruhan yang lebih fleksibel dan dinamis. TI didesak untuk mengedepankan transformasi digital dan merencanakan percepatan transisi seiring para pekerja telah beradap tasi dengan kenormalan baru.

2.    Keamanan mesti dilihat secara dinamis dari endpoint, ke edge ke cloud.

Cara pandang mengenai keamanan dan penerapannya menjadi bagian penting dalam arsitektur jaringan. Hal ini seiring dengan makin sempurnanya cloud dan pertumbuhan jaringan edge dengan berbagai jenis endpoint yang juga dipercepat lonjakan IoT. Keamanan tak hanya sekadar komponen yang disematkan pada lingkungan TI.

Baca juga: Gambaran Keamanan Siber Tahun 2021 Prediksi Palo Alto Networks

“Keamanan harus diperhatikan karena merupakan jantung dari jaringan, demi menekankan hal ini, Aruba memiliki konsep zero trust concept. Konsep teknologi zero trust ini adalah tak mempercayai pada network yang ada, baik wireless maupun wired,” lanjut Robert.

solusi Aruba untuk pekerja jarak jauh

Selain itu Aruba juga memberi solusi clear pass yang memastikan gadget yang terhubung itu bersih atau tak disisipi virus. Jika terjadi masalah, maka perusahaan tidak mematikan jaringan tetapi memisahkan jaringan tersebut.

Para pemimpin TI menuntut pendekatan keamanan yang terhubung seiring dengan kebangkitan kerja jarak jauh dan lingkungan kerja hibrid. Pada prinsip desain jaringan di masa lalu, biasanya dimulai dengan policy lalu perancangan topologi jaringan. Topologi jaringan dirancang untuk memenuhi policy, sehingga topologi jaringan dan policy sangat berkaitan erat. Kini solusi jaringan memungkinkan pemrograman policy setiap saat dan di mana saja dibutuhkan.

Arsitektur Aruba Edge Services Platform (ESP)

Solusi arsitektur Zero Trust tetap menjadi inti dari keamanan yang efektif dengan beban kerja TI tradisional yang keluar dari Edge. Di mana beban kerja tersebut kemudian dimasukkan pada lingkungan cloud atau SaaS.

Ketika suatu keluarga memiliki satu jaringan yang diakses seluruh anggota keluarga, Aruba memiliki teknologi untuk memfilter konten dan menjaga keamanan. Filter tersebut dapat memblokir konten yang tak layak untuk anak-anak, tetapi orang tua masih bisa mengaksesnya. Saat bekerja, Aruba memiliki teknologi yang membuat semua terasa di kantor, termasuk akses ke server dengan aman walau dari rumah.

3.    Kepuasan pelanggan adalah raja

Kepuasan pengguna merupakan pengukuran baru yang berkaitan dengan produktivitas karyawan yang akan mempengaruhi keuntungan bisnis. Jika koneksi lambat atau tidak stabil maka kepuasan pengguna pun akan terganggu. Tim jaringan dan keamanan yang baru kini fokus pada pengalaman dinamis yang diinginkan pelanggan.  Keinginan tersebut terkait dengan layanan dan aplikasi yang dipilih untuk menggunaan peningkatan produktivitas. Tim TI pun harus fokus menjaga fleksiblitas, agilitas dan keamanan jaringan untuk meminimalkan risiko.

Para pemimpin TI harus dapat memfasilitasi lingkungan TI yang lebih dinamis dengan menerapkan pengukuran keamanan yang layak. Wawasan yang diinginkan para pemimpin TI melebihi jaringan itu sendiri. Para pengguna dan pemimpin bisnis pun lebih peduli pada ketersediaan dan kinerja aplikasi.

4.    Automasi pada operasi jaringan

Kegagalan di data center atau suatu sistem terjadi 70% akibat human error. Kesalahan tersebut mencakup salah memasukkan instruksi atau kode sehingga data center tak bisa diakses. Pencegahan hal tersebut dapat dilakukan menggunakan automasi, sehingga intervensi dari staf makin berkurang dan semua dilakukan otomatis oleh sistem. Perubahan di data center sebagian besar dipengaruhi oleh struktur hierarki alami sehingga skrip automasi akan lebih mudah dipahami dan dikelola.

Baca juga: Aruba ESP Prediksi dan Atasi Masalah Jaringan untuk Kesinambungan Bisnis

Perubahan pada Edge dipicu oleh banyak faktor yang tak bisa dikendalikan sepenuhnya oleh TI. Salah satu faktor adalah perilaku manusia dan perangkatnya yang berubah secara konstan. AI dan ML dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan segera setelah terjadi. Automasi jaringan makin sempurna berkat kebutuhan dan pengalaman pengguna.

Kesempurnaan penerapan solusi yang menyediakan komponen pembelajaran automasi pada Edge akan makin meningkat signifikan pada tahun 2021. Penggabungan komponen pembelajaran automasi dengan API dan alat automasi lain pun akan lebih maju lagi. Pandemi akan meningkatkan minat para pemimpin TI dalam automasi jaringan di Edge. Berdasarkan survei terhadap 2.400 pengambil keputusan TI, sekitar 35% berencana untuk meningkatkan investasi pada jaringan berbasis AI. Hal ini didasari keinginan untuk menyajikan lingkungan kerja hibrid yang lebih lincah dan infrastruktur yang menerapkan automasi.

Pada September 2020 lalu Aruba membeli Silverpeak yang piawai dalam hal optimisasi. Solusi dari Silverspeak dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk mengakses aplikasi dan melakukan transaksi. Pengintegrasian solusi Silverspeak ke Aruba dapat mempercepat cloud computing.


Solusi-solusi Aruba untuk Mengatasi Tantangan

Tantangan-tantangan dalam hal jaringan pada Edge adalah silo-silo teknologi, kurangnya automasi, ancaman keamanan, dan anggaran. Solusi Aruba Edge Services Platform (ESP) dapat mengatasi hal tersebut dengan dukungan konektivitas, keamanan, dan AIOPS yang mengkonversi data untuk hasil bisnis. Fitur-fitur berbasis AI dapat mengidentifikasi masalah sebelum mempengaruhi bisnis dan membantu tim TI untuk menangani masalah lebih cepat. Selain itu juga menerapkan prinsip Zero Trust untuk meningkatkan perlindungan sambil menyederhanakan operasi. Layanan Aruba juga menggabungkan operasi jaringan lintas domain dan lokasi.

Arsitektur Aruba Edge Services Platform (ESP)

Pada perusahaan yang masih menerapkan WFH atau kerja hibrid, solusi Aruba akan memfasilitasi para pekerja. Fasilitasi tersebut memenuhi persyaratan keamanan, kinerja dan manajemen, serta menyajikan pengalaman pengguna. Keamanan diberikan dengan trafik yang dienkripsi ke jaringan perusahaan, pengendalian keamanan dengan Zero Trust dan dukungan VDI. Sementara untuk kinerja dan manajemen disajikan perangkat keras kelas enterprise, pemantauan dan troubleshooting TI yang terpusat, serta dikelola cloud. Para pekerja bisa memperoleh pengalaman yang baik dengan provisioning yang begitu mudah, pengalaman dan konektivitas layaknya di kantor, serta akses ke layanan lokal.

Baca juga: Ini Inovasi-inovasi Aruba ESP untuk Kelola Jaringan dan Permudah Integrasi

Beberapa layanan Aruba yang menjamin keamanan WFH mencakup Aruba Virtual Intranet Access, Aruba Remote Access Points (RAP), dan Aruba Instant VPN. Aruba RAP mampu memberikan pengalaman layaknya bekerja di kantor yang aman saat berada di rumah atau di mana pun. Setiap pengguna dan perangkat akan mematuhi kebijakan perusahaan dan hanya memiliki akses yang dibutuhkan. Tim IT memiliki visibilitas penuh untuk memantau dan mengatasi masalah saat pekerja menggunakan layanan tersebut. Produk-produk Aruba RAP ini mencakup Aruba 203H, Aruba 203R/203RP, Aruba 303H, Aruba 505H.

jajaran produk Aruba untuk mendukung WFH


Ketika suatu perusahaan sudah menerapkan bekerja kembali di kantor, Aruba menyediakan layanan pelacakan kontak. Layanan ini memudahkan untuk mendeteksi setiap interaksi yang dilakukan jika ada salah satu karyawan yang terjangkit COVID-19. Platform yang digunakan adalah Aruba 300/500 Series Access Points. Pelacakan kontak dan analitik lokasi dilakukan platform ini berbasis Wi-Fi dan Bluetooth Low Energy (BLE). Platform ini memungkinkan mengkustomisasi solusi melalui ekosistem mitra Aruba. 

Baca juga: Aplikasi CATAPASafe, Siap Ingatkan Jarak Aman Physical Distancing

pelacakan kontak dan lokasi menggunakan platform Aruba

Pada platform berbasis Wi-Fi, pelacakan dilakukan menggunakan lokasi Wi-Fi, sedangkan pada platform berbasis BLE menggunakan data meridian dan lokasi BLE. Akurasi lokasi platform ini lebih tinggi jika menggunakan perangkat berbasis BLE, namun semua perangkat Wi-Fi Aruba juga sudah didukung BLE. Perangkat ini dapat menyimpan data riwayat kontak selama 15 hari.

Ketika divisi HR suatu perusahaan mendapat informasi mengenai karyawan yang terjangkit, maka bisa langsung dilakukan pelacakan kontak. Perusahan pun dapat melakukan tindakan antisipaasi, termasuk melakukan disinfeksi pada lokasi di tempat-tempat yang pernah dikunjungi karyawan tersebut. 

Baca juga: Zoho BackToWork Dukung Perusahaan Transisi Kerja Kembali ke Kantor

Serangkaian teknologi komunikasi yang dikembangkan dalam 40 tahun terakhir dapat menolong bisnis dan ekonomi selama pandemi di tahun 2020. Teknologi tersebut mencakup keamanan, konektivitas cloud sampai aplikasi di jaringan.

“Pada 2021, empat tren yang sudah disebutkan akan menyediakan tool bagi para pemimpin TI untuk melalui keadaan yang tak terduga. Semua itu akan memperkuat para pemimpin TI secara top down untuk memposisikanTI sebagai fungsi yang sangat krusial bagi bisnis. Perusahaan pun jadi bisa bermanuver menghadapi masa depan, apapun wujudnya. Terjadinya pandemi ini akan mengakselerasi perubahan kultur dan lingkungan kerja,” lanjut Robert.

Share:

Artikel Terkini